News

Dandim TTS Ingatkan Jangan Main-main dengan New Normal, Pelaksanaan Protokol Kesehatan Lebih Ketat

Sebaliknya, kehidupan normal baru dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/Dion Kota
Dandim 1621/TTS Letkol CZI Koerniawan Pramulyo 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Dandim 1621/TTS, Letkol (Czi) Koerniawan Pramulyo, menegaskan, pelaksanaan new normal (normal baru) yang dimulai 15 Juni mendatang bukan berarti kehidupan masyarakat kembali normal seperti sebelum adanya virus Corona.

Sebaliknya, kehidupan normal baru dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak ketika beraktivitas benar-benar diperketat pelaksanaannya demi mencegah penyebaran virus corona.

Aktivitas di sektor pemerintah, ekonomi, pariwisata, keagamaan dan event olahraga diperbolehkan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi, pelaksanaan new normal ini justru membuat pelaksanaan protokol kesehatan lebih diperketat. Semua aktivitas akan kembali berjalan tetapi harus diikuti dengan pelaksanaan protokol kesehatan," ungkap Dandim Koerniawan saat memimpin rapat tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten TTS di kantor sekretariat tim gugus tugas, Senin (8/6) sore.

Dalam rangka persiapan pelaksanaan new normal, lanjut Dandim Koerniawan, tindakan yang perlu dilakukan tim gugus tugas adalah perketat pelaksanaan protokol kesehatan, sosialisasi kebijakan new normal kepada masyarakat umum, melakukan upaya pendisiplinan masyarakat, pengawasan di tempat umum, penguatan tim tracing, pemetaan dan validasi data, penambahan sarana dan prasarana kesehatan dan segera menyediakan fasilitas pemakaman khusus pasien corona.

"Pemerintah perlu secepatnya melakukan sosialisasi tentang SOP dan kebijakan pelaksanaan new normal kepada masyarakat. Hal ini penting guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait SOP new normal dan kebijakan pemerintah.
Selain itu, sarana dan prasarana di bidang kesehatan perlu ditingkatkan guna mengantisipasi hal terburuk pasca diberlakukannya new normal yaitu lonjakan pasien corona," ingatnya.

Kadis Kesehatan TTS, dr. Irene Atte, membenarkan keterbatasan sarana dan sumber daya manusia dalam penanganan wabah virus corona. Saat ini, ruangan perawatan pasien corona di RSUD SoE hanya berkapasitas dua tempat tidur.

Irene masih mengkaji pemanfaatan ruang VIP RSUD SoE sebagai ruangan perawatan pasien corona.

"Jika ruangan perawatan pasien corona ditambah, otomatis tenaga medis pun harus ditambah," ujar Irene.

Dia berencana merekrut tenaga kesehatan tambahan untuk membantu di ruang isolasi. "Kami sudah bicara dengan pak bupati terkait keterbatasan ruangan perawatan dan tenaga medis penanganan virus corona ini. Sesuai arahan pak pak bupati kita diminta untuk melakukan kajian teknis," jelasnya.

Untuk diketahui, rapat tim gugus tugas persiapan new normal ini dihadiri Bupati TTS, Egusem Piether Tahun, Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau; Wakil Ketua DPRD TTS, Yusuf Soru; Direktur RSUD SoE, dr. Ria Tahun; Kadis Kesehatan, dr. Irene Atte; dan para pemuka agama. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved