Kata Mardani Ali Sera: PKS Masih Buka Peluang Dukung Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024, Benarkah?

"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi peluang koalisi untuk memajukan Indonesia tetap terbuka," kata Mardani ALi Sera.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019). 

Kata Mardani Ali Sera: PKS Masih Buka Peluang, Dukung Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024, Benarkah?

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Saat ini, partai politik di Tanah Air mulai membicarakan pemilihan presiden, Pilpres 2024.

Sejumlah nama mulai disebut, terlebih Prabowo Subianto, yang kembali diminta untuk memimpin Partai Gerindra periode 2020- 2025.

Meski berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Prabowo Subianto menurun, namun masih terbuka peluang Partai Gerindra kembali memajukan Mantan Danjen Kopassus itu para Pilpres 2024.

Sinyal bahwa Partai Gerindra memajukan Prabowo Subianto, kini mendapatkan respon dari Partai Keadilan Sejahtera, PKS.

Pada Pilpres 2019 lalu, PKS dan Partai Gerindra berkolaborasi mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bertarung melawan pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Bahkan ketika pergantian kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno, PKS tak mendapat jabatan itu, namun partai tersebut tetap membuka peluang untuk mengusug Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Diketahui, politisi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, terpilih sebagai Wagub DKI Jakarta, mengalahkan Nurmansjah Lubis dari PKS.

Dikira dari Keluarga Tak Mampu, Vina Amalia, Putri Mahfud MD, Diberi Susu oleh Dosen Chairul

Ini 5 Titik Terpanas di Bumi yang Bisa Picu Perang, yang Paling dekat Indonesia

Gaji Dipotong 2,5 Persen Tapera Dinilai Tambahan Penderitaan Rakyat, Usai BPJS Naik saat Pandemi

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, peluang koalisi dengan Partai Gerindra tetap terbuka.

Mardani menegaskan PKS akan berusaha untuk mengusung kadernya sebagai calon presiden.

"Tahun 2024 PKS akan berusaha mengusung kadernya sendiri. Tapi peluang koalisi untuk memajukan Indonesia tetap terbuka," kata Mardani Ali Sera, Rabu (10/6/2020).

Pernyataan Mardani itu menjawab pertanyaan soal peluang PKS berkoalisi dengan Partai Gerindra jika Prabowo Subianto kembali maju sebagai capres 2024.

Prabowo Subianto disebutkan akan menetapkan soal pencapresan 2024 dalam waktu dekat.

Pidato Prabowo puji Jokowi di channel youtube GerindraTV
Pidato Prabowo puji Jokowi di channel youtube GerindraTV (Tangkap Layar GerindraTV)

Ia mempertimbangkan maju lagi jika kader partai dan rakyat menghendaki.

Mardani mengatakan, keputusan Prabowo  Subianto untuk kembali maju sebagai capres pada 2024 sepenuhnya merupakan hak Ketua Umum Gerindra itu.

Ia menyatakan, PKS akan menetapkan keputusan pencapresan 2024 melalui Majelis Syuro dan mengupayakan untuk mengusung kader sendiri.

"Haknya Pak Prabowo untuk maju kembali di 2024. PKS akan membuat keputusan melalui Majelis Syuro. Tiap partai selalu berusaha memajukan kadernya," tegasnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menetapkan keputusan soal pencalonan presiden pada Pemilu 2024 dalam waktu dekat.

Namun, Ahmad Muzani tak menyebutkan secara pasti kapan keputusan itu diumumkan.

"Terkait pencalonan presiden, Prabowo Subianto akan segera menetapkan keputusan," kata Muzani dalam keterangan tertulis, Selasa (9/6/2020).

Ia mengatakan, Prabowo telah meminta seluruh kader Partai Gerindra untuk bersabar.

Muzani yakin Prabowo akan mengambil keputusan terbaik.

"Pak Prabowo sekali lagi meminta agar segenap Partai Gerindra bersabar, pada saatnya nanti kita akan mengambil keputusan yang terbaik," tuturnya.

Menurut Muzani, Prabowo tentu akan mempertimbangkan maju kembali di Pilpres 2024 jika kader Partai Gerindra dan rakyat menghendaki.

"Jika beliau sehat, jika kader meminta dan jika rakyat mengharapkan, tentu saja ini akan menjadi cara berpikir beliau dalam mengambil keputusan pada waktu yang tepat," ucap Muzani.

Video Azriel Hermansyah Menangis Dipelukan Ibu Sambungnya, Ashanty, Kembali Beredar, Bikin Haru

Viral! Nenek 65 Tahun Nikahi Pria Muda 25 Tahun, Lalu Tinggal di Gubuk Samping Pemakaman

Kisah Cinta Kakek 70 Tahun dengan Gadis 20 Tahun, Kesemsem Lihat Otot Kekar, Lalu Berakhir Tragis

Kader Gerindra Kompak Inginkan Prabowo Jabat Ketum

Kader Partai Gerindra kompak menginginkan Prabowo Subianto kembali memimpin partai.

Hal itu diketahui dari Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Gerindra yang digelar secara virtual pada Kamis (4/6/2020) malam hingga dini hari.

Dalam forum itu, 34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra sepakat meminta Prabowo Subianto kembali menjabat ketua umum dan ketua dewan pembina untuk periode 2020-2025.

"Seluruh 34 DPD menginginkan Pak Prabowo kembali memimpin Partai Gerindra," kata Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade saat dihubungi, Jumat (5/6/2020).

Menurut Andre, sosok Prabowo masih dibutuhkan untuk memimpin partai.

"Tidak ada yang berlainan pendapat, semua satu suara menginginkan Pak Prabowo menjadi ketua umum dan ketua dewan pembina lagi," sambungnya.

Andre mengatakan, pengurus DPD mendorong Dewan Pimpinan Pusat (DPP) segera melaksanakan kongres partai pada tahun ini untuk meresmikan Prabowo sebagai Ketum Gerindra 2020-2025.

Pengurus DPD mengusulkan agar kongres digelar virtual mengingat situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Teman-teman sudah mengusulkan karena sedang wabah corona, tidak masalah kalau kongres juga dilaksanakan virtual, DPP sedang mengkaji apakah bisa dilakukan virtual," ucap Andre.

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya. (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Elektabilitas Prabowo Subianto

Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turun drastis berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.

Dari sekitar 1.200 responden yang disurvei pada 16-18 Mei 2020, elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen apabila dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2 persen.

Kendati Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di dalam survei tersebut, koreksi elektabilitas terhadap Menteri Pertahanan itu mencapai 8,1 persen.

Tren penurunan juga dialami oleh sejumlah elite politisi lain, seperti Anies Baswedan yaitu dari 12,1 persen menjadi 10,4 persen, Sandiaga Uno dari 9,5 persen menjadi 6 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono dari 6,5 persen menjadi 4,8 persen.

Selain itu, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, dan Puan Maharani juga mengalami nasib yang sama.

Bahkan, Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang pada Februari 2020 sempat memiliki elektabilitas 0,3 persen, kini elektabilitasnya 0 persen.

Meski demikian, ada dua tokoh yang justru mengalami peningkatan elektabilitas.

Namun, elektabilitas keduanya belum mampu mengalahkan Prabowo.

"Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," demikian tulis keterangan dalam hasil temuan survei tersebut, dilansir Kompas.com dari laman resmi Indikator, Senin (8/6/2020).

Bila melihat hasil survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.

Persentase tersebut menempatkan Ganjar Pranowo di urutan kedua teratas setelah Prabowo, sekaligus mengalahkan Anies.

Selalu Menolak Hubungan Intim Setelah Menikah, Ternyata Sang Istri Menderita Kejang Vagina

Masa Pandemi Covid-19, Yuni Shara Bantu Memasarkan Masker Karya Pengrajin NTT

Mengenang Kepergian Sang Jurnalis NTT, Peter Apollonius Rohi

Sementara itu, elektabilitas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dari 3,8 persen menjadi 7,7 persen sehingga membuatnya menempati urutan keempat teratas.

Berikut hasil survei selengkapnya:

1. Prabowo Subianto (Mei 14,1 persen; Februari 22,2 persen)

2. Ganjar Pranowo (Mei 11,8 persen; Februari 9,1 persen)

3. Anies Baswedan (Mei 10,4 persen; Februari 12,1 persen)

4. Ridwan Kamil (Mei 7,7 persen; Februari 3,8 persen)

5. Sandiaga Uno (Mei 6 persen; Februari 9,5 persen)

6. Agus Harimurti Yudhyono (Mei 4,8 persen; Februari 6,5 persen)

7. Khofifah Indar Parawansa (Mei 4,3 persen; Februari 5,7 persen)

8. Mahfud MD (Mei 3,3 persen; Februari 3,8 persen)

9. Gatot Nurmantyo (Mei 1,7 persen; Februari 2,2 persen)

10. Erick Thohir (Mei 1,6 persen; Februari 1,9 persen)

11. Puan Maharani (Mei 0,8 persen; Februari 1,4 persen)

12. Tito Karnavian (Mei 0,6 persen; Februari 0,8 persen)

13. Budi Gunawan (Mei 0,4 persen; Februari 0,4 persen)

14. Muhaimin Iskandar (Mei 0 persen; Februari 0,3 persen)

Untuk diketahui, survei dilaksanakan dengan metode kontak telepon dengan margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab mengalami peningkatan dari 20,3 persen pada Februari 2020 menjadi 32,3 persen pada Mei 2020. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kursi Wagub DKI Melayang, PKS Tetap Buka Peluang Sokong Prabowo di Pilpres 2024,

https://jakarta.tribunnews.com/2020/06/10/kursi-wagub-dki-mel ayang-pks-tetap-buka-peluang-sokong-prabowo-di-pilpres-2024 ?page=all

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved