Ini 5 Titik Terpanas di Bumi yang Bisa Picu Perang, yang Paling dekat Indonesia
Sementarta Amerika yang menggap China melakukan tindakan sewenang-wenang juga menempatkan armda tempurnya
Ini 5 Titik Terpanas di Bumi yang Bisa Picu Perang, yang Paling dekat Indonesia
POS KUPANG.COM --Di tengah pendemi virus corona atau Covid-19 , masih ada saja negara-negara berselsih baik masalah perbatasan hingga saling uji pengaruh di beberapa di wilayah di dunia
Bahkan, peralatan perang canggih sudah disiagkan dan disiap ditembakan ke mana arah lawan
Salah satu wilayah yang paling panas saat ini adalah kawasa Laut China Selatan . Di wilayah yang dekat dengan Indonesia ini, China yang secara sepihak mengklaim bagian dari wilayahnya telah menempatkan sejumlah alutsista canggih
Sementarta Amerika yang menggap China melakukan tindakan sewenang-wenang juga menempatkan armda tempurnya
Kedua negara ini secara teknis sudah berhdap-hdapan dan menunggu. Siapapun secara sengaja atau tidak senjaja melepaskan tembakan pertama maka perang dunia ketiga pecah
Kekhawatiran Perang Dunia 3 dipicu setelah kematian Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara AS pada Januari.
Sekarang pandemi virus corona yang menyebar di seluruh dunia dan kerusuhan atas kebrutalan polisi telah menyebabkan kekhawatiran Perang Dunia 3 lagi.
Mengingat hubungan yang tegang antara negara-negara di seluruh dunia, Express.co.uk telah menyusun titik-titik kemungkinan di mana Perang Dunia 3 akan meletus pada tahun 2020:
1.AS-Iran
Pada hari Jumat, 3 Januari, AS melakukan serangan udara drone di pangkalan koalisi di Irak.
Presiden AS Donald Trump menyetujui serangan terhadap Jenderal Soleimani mengklaim tindakan itu dilakukan untuk membuat "dunia menjadi tempat yang lebih aman".
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan:
Baca Juga: Rasisme di Amerika Meningkat, Bule Ini Serang Mahasiswa Indonesia di Tengah Jalan, yang KO Justru yang Tidak Terduga
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani."