Dikunjungi Bupati Belu, Kades Raifatus dan Lakanmau Bahagia
Zakarias Sirik merasa bahagia mendapat kunjungan dari Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam rangka penyerahan
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Dikunjungi Bupati Belu, Kades Raifatus dan Lakanmau Bahagia
POS-KUPANG.COM| ATAMBUA--Kepala Desa Raifatus, Kecamatan Raihat, Heribertus Bere Koi dan Kepala Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat, Zakarias Sirik merasa bahagia mendapat kunjungan dari Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam rangka penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, Selasa (9/6/2020).
Dua desa tersebut merupakan desa terakhir untuk penyaluran BLT DD tahap I di Kabupaten Belu dari total 69 desa. Penyaluran BLT Dana Desa perdana dimulai dari Desa Tialai, Kecamatan Tasifeto Timur, tanggal 1 Mei 2020 yang secara simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati Belu, J.T Ose Luan.
Sementara Bupati Belu, Willybrodus Lay mengakhiri penyaluran BLT Dana Desa tahap I di Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat, Selasa (9/6/2020) pukul 12.00 Wita.
Kedua kepala desa mengungkapkan rasa terima kasih dan bahagia karena penyaluran bantuan BLT di desa mereka diserahkan oleh Bupati Belu.
Kemudian, kehadiran Bupati tentu memberikan nilai tambah bagi mereka terutama dalam menyelesaikan masalah seperti warga yang belum mendapat bantuan covid-19.
Ungkapan rasa terima kasih dan bahagia dari Kepala Desa Raifatus, Heribertus Bere Koi disampaikan saat ia menyampaikan laporan terkait dengan data penduduk secara umum dan data keluarga penerima bantuan.
Katanya, pemerintah desa dan masyarakat merasa bahagia karena Bupati hadir untuk menyerahkan bantuan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Masyarakat juga berterima kasih kepada Bupati Willy Lay yang selama ini telah membangun Rai Belu lewat kebijakan-kebijakan pro rakyat dan khususnya saat masa pendemi Covid-19 ini, Bupati Willy terus memperjuangkan agar masyarakat terdampak covid-19 berhak mendapatkan bantuan.
Kades Heribertus Koli melaporkan, jumlah KK di Desa Raifatus sebanyak 233 KK dengan jumlah jiwa 935, rincian laki-laki 438 jiwa dan perempuan 497 jiwa. Penerima BLT Dana Desa sebanyak 93 KK, BST 45 KK, Perluasa Sembako 16 KK dan PKH 63 KK.
Terkait dengan keluarga yang belum mendapat bantuan, Kades Raifatus meminta dukungan Pemkab Belu agar bisa mengakomodir mereka lewat bantuan jaring pengaman sosial (JPS).
Terpisah, Kades Lakanmau, Zakarias Sirik mengungkapkan rasa terima kasih dan bahagia karena Bupati Belu hadir di tengah masyarakat Lakanmau untuk menyalurkan BLT DD. Banyak harapan dari masyarakat Lakanmau kepada Pemkab Belu secara khusus masyarakat yang belum mendapatkan bantuan covid-19.
Zakarias melaporkan, jumlah penerima BLT sebanyak 71 KK, BST 38 KK, PKH 73 KK, BPNT 15 KK. Di Desa Lakanmau masih terdapat sejumlah KK yang belum mendapatkan bantuan covid-19 dan kiranya dengan kehadiran Bupati Willy Lay harapan masyarakat Lakanmau bisa terpenuhi.
Menanggapi permasalahan yang diutarakan kedua kepala desa itu, Bupati Willy Lay sebagaimana biasa ia sampaikan di semua desa bahwa keluarga yang belum mendapatkan bantuan akan didata kembali oleh pemerintah desa dan datanya diberikan kepada kabupaten untuk diakomodir lewat bantuan JPS.
Bantuan JPS adalah satu dari empat jenis bantuan penanggulangan covid-19 yang sumber biayanya dari APBD Kabupaten.
Kepada wartawan Bupati Willy Lay mengatakan, kehadirannya di tengah masyarakat selain menyerahkan bantuan juga ia memantau proses penyaluran, mendengar keluhan dan menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat.
"Kita datang menyerahkan bantuan, memantau, dengar dan menyelesaikan masalah. Itulah ensensi seorang pemimpin", ujarnya.
Ungkapkan singkat dan syarat makna yang dilontarkan Bupati Willy Lay ini sejalan dengan yang ia lakukan selama berkunjung ke masyarakat. Dalam pantuan Pos Kupang.Com, setiap kali ke desa untuk menyerahkan bantuan, ada lima hal penting yang biasa dilakukan Bupati Willy Lay.
Pertama, ketika turun dari mobil, Bupati Willy Lay selalu mencari papan informasi desa yang isinya pengumuman nama-nama penerima bantuan.
Ia ingin memastikan apakah pemerintah desa sudah menindaklanjuti instruksi Bupati atau belum. Ketika ada desa yang belum mengumumkan nama-nama penerima bantuan, Bupati Willy Lay kadang kesal bahkan marah.
Lalu ia perintahkan kepala desa segera mengumumkan nama-nama penerima bantuan. Sebaliknya, saat bupati mengecek papan informasi dan nama-nama penerima bantuan sudah tertempel, Bupati Willy Lay merasa senang seraya memberikan apresiasi kepada kepala desa.
Kedua, dalam memberikan sambutan, Bupati Willy Lay tidak banyak berteori karena ia tahu masyarakat Belu juga paham bagimana membangun Belu.
Ia justru menanyakan masalah yang dialami masyarakat terkait bantuan covid-19, misalnya ada warga yang belum mendapatkan bantuan. Lalu Bupati Willy Lay memberikan solusi sehingga masalah dapat teratasi.
Ketiga, dalam menyelesaikan pengaduan masyarakat yang belum menerima bantuan, Bupati Willy Lay memberikan solusi yang paling sederhana dan tidak bertele-tele sehingga masyarakat puas dan tidak dipersulit.
Dengan bahasa yang lugas dan santun, Bupati Willy Lay memerintahkan kepala desa agar segera membantu memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukan bagi warga yang belum memiliki KK dan KTP dan diserahkan ke Pemkab sehingga bisa diakomodir dalam bantuan jenis lain seperti jaring pengaman sosial (JPS).
Keempat, Bupati Willy terus menghimbau masyarakat agar waspada dengan wabah covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan, seperti jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker. Kurangi aktivitas di tempat keramaian seperti tempat pesta dan pasar, terutama bagi warga lanjut usia atau orang yang sakit.
Kelima, di momen kunjungan ke masyarakat, Bupati Willy Lay selalu memotivasi masyarakat agar tetap semangat bekerja. Katanya, himbuan pemerintah untuk berdiam di rumah saja bukan berarti masyarakat hanya duduk-duduk saja di rumah tetapi masyarakat bisa berkebun dan beternak seperti biasanya.
Pemerintah menyarankan agar masyarakat mengurangi aktivitas di tempat keramaian seperti pasar, tempat pesta demi mencegah penularan covid-19.
Pesan lain dari Bupati Willy Lay kepada masyarakat adalah tanam tanaman yang bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi keluarga seperti jagung, ubi-ubian dan pisang. Kemudian, untuk mengurangi pengeluaran dalam keluarga, tanamlah sayur-sayuran, bumbu dapur, cabai sehingga kebutuhan barang tersebut tidak harus beli di pasar.
Willy Lay menyarankan demikian karena ia melihat masyarakat memiliki lahan yang masih luas namun belum semuanya tergarap. Bahkan pekarangan rumah saja tidak dimanfaatkan.
"Kita jangan hanya harap beli tapi kita harus bisa berproduksi. Kita dari sini mau beli sayur dan lombok harus ke Atambua, padahal pekarangan kita masih bisa tanam sayur dan lombok", pinta Bupati Willy Lay
• Baim Wong Ungkap Bagaimana Sang Ibu Gunakan Uang Pemberiannya hingga Aa Gym Takjub, Paula Verhoeven?
• Petani Mauliru Ini tak Peduli Covid-19 Tetap Bekerja Budidaya Mentimun, Gabriel: 55 Hari Sudah Panen
Kegiatan penyerahan bantuan BLT DD hari terkahir dihadiri anggota DPRD Belu, Frans Saver, Kadis PMD, Januaria Nona Alo, Kadis Dispora, Ferdinandus Bone Lau, Kabag Protokol, Cristoforus Loe Mau, Pinca BRI Atambua, Stefanus Juarto, Pimpinan Perum Bulog Atambua, Naomi, Camat Raihat dan Camat Lasiolat. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas/Advetorial).