Breaking News

BNN Kota Kupang

Ini 5 Nilai Organisasi Badan Narkotika Nasional atau BNN Lengkap dengan Maknanya

Ini 5 Nilai Organisasi Badan Narkotika Nasional atau BNN Lengkap dengan Maknanya

Aparatur yang memiliki sikap responsif akan memiliki visi dalam mencari solusi atas suatu keadaan yang sedang dihadapi. Responsif menjadi penting dikarenakan akan mempengaruhi masa depan organisasi apabila menghadapi bahaya.

Sikap Responsif dilakukan dengan mengkoordinasikan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaan gelap narkotika dan prekursor narkotika, sesuai dengan misi yang dimiliki oleh Badan Narkotika Nasional. 

5. Inovatif

Inovatif adalah mampu memperkenalkan sesuatu yang baru dalam menyelesaikan pekerjaan yang diemban. Perubahan dinamis dalam birokrasi sejalan dengan perubahan yang menyeluruh diseluruh aspek kehidupan ini menuntut Aparatur Negara harus  memiliki pemikiran yang inovatif.

Adapun indikator dari Inovatif antara lain mampu menangkap perubahan, tanggap terhadap hal hal baru, dan dapat mengungkapkan ide yang mampu membawa perubahan kearah yang lebih positif bagi organisasi.

Sikap Inovatif dapat tertuang dalam kegiatan menyusun kebijakan yang berkaitan  dengan P4GN sesuai dengan misi yang BNN miliki dan mampu melaksanakan operasional P4GN sesuai bidang tugas dan kewenangannya sesuai dengan misi yang dimiliki BNN. 

HUBUNGAN NILAI-NILAI ORGANISASI DAN BUDAYA KERJA 

Falsafah negara, bangsa dan masyarakat Indonesia telah jelas dimuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dinamakan Pancasila. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya merupakan cermin nilai-nilai luhur yang hidup  di masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan apapun, hakekat nilai-nilai luhur tersebut tidak bisa diubah, yang berubah adalah nilai-nilai instrumental yang disesuaikan dengan perkembangan lingkungan.

Implementasi nilai-nilai organisasi dalam budaya kerja menuntut pegawai untuk lebih responsif atau peka, penuh  prakarsa, bersikap proaktif, terampil, mandiri, disiplin, integritas tinggi serta diperlukan adanya perubahan cara berkomunikasi yang biasa dilakukan secara vertikal dari atas ke bawah, menjadi pola komunikasi secara horizontal dan partisipatif, demikian juga gaya kepemimpinan menjadi lebih banyak mengajak daripada memerintah, memberikan keteladanan, mendorong dan memberikan kepercayaan lebih besar kepada bawahan. 

Sebagai konsekuensi gaya partisipatif tersebut maka dalam pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Sehingga akan mendorong  bawahan menjadi lebih merasa ikut memiliki, ikut bertanggung jawab dan mawas diri.

Hal ini sangat penting bagi pengembangan pegawai agar mampu memberikan sumbangan kerja yang terbaik atau optimal bagi organisasi. Masuknya nilai-nilai organisasi dalam budaya kerja  diharapkan akan menjadi peningkatan kualitas pegawai, kualitas cara kerja, dan kualitas hasil kerjanya.

Budaya kerja merupakan salah satu komponen kualitas pegawai yang sangat melekat dan menjadi tolok ukur dasar dalam organisasi, budaya kerja dapat menentukan integritas dan  menjadi penyumbang utama dalam menjamin kesinambungan berlangsungnya organisasi, budaya kerja sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai organisasi yang mampu mendorong prestasi kerja setinggi-tingginya. 

Budaya kerja akan dipengaruhi oleh nilai-nilai organisasi, visi, misi dan tujuan dari organisasi. Dengan demikian budaya kerja merupakan nilai-nilai yang berlaku di organisasi yang menggambarkan perilaku dan diterima oleh seluruh pegawai.

Budaya kerja yang sudah terbentuk akan mempengaruhi gaya kepemimpinan dan komunikasi yang efektif, menciptakan dinamika kelompok, dan juga berpengaruh terhadap lingkungan kerja organisasi.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved