Bocah Tewas Tenggelam di Ngada
Ini Kronologi Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Ngada
Diduga terseret arus gelombang tinggi, seorang bocah 9 tahun asal Desa Warupele II Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada tewas tenggelam
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BAJAWA - Diduga terseret arus gelombang tinggi, seorang bocah 9 tahun asal Desa Warupele II Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada tewas tenggelam.
Diketahui bocah itu bernama lengkap Kelfin Deru siswa kelas III SDK Pali tewas tenggelam di Pantai Waengongo Desa Warupele II Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada, Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 16.30 Wita.
Kapolsek Aimere AKP Dahlan membenarkan dan menguraikan kronologis kejadian naas tersebut.
• BREAKING NEWS: Terseret Arus Bocah 9 Tahun di Ngada Tewas Tenggelam
"Kejadiannya Kamis tanggal 4 Juni 2020 sekitar pukul 16.30 Wita. Korbannya Kelvin Deru usia 9 tahun berjenis kelamin laki-laki. Meninggal dunia di laut tepatnya di Pantai Waengongo Desa Parupele II Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada," ungkap AKP Dahlan.
Ia mengatakan adapun saksi I, yaitu Imelda Bogo (46) asal Desa Warupele II, Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada.
Saksi II, Teresia Lelu (42), saksi III Dominika Roja (40) dan saksi IV Finsensius Bate (40).
• Update Corona Sumba Timur - Pelaku Perjalanan Mencapai 4.383 Orang
"Kronologis kejadian pada hari ini kamis tanggal 04 juni 2020, sekitar pukul 14.00 Wita saksi satu, saksi dua dan saksi tiga bersama tiga orang anak dari masing-masing saksi yakni Maria Klarita Moi (12) Eneng Dhiu (6) dan Jordi Dhei (7) dari rumah di dusun 4, Desa Warupele II Kecamatan Inerie, kabupaten Ngada menuju ke Pantai Waengongo untuk mencari siput di pinggir pantai," ungkapnya.
Ia mengatakan setelah tiba di pinggir Pantai Waengongo, parasaksi langsung mencari siput, sedangkan ketiga orang anak mereka bermain di pasir di pinggir pantai.
Ia mengatakan saksi satu meminta kepada anak- anak parasaksi untuk tidak boleh mandi air laut oleh karena arus tidak baik dan gelombang tinggi.
"Sekitar pukul: 15.30 Wita, anak kandung saksi satu atas nama Maria Klarita Moi berteriak minta pertolongan, mendengar teriakan dari Maria Klarita Moi, bahwa "Ensa, Kelfin dan Alfin terbawa arus", melihat kejadian tersebut yang jarak dengan para saksi sekitar 20 meter, secara tiba - tiba langsung saksi satu memberi pertolongan dan yang dapat tertolong hanya Alfin dan Ensa sedangkan korban Kelfin tidak dapat tertolong dan tenggelam oleh karena arus air laut yang sangat deras dan gelombang besar," jelasnya.
Ia mengatakan bersamaan dengan itu, saksi tiga memberikan pertolongan kepada anaknya atas nama Jordi Dhei (7).
Ia menyatakan saksi satu memberitahu anaknya Maria Klarita Moi untuk memberitahu kepada suaminya atas nama Finsensius Bate (40) atau saksi IV, agar ke pantai untuk menolong korban.
Sekitar 15 menit kemudian datanglah suami saksi satu langsung melakukan pencarian terhadap korban Kelfin Deru.
Beberapa menit kemudian, saksi IV menemukan korban Kelfin Deru karena batas kedalaman sekitar pinggang orang dewasa, kemudian korban Kelfin Deru dibawa ke bibir pantai yang jarak sekitar 20 meter untuk dilakukan pertolongan.
Ia mengatakan tiba di bibir pantai, Finsensius Bate langsung melakukan pertolongan dengan cara membalikan kepala kebawah dan kaki keatas dan keluar air dari mulut korban dan muntah.