Opini Pos Kupang tanggal 3 Juni 2020

Pancasila: Dari Ende-Nusa Bunga untuk Nusantara

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang dirancang Presiden RI pertama Soekarno di sebuah taman di Ende-Flores (Nusa Bunga), NTT

Editor: Ferry Jahang
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Ruang depan Rumah Pengasingan Bung Karno terdapat beberapa kotak kaca menyimpan barang-berang peninggalan Soekarno dan keluarga. Jl. Perwira, Kabupaten Ende, Senin (1/6/2020). 

Pancasila: Dari Ende-Nusa Bunga untuk Nusantara
(Sebuah Catatan untuk HUT Pancasila)

Oleh: John Mai
Alumni STFK-Ledalero
Tinggal di Melbourne-Australia

Berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila,

menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan menjadikan setiap tanggal 1 Juni sebagai hari libur nasional untuk memperingati hari lahir Pancasila.

Pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud) menetapkan tema dalam rangka merayakan hari lahir Pancasila

yaitu `Pancasila dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju.

'Tema ini secara tidak langsung menegaskan adanya harapan akan implementasi Pancasila dalam aksi menuju Indonesia maju.

Perayaan hari lahir Pancasila adalah sebuah kesempatan emas bagi semua pihak untuk melihat kembali sejarah, peran, dan bagaimana Pancasila harus diimplementasikan ke depan.

Ende: Tempat Lahir Pancasila
Tidak banyak orang Indonesia mengetahui tempat lahir Pancasila.

Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang dirancang Presiden RI pertama Soekarno di sebuah taman di Ende-Flores (Nusa Bunga), Nusa Tenggara Timur.

Sebelum sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Pancasila sudah lahir dari buah pikiran Bung Karno

saat empat tahun diasingkan di Ende-Flores, Nusa Tenggara Timur. Terhitung dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Selama masa pengasingandi kota ini, Bung Karno merenungkan Pancasila di bawah naungan pohon sukun yang masih kokoh berdiri hingga saat ini.

Keseharian masyarakat Ende-Flores, Nusa Tenggara Timur yang harmonis dan pergaulannya dengan para missionaris Serikat Sabda Allah (SVD) menginspirasi Soekarno untuk membentuk dasar negara, Pancasila.

Dengan demikian, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa lima sila dalam Pancasila adalah internalisasi nilai-nilai budaya masyarakat Ende-Lio.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved