Kawasan Sekitar Semburan Gas Belerang akan Dipasang Tanda Larang, Warga Diminta Tenang
kejadian begitu cepat dan semua warga kaget karena tidak menyangka ada warga Turamuri yang diduga keracunan gas Belerang.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Ia mengatakan ketika mendengar informasi dari keluarga di Turamuri, dirinya langsung bergegas menuju ke Turamuri setelah itu langsung ke RSUD Bajawa.
"Saat kejadian saya sedang di Soa. Minggu pagi jam 07.00 Wita baru saya tau," ungkapnya.
Sementara keluarga lainnya, Kristo Ceme (29) mengatakan keluarga sangat terpukul karena tiga orang sudah meninggal dunia.
"Maria belum bisa bicara. Dia tulis dikertas saja soal keluhan dia. Sia masih ada rasa pusing, pendengaran kurang, rasa mual-mual," ungkapnya.
Ia mengatakan sampai saat ini kondisi pasien yang dirawat sudah membaik dan sudah bisa makan.
Anak dari Yosep Nono, Emanuel Ria (23) mengatakan kaget karena tidak pernah menyangka ada kejadian itu.
Emanuel tidak berada di Turamuri, dirinya sedang berada di Kecamatan Bajawa.
Emanuel mengatakan dirinya merasa ada hal aneh saat kejadian.
"Siang hari Sabtu saya pusing dan lemas dan berhenti kerja. Saya pulang dan saya cape. Malam juga tidak ada tanda-tanda dan pagi minggu (31/5/2020) baru tau. Saya kaget sekali," ungkapnya.
Emanuel mengatakan keluarga sangat sedih saat mendengar kabar tersebut.
"Saya jaga bapak di RSUD sekarang. Keadaanya sudah membaik," ungkapnya.
Ia mengaku bersyukur karena kondisi sang bapak sudah membaik.
"Kalau bapak memang hanya lemas saja. Bicara sangat lancar, sekarang sudah bisa makan," jelasnya.
Dua Pasien Sudah Membaik
Dua pasien yang terduga tercemar racun Belerang yang dirawat di RSUD Bajawa kondisinya membaik, Senin (1/6/2020).