Area Bendung Benenain Bisa Ditata Menjadi Objek Wisata Menarik
Bendung Benenain di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, selama ini hanya diperuntukan untuk menampung air hujan
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MALAKA - Area Bendung Benenain di Dusun Boni, Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, selama ini hanya diperuntukan untuk menampung air hujan untuk kebutuhan pertanian.
Dengan melihat keindahan alam yang ada di area Bendung Benenain, kedepan bisa ditata menjadi objek wisata menarik. Bendung yang ada harus multiguna selain airnya untuk keperluan pertanian, tetapi juga harus dikembangkan menjadi kawasan pariwisata.
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH atau disapa SBS menyampaikan hal ini saat memantau kawasan Bendung Benenain, Selasa (19/5/2020).
• 22 Desa dari 63 Desa Se-Sumba Barat Siap Bagikan BLT
Dijelaskan SBS, dirinya sudah melihat kondisi terkini kawasan Bendung Benenain. Apalagi ada inovatif dari Kepala Desa Kakaniuk, Petronela Luruk memprioritaskan program pengembangan pariwisata dalam menopang pendapatan asli desa, memberikan motivasi buat Pemkab Malaka perlu mendukungnya.
"Jadi area Bendung Benanain itu hadir bukan hanya untuk mendukung bidang pertanian saja di Malaka, tapi perlu juga ditata areanya jadi objek wisata. Orang-orang darimana saja bisa refreshing melihat pemandangan alam yang ada. Kepala desa sudah memulai, nanti kita dari Kabupaten akan mensupport," katanya.
• Forkompincam Malaka Barat Berempati pada Para Jurnalis di Kabupaten Malaka
Walaupun begitu, katanya, untuk menata area ini Pemkab Malaka tetap berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Bidang Pengairan supaya bisa dioptimalkan area ini. Hal ini penting karena area ini kewenangannya ada di tingkat atas, tetapi diyakininya ide yang akan disampaikan untuk pengembangan pariwisata bakal disambut baik.
"Kita akan berkordinasi dengan dinas pekerjaan umum provinsi bidanh pengairan untuk dioptimalkan sehingga berfungsi untuk pertanian dan juga untuk menunjang pariwisata," beber Bupati Malaka.
Untuk diketahui bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenain di wilayah Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, saat ini terjadi kedangkalan.
Hal ini diakibatkan oleh tumpukan sedimentasi yang terjadi setiap tahun. Apabila ini dibiarkan maka dampaknya terjadi luapan banjir di DAS ini.
Untuk itu, pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWSNT/MT II) di Kupang diharapkan segera melakukan normalisasi sehingga warga setempat tidak gelisah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Gabriel Seran menyampaikan hal ini kepada Wartawan di Malaka, Rabu (20/5).
Dikatakan Gabriel, terkait dengan kondisi DAS Benenain, Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH bersama unsur Forkompimda dalam kunjungan kerja terkait covid 19 di Kakaniuk, sempat memantau kondisi DAS.
Dalam pemantauan ini, katanya, diketahui bahwa DAS mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang selama ini belum dibersihkan. Untuk itu, demi normalnya DAS Bendungan Benenain ini maka seharusnya Petugas BWSNT II Kupang melaksanakan pengerukan sedimentasi setiap tahun, agar menghindari luapan banjir.
"Belakangan ini petugas BWSNT belum pernah malakukan pengerukan sedimen atau endapan material pasir yang mengendap di DAS Benenain. Selain itu, penumpukan sedimentasi selain bisa mengalami banjir bisa menyebabkan kerusakan bangunan bendung akibat tanah endapan mendesak dinding bangunan," jelas Gabriel.
Bupati Malaka Stefanus Bria Seran saat bersama Kapolres Malaka AKBP Albert Neno Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho saat memantau DAS Benenain, Selasa (19/5) mengatakan, sedimentasi yang mengendap di DAS tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus di keruk dan dinormalisasai agar tidak mengakibatkan banjir.