Breaking News

ABK Indonesia di Kapal China Disiksa Hingga Tewas, Mayat Disimpan di Pendingin, Dilarung ke Laut

Bagaimana kehidupan di kapal, terutama kapal ikan luar negeri, seringkali kita tidak tahu. Ternyata banyak cerita miris dan menyedihkan.

Editor: Agustinus Sape
Tangkapan Layar Facebook Suwarno Canö Swe
VIDEO Detik-Detik Mayat ABK asal Indonesia Disiksa Hingga Tewas, Lalu Mayat di Buang ke Laut 

Narasumber BBC News Indonesia adalah warga Lumajang, Jawa Timur.

Selepas tamat SMA, ia mendapatkan informasi bekerja sebagai ABK kapal ikan di luar negeri.

Tidak ada biaya apapun yang perlu dikeluarkan bahkan mendapat bayaran dengan dollar Amerika.

Ia pun tertarik, dan mendapatkan kontak pihak MTB.

Ia tiba di Tegal pada 15 Agustus tahun lalu dan tinggal di penampungan para pencari kerja dari seluruh Indonesia yang disediakan MTB.

Di angkatannya terdapat 20 orang.

Setelah beberapa hari dengan berdiam diri, akhirnya ia dan temannya pergi ke Cirebon untuk mengikuti pelatihan dasar keselamatan dan mendapatkan buku pelaut.

Kemudian mereka kembali ke penampungan tersebut, menunggu lebih dari satu bulan, namun tidak ada pelatihan dasar perikanan.

"Lalu buat paspor dua hari, tes kesehatan dan langsung berangkat ke Singapura. Dari PT aku ada 20 orang, banyak juga dari PT yang lain. Ada ratusan anak yang berangkat ke Singapura," katanya kepada wartawan BBC News Indonesia, Selasa (19/05).

Ia dan empat WNI lainnya menuju laut di kawasan Timur Tengah untuk menangkap ikan pada September 2019.

"Kami kepala dipukul, ditendang, disiksa. Tidur paling mentok Cuma 3-4 jam.

"Teman kami ada yang sakit, dan tidak dirawat tapi masih disuruh kerja akhirnya meninggal. Lalu disimpan di freezer (tempat pendingin ikan) selama satu bulan. Setelah itu dibuang ke tengah laut.

"Katanya pertama dibilang pakai bahasa isyarat mau dibawa ke Singapura tapi ternyata dibuang. Kami lihat pakai mata kepala sendiri. Kami menangis, sujud-sujud jangan dibuang. Tapi kaptennya marah-marah dan tetap membuang teman kami," demikian pengakuan ABK ini.

Kondisi tempat tidur ABK Indonesia di Kapal Fu Yuan Yu 1218 berbendera China
Kondisi tempat tidur ABK Indonesia di Kapal Fu Yuan Yu 1218 berbendera China (serambinews.com)

'Melompat dari kapal'

Sejak kejadian itu, ia dan ketiga temannya mencoba tetap sehat dan bertahan serta tidak melawan saat "perbudakan" dilakukan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved