Breaking News

Corona di NTT

18 Anak dan Remaja di NTT Terpapar Virus Corona, 10 Cowok dan 8 Cewek Positif Covid-19

Data jumlah positif Covid-19 yang disiarkan website Covid-19 Provinsi NTT, hingga Selasa, jumlah paparan positif Covid-19 kategori umur 6-19 tahun

Penulis: Ryan Nong | Editor: Bebet I Hidayat
AP/Ilustrasi
18 Anak dan Remaja di NTT Terpapar Virus Corona, 10 Cowok dan 8 Cewek Positif Covid-19 

18 Anak dan Remaja di NTT Terpapar Virus Corona, 10 Cowok dan 8 Cewek Positif Covid-19 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tiga anak di NTT dinyatakan positif terpapar virus corona Covid-19.

Ketiga anak ini satu berasal dari Kupang, satu dari Rote Ndao dan satu lagi dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Ketiga anak ini, salah satunya terpapar virus corona atau Covid-19 dari transmisi lokal.

Anak-anak ini masih berusia di bawah 10 tahun.

"Berdasarkan hasil swab di Laboratorium Biomolekular RSUD Prof WZ Johannes Kupang, ada tambahan tiga kasus positif baru dari transmisi lokal di Kota Kupang dan dua kasus dari cluster Magetan di Kabupaten Ende sebagaimana yang sudah disampaikan sekretaris Gugus Tugas," ujar juru bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT Dr. Marius Ardu Jelamu saat dihubungi POS-KUPANG.COM pada Selasa (19/5/2020). 

Dari tiga kasus yang berasal dari transmisi lokal, jelasnya, satu kasus merupakan kasus positif yang menimpa anak-anak.

"Ketiganya itu kerabat yang berkontak erat dengan almarhum, pasien positif yang sudah meninggal. Salah satunya anak-anak usia dibawah sepuluh tahun," terang Ardu Jelamu

Sebelumya, dua anak telah terlebih dahulu terpapar virus corona atau Covid-19.

Satu kasus di Kabupaten Rote Ndao dan satu kasus lainnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Mereka terpapar karena kontak langsung terhadap pasien positif Covid-19 yang merupakan kerabat dekat mereka. 

Ardu Jelamu mengatakan, karena imun anak-anak masih belum maksimal maka mereka mudah terpapar.

Tragis, Infeksi Corona di India Melonjak Lewati 100.000, Kematian Mencapai 3.000

Bangun Tidur, Rizal Bocah Penjual Jalangkote Kaget Dikasih Angpaw THR Rp 10 Juta, Ini Pemberinya

Karenanya, ia menghimbau kepada para ibu untuk memperhatikan anak anak agar tidak terpapar Covid-19. Selain itu juga tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan dengan memperhatikan protokol kesehatan. 

"Perhatian terhadap anak-anak usia mereka seperti apa. Anak anak harus diimunisasi, para ibu harus bawa anak ke Posyandu, Puskesmas atau Rumah Sakit supaya imun mereka lebih kuat," katanya. 

Sebelumnya, Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 NTT drg Dominikus Minggu Mere yang dihubungi POS-KUPANG.COM tidak menyebut data secara terperinci jumlah anak yang terpapar Covid-19.  Namun, ia mengatakan hingga kini total jumlah positif Covid-19 sudah mencapai 76 kasus. 

Anak dan Remaja

Sementara itu, data jumlah positif Covid-19 yang disiarkan website Covid-19 Provinsi NTT, hingga Selasa, jumlah paparan positif Covid-19 kategori umur 6 sampai 19 tahun sebanyak 18 orang.

Terdiri dari 10 laki laki dan 8 perempuan. 

Dengan pertambahan tiga kasus baru dari transmisi lokal Kota Kupang, maka total kasus positif di Kota Kupang menjadi 18 kasus dengan enam pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia. 

Sementara total kasus positif Covid-19 di Provinsi NTT menjadi 76 kasus.

Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 NTT drg Dominikus Minggu Mere didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 NTT Dr Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers pada Senin (18/5/2020) siang.
Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 NTT drg Dominikus Minggu Mere didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 NTT Dr Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers pada Senin (18/5/2020) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

“Dari 76 kasus positif Covid-19 ini, ada 6 orang sembuh dan 1 meninggal dunia. Saat ini sedang dalam perawatan sebanyak 69 orang,” jelasnya.

Polisi Kesulitan Terapkan Protokol COVID-19 di Pasar Tradisional Kota Kupang

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur, Brigjen Pol Johanis Asadoma, mengemukakan pihaknya mengalami kesulitan dalam upaya menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona jenis baru ( Covid-19) di pasar tradisional di Kota Kupang.

"Ketika kami ingin menertibkan pasar tradisional seperti Pasar Naikoten Kota Kupang itu kita kesulitan karena di sana setiap penjual sudah punya tempat sendiri-sendiri," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa (19/5/2020).

Asadoma mengatakan, para pedagang di pasar tradisional seperti Pasar Inpres Naikoten, maupun yang lainnya di Kota Kupang, sulit digeser untuk menerapkan jaga jarak karena ruang yang terbatas.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang datang berbelanja juga masih berlangsung secara bebas karena sulit menerapan cara berbelanja misalnya secara bergiliran.

"Karena itu kami hanya bisa mengimbau dan terus mengimbau agar baik pembeli maupun pedagang untuk tetap selalu jaga jarak, pakai masker, belanja dengan uang pas, dan sebagainya," katanya.

"Dari Pusat juga sudah memerintahkan agar kami tidak menggunakan upaya paksa apalagi kekerasan karena akan membawa dampak serius yang lain lagi," katanya.

Asadoma mengatakan, berbeda dengan pasar modern di Kota Kupang seperti Hypermart, Transmart, dan lainnya yang lebih mudah menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Para pembeli dan penjual di pasar modern juga bisa menerapkan jaga jarak baik saat berbelanja maupun saat melakukan pembayaran di kasir, katanya.

"Tetapi kalau di pasar tradisonal sangat kesulitan untuk membuat antara penjual dan pembeli jaga jarak untuk mencegah Covid-19," katanya.

Bukti Keseriusan Ariel NOAH untuk Hidup Bersama Luna Maya Terungkap, Nama Alleia Anata Irham Disebut

Petugas sedang melakukan Rapid Test terhadap salah satu pelaku perjalanan di Posko pemeriksaan kesehatan Lapangan Prailiu, Sumba Timur beberapa waktu lalu.
Petugas sedang melakukan Rapid Test terhadap salah satu pelaku perjalanan di Posko pemeriksaan kesehatan Lapangan Prailiu, Sumba Timur beberapa waktu lalu. (POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru)

Asadoma menambahkan, meski demikian, pihaknya terus memberikan imbauan kepada masyarakat di pasar agar selalu menjaga diri masing-masing sehingga tidak terpapar penyakit Covid-19

"Kami tidak pernah bosan mengimbau kepada semua elemen masyarakat bahwa ini penyakit yang gampang menular dalam situasi apapun, dan sangat masif sehingga semua harus bisa menjaga diri," katanya.

Waspada, Kasus Transmisi Lokal Covid-19 di Kota Kupang Kembali Bertambah

Pasien positif Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT) bertambah lima orang sehingga jumlahnya mencapai 76 kasus dari sebelumnya 71 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan NTT, Dominikuus Minggu Mere di Kupang, Selasa (19/5/2020) mengatakan lima pasien positif Covid-19 itu terdapat di Kota Kupang tiga orang yang merupakan transmisi lokal.

Sedangkan dua orang lainnya di Kabupaten Ende, Pulau Flores yang terpapar dari klaster Magetan.

Ia menjelaskan penambahan lima pasien positif Covid-19 itu berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang dilakukan di Laboratorium Biologi Monekuler (PCR) RSUD) Prof.Dr. W.Z. Johannes Kupang, pada Senin (18/5/2020).

Sebelumnya di Kabupaten Ende, Pulau Flores terdapat empat pasien positif Covid-19 dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan.

"Apabila sebelumnya empat pasien di Ende dari klaster Gowa namun kali ini dari klaster Magetan, sehingga di Kabupaten Ende ada dua klaster kasus positif Covid-19 yaitu dari klaster Gowa dan Magetan," tegas Dominikus.

Sedangkan khusus tiga pasien positif Covid-19 dari Kota Kupang merupakan pasien yang berdasarkan penelusuran dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kupang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa (12/5/2020).

"Tiga pasien positif Covid-19 ini sempat kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang telah meninggal dunia," kata Dominikus.

Ia mengatakan penambahan lima pasien positif Covid-19 itu maka jumlah kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Timur ( NTT) telah mencapai 76 orang.

Dominikus menambahkan jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di NTT tercatat enam orang dan semuanya dari Kota Kupang, sedangkan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia satu orang yang juga merupakan warga Kota Kupang.

UPDATE Corona 26 Provinsi, NTT 3 Kasus Baru

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan, ada 486 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam sejak Senin (18/5/2020) hingga Selasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB.

"Sehingga, secara akumulatif ada 18.496 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 26 provinsi.

Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 98 kasus baru.

Demi Sembako Bu Haji, Imas Cianjur Ajak 4 Balitanya Jalan Kaki Sejauh 10 KM, Tak Pakai Sandal

sampai saat ini, total data hasil pemeriksaan Laboratorium Swab yang terkonfirmasi Positif yang diterima Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Manggarai adalah Sejumlah 1 orang dari
sampai saat ini, total data hasil pemeriksaan Laboratorium Swab yang terkonfirmasi Positif yang diterima Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Manggarai adalah Sejumlah 1 orang dari (PK/Robert Ropo)

Setelah itu disusul oleh Jawa Timur dengan 81 kasus baru dan Sumatera Selatan dengan 60 kasus baru.

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 390 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Yuri melanjutkan, pemerintah juga mencatat ada penambahan 143 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

"Dengan demikian, total pasien sembuh ada 4.467 orang," tutur Yuri.

Kemudian, Yuri menyatakan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada penambahan 30 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

"Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 1.221 orang," ujar Yuri.

Berikut ini data sebaran penambahan kasus baru Covid-19 hingga 19 Mei 2020:

1. DKI Jakarta: 98 kasus baru

2. Jawa Timur: 81 kasus baru

3. Sumatera Selatan: 60 kasus baru

4. Sulawesi Selatan: 47 kasus baru

5. Kalimantan Selatan: 46 kasus baru

6. Jawa Barat: 21 kasus baru

7. Banten: 21 kasus baru

8. Kepulauan Riau: 13 kasus baru

9. Sulawesi Tenggara: 11 kasus baru

10. Sumatera Barat: 11 kasus baru

11. Jawa Tengah: 10 kasus baru

12. Sulawesi Utara: 10 kasus baru

13. Sumatera Utara: 10 kasus baru

14. DIY: 7 kasus baru

15. Papua: 6 kasus baru

16. Riau: 5 kasus baru

17. Kalimantan Utara: 5 kasus baru

18. Kalimantan Tengah: 5 kasus baru

19. Bali: 4 kasus baru

20. Jambi: 3 kasus baru

21. Kalimantan Timur: 3 kasus baru

22. NTT: 3 kasus baru

23. Maluku Utara: 2 kasus baru

24. Sulawesi Barat: 2 kasus baru

25. Bengkulu: 1 kasus baru

26. Lampung: 1 kasus baru

* UPDATE: Ada 18.496 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 486

Pemerintah menyatakan, data memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi sehingga kasus Covid-19 masih bertambah.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Selasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada 486 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini ada 18.496 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, pada Selasa sore.

"Ada kenaikan sebanyak 486 orang sehingga menjadi 18.496 orang," ujar Achmad Yurianto.

Data yang sama juga memperlihatkan ada penambahan 143 pasien Covid-19 yang sembuh dalam sehari.

Mereka telah menjalani dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan hasilnya negatif virus corona.

Dengan demikian, total ada 4.467 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sejak awal pencatatan pasien sembuh di Indonesia.

Namun, masih ada kabar duka dengan adanya 30 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 18-19 Mei 2020.

"Sehingga, (totalnya) menjadi 1.221 orang," ujar Yurianto.

Yurianto menyatakan, hingga saat ini pemerintah mencatat bahwa kasus Covid-19 sudah ada di 390 kabupaten/kota dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Selain data pasien positif Covid-19, pemerintah juga mencatat data mengenai orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini ada 45.300 orang berstatus ODP yang masih dipantau.

Kemudian, ada 11.891 orang berstatus PDP yang diawasi pemerintah.

Sesuai yang disebutkan Yurianto kemarin, hari ini pemerintah juga tidak memasukkan jumlah ODP dan PDP secara akumulatif.

Ini berbeda dengan dua hari sebelumnya. Lihat Foto Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020).

Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (6/4/2020) terkonfirmasi positif Covid-19 di Banten mencapai 187 kasus.

Data spesimen Pemerintah juga berjanji untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan dengan menambah jumlah laboratorium terkait pemeriksaan virus corona.

Kini ada 66 laboratorium yang bisa digunakan untuk melakukan pengetesan dengan metode real time PCR.

Selain itu, ada 14 laboratorium yang digunakan untuk pemeriksaan dengan metode tes cepat molekuler (TCM).

Sejak awal pencatatan kasus Covid-19 hingga sekarang, pemerintah sudah memeriksa 202.936 spesimen dari 147.799 orang yang diambil sampelnya.

Dari 202.936 spesimen, ada 201.736 spesimen yang diperiksa menggunakan real time PCR.

Kemudian, 1.200 spesimen diperiksa menggunakan TCM. Adapun dari 147.799 orang yang diperiksa spesimennya, ada 129.303 orang yang diketahui negatif virus corona dan 18.496 yang hasilnya positif.

Dengan demikian, positive rate di Indonesia mencapai 13 persen.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, saat ini ada tiga provinsi dengan penambahan pasien positif Covid-19 yang paling signifikan dalam sepekan terakhir.

Ketiganya ialah Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Hal itu disampaikan Doni usai rapat bersama Presiden Joko widodo melalui konferensi video, Senin (18/5/2020).

"Jawa Timur mengalami kenaikan kasus mingguan sebesar 70 persen. Kemudian Sumatera Selatan mengalami kenaikan kasus mingguan 157 persen," ujar Doni.

"Sedangkan Kalimantan Selatan mengalami kenaikan jumlah kasus mingguan 60 persen," lanjut dia.

Dari total pasien positif Covid-19 di Kalimantan Selatan, sebanyak 68 persen berasal dari klaster jemaah tablig di Gowa.

Untuk itu, Doni mengatakan, dalam dua pelam ke depan belum akan diambil keputusan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), mengingat masih tingginya angka penularan.

"Jadi kami ulangi kembali bahwa satu dua pekan ke depan belum ada kebijakan pengurangan pembatasan," ujar Doni.

Adapun yang dibahas dalam rapat bersama Presiden Jokowi, Senin, hanya skenario pelonggaran PSBB apabila kurva penularan di masyarakat rendah.

"Yang dibahas hari ini oleh Bapak Presiden adalah skenario yang mana seluruhnya tergantung dari data-data lapangan," lanjut dia. (POS-KUPANG.COM/Ryan Nong/ant)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved