Corona di NTT

18 Anak dan Remaja di NTT Terpapar Virus Corona, 10 Cowok dan 8 Cewek Positif Covid-19

Data jumlah positif Covid-19 yang disiarkan website Covid-19 Provinsi NTT, hingga Selasa, jumlah paparan positif Covid-19 kategori umur 6-19 tahun

Penulis: Ryan Nong | Editor: Bebet I Hidayat
AP/Ilustrasi
18 Anak dan Remaja di NTT Terpapar Virus Corona, 10 Cowok dan 8 Cewek Positif Covid-19 

Anak dan Remaja

Sementara itu, data jumlah positif Covid-19 yang disiarkan website Covid-19 Provinsi NTT, hingga Selasa, jumlah paparan positif Covid-19 kategori umur 6 sampai 19 tahun sebanyak 18 orang.

Terdiri dari 10 laki laki dan 8 perempuan. 

Dengan pertambahan tiga kasus baru dari transmisi lokal Kota Kupang, maka total kasus positif di Kota Kupang menjadi 18 kasus dengan enam pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia. 

Sementara total kasus positif Covid-19 di Provinsi NTT menjadi 76 kasus.

Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 NTT drg Dominikus Minggu Mere didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 NTT Dr Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers pada Senin (18/5/2020) siang.
Sekretaris 1 Gugus Tugas Covid-19 NTT drg Dominikus Minggu Mere didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 NTT Dr Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers pada Senin (18/5/2020) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

“Dari 76 kasus positif Covid-19 ini, ada 6 orang sembuh dan 1 meninggal dunia. Saat ini sedang dalam perawatan sebanyak 69 orang,” jelasnya.

Polisi Kesulitan Terapkan Protokol COVID-19 di Pasar Tradisional Kota Kupang

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur, Brigjen Pol Johanis Asadoma, mengemukakan pihaknya mengalami kesulitan dalam upaya menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona jenis baru ( Covid-19) di pasar tradisional di Kota Kupang.

"Ketika kami ingin menertibkan pasar tradisional seperti Pasar Naikoten Kota Kupang itu kita kesulitan karena di sana setiap penjual sudah punya tempat sendiri-sendiri," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa (19/5/2020).

Asadoma mengatakan, para pedagang di pasar tradisional seperti Pasar Inpres Naikoten, maupun yang lainnya di Kota Kupang, sulit digeser untuk menerapkan jaga jarak karena ruang yang terbatas.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat yang datang berbelanja juga masih berlangsung secara bebas karena sulit menerapan cara berbelanja misalnya secara bergiliran.

"Karena itu kami hanya bisa mengimbau dan terus mengimbau agar baik pembeli maupun pedagang untuk tetap selalu jaga jarak, pakai masker, belanja dengan uang pas, dan sebagainya," katanya.

"Dari Pusat juga sudah memerintahkan agar kami tidak menggunakan upaya paksa apalagi kekerasan karena akan membawa dampak serius yang lain lagi," katanya.

Asadoma mengatakan, berbeda dengan pasar modern di Kota Kupang seperti Hypermart, Transmart, dan lainnya yang lebih mudah menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Para pembeli dan penjual di pasar modern juga bisa menerapkan jaga jarak baik saat berbelanja maupun saat melakukan pembayaran di kasir, katanya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved