Update Covid 19
VIDEO—Corona Menawarkan Kematian Pemkot Kupang Siapkan Puluhan Liang Kubur
Cepat, gesit dan terus bergerak dalam senyap. Menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menawarkan kematian bagi semua orang. Virus mematikan tanpa obat.
Penulis: John Taena | Editor: Frans Krowin
VIDEO—Corona Menawarkan Kematian Pemkot Kupang Siapkan Puluhan Liang Kubur
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Cepat, gesit dan terus bergerak dalam senyap. Menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menawarkan kematian bagi semua orang.
Corona Virus atau Covid-19 sejak awal kali muncul di Timur pada bebarapa bulan silam, langsung menggemparkan dunia.
Bagaimana tidak? Virus mematikan yang satu ini mampu mengendalikan dunia dalam hitungan minggu.
Tak butuh waktu lama bagi virus ini untuk mengirimkan ratusan ribu pasien ke ruang-ruang isolasi rumah sakit di setiap kota.
Para medis di setiap Negara dipaksa bekerja ekstra memarangi virus covid-19 yang siap mencabut nyawa para paasien.
Dari balik Alat Pelindung Diri (APD) para medis itu, banyak pasien berhasil diselamatkan dari ancaman sang Virus.
• VIDEO - VIRAL - Perawat Positif Covid-19 Dalam Kondisi Hamil 4 Bulan Kritis
• VIDEO - Tenaga Medis Lepas 4 Pasien Positif Covid1-19 Yang Sembuh di RSB Titus Uly Kupang
• VIRAL! Video Detik-detik Rizal Bocah Penjual Gorengan Dibully, Dipukuli & Tersungkur Masuk Selokan
Namun cukup banyak juga yang tak terselematkan. Terpaksa dikirimkan ke liang lahat. Hingga membuat para pemimpin mengurai air mata, tatkala harus menyaksikan jenasah rakyatnya di kubur secara massal.
Betapa kejamnya virus ini, lebih kejam dari perang dunia manapun. Yah.. itulah Corona, ternyata tak seindah namanya yang dalam Bahasa Latin berarti Mahkota.
Namun ini adalah mesin pembunuh. Sebagai mesin pembuhuh, Corona telah mencatat angka ratusan ribu manusia yang meninggal dunia di berbagai negara.
Sang Mahkota yang hingga kini belum ditemukan antivirusnya, seakan terus bergerak dalam senyap. Menyerang bahkan membunuh siapa saja tanpa pandang bulu.
Si kaya dan si miskin dipaksa untuk mengurung diri di dalam rumah masing. Mengurai arus lalulintas di ibu kota yang padat merayap menjadi langgeng.
Memaksa orang desa untuk meninggalkan gotong royong dan bhakti sosial. Corona telah merubah segala kebiasaan lama dan menciptakan sebuah peradaban yang baru.
Mau atau tidak, orang akan dipaksa untuk berubah. Pasalnya setiap hari angka penderita Corona Virus terus meningkat.
Di mata Virus yang satu ini tidak ada manusia hebat. Tiada pula Negara Adikuasa di muka bumi ini, kecuali sang empunya nafas kehidupan.
Hal serupa juga yang sedang terjadi di Propinsi Nusa Tenggara Timur, NTT, beberapa waktu terkahir.
Salah satu propinsi terbelakang di Indonesia ini, tak luput dari ancaman virus Covid-19 yang mematikan tersebut.
Ketika semua daerah lain sudah terkontaminasi, dan ditetapkan dalam zona merah pandemic Covid-19, NTT tetap bebas dan berada di zona hijau kala itu.
Terbelakang dari berbagai aspek pembangunan terutama fasilitas kesehatan, namun mampu bertahan ketika dikepung oleh pandemi Covid-19 dari berbagai penjuru.
Hijau boleh dikata sebagai zona yang sangat nyaman. Bagaimana tidak, sebuah daerah yang tertinggal seperti NTT ini seakan tak tersentuh, meski telah dikepung dari berbagai penjuru.
Saking nyamannya, para pemangku kepentingan dan warga di daerah yang dikenal dengan nama Flobamora ini tetap beraktifitas seperti biasa.
Bandara dan pelabuhan laut sebagai pintu gerbang daerah ini, seakan dibiarkan tanpa pengawasan berarti.
Kurangnya pengawasan di pintu gerbang daerah ini, akhirnya membuahkan hasil seiring mobilisasi para kaum borjuis yang bebas keluar masuk NTT.
Medio April 2020 akan tetap dikenang sebagai masa paling kelam yang memberi pukulan telak bagi para pemangku kepentingan.
Daerah yang sebelumnya digadang-gadang akan bebas hingga virus mematikan itu ditemukan vaksinnya, ternyata jatuh tersungkur sekali Covid-19 bertandang.
• Video Call dengan Jaksa, Lihat Perubahan Wajah Lucinta Luna Setelah 3 Bulan Mendekam di Penjara
• VIDEO - 20 Penyandang Distabilitas di Desa Mnela Lete Dapat Paket Sembako dari Yudit Selan
• VIDEO Anggota DPRD Kota Kupang Anatji Beri Syarat Bagi Warga Terdampak Corona yang Dapat Bantuan
NTT diguncang hebat oleh satu pasien positif Covid-19 kala itu. Namun hal itu tidak bertahan lama seiring pasien 01 dinyatakan sembuh dan tidak ditemukan kasus baru.
Hanya sebentar terdaftar dalam zona merah dan berhasil keluar kembali ke zona hiijau dari segala keterbatasan fasilitas kesehatannya. NTT menang melawan Covid-19 dan kembali pada zona hijau.
Sayang seribu sayang, ternyata hanya sebuah hiburan semu. Ternyata Covid-19 tidak benar-benar minggat tapi hanya menepi sebentar dan bersembunyi tepat di nadinya NTT.
Satu persatu warga NTT mulai terpapar serangan virus mematikan ini. Sekejap daerah ini telah berubah dari zona hijau dan langsung menjadi transmisi lokal pandemic Covid-19.
Kini sang mahkota telah menemukan tempatnya di NTT. Saban hari, jumlah pasien positif yang dinyatakan positif terus bermunculan. Tumbuh subur bagai jamur di musim hujan. Melonjak statistiknya.
Covid-19 telah menunjukan kehebatannya. Mematahkan anggapan klaster luar NTT sebagai korban Covid-19.
Tiada lagi jalan kembali, selain menghadapi maut yang terus mengancaman setiap saat di depan mata.
Seorang penjual daging sapi di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, yang telah kehilangan nyawa adalah buktinya.
Almarhum, pria asal Kelurahan Nunleu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang yang tidak pernah meninggalkan kota ini, dan pergi ke luar daerah sebelumnya telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Nafas yang dijaganya selama bertahun-tahun di kota ini, tak mampu lagi dipertahankan ketika Covid-19 menghampiri.
Sang penjual daging sapi di pasar kasih itu telah mengawali ancaman kematian masal bagi segenap warga Kota Kupang.
Kematin sang penjual daging sapi itu jualah yang dapat membuka mata semua pihak. Mata yang selama ini bak tertutup erat di malam hari dipaksa untuk menyaksikan musibah di dalam rumah kita, NTT.
Kasus kematian Covid-19 pertama tersebut sudah menoreh banyak catatan kelam. Pemerintah dan Satgas Covid-19 Kota Kupang pun sudah cukup belajar dari kasus itu.
Ancaman Covid-19 di NTT sangat serius yang tidak boleh dianggap remeh temeh lagi.
Kepada almarhum, sang penjual daging sapi, perlu diberi penghormatan. Pahlawan yang membuka mata para pemimpin daerah.
Hasilnya sebuah pelajaran yang diberikan oleh Covid-19 lewat almarhum itu terlihat pada Jumat 15 Mei 2020 malam. Hanya dua hari pasca kematian sang penjual daging sapi di Pasar Kasih Naikoten I, Kota Kupang.
• VIDEO - Warga Keluar Masuk Ngada Wajib Miliki Surat Keterangan Pelaku Perjalanan
• VIDEO Detik-Detik Mayat ABK asal Indonesia Disiksa Hingga Tewas, Lalu Mayat di Buang ke Laut
• VIDEO - Penemuan Mayat di Kebun Kosong Yang Berada di Sisi Timur Patung Ina Boi
Momen di mana Satgas Covid-19 dibawah pimpinan Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, telah mengambil sebuah langkah antisipatif terhadap serangan virus yang diprediksi akan lebih dasyat di masa depan.
Hal ini tentu bukan tanpa analisis yang matang. Pasalnya fakta yang terjadi saat ini, trend data statistic pandemi Covid-19 cenderung menanjak dari waktu ke waktu.
Hingga Minggu, 17 Mei 2020, tercatat sudah ada 68 pasien positif Covid-19 di Provinsi NTT. Hal ini kesuluruhan Provinsi NTT bertambah 9 kasus Covid-19 dari sebelumnya.
Dari total tersebut yang sembuh enam dan yang meninggal satu orang . Sementara sedang dalam perawatan ada 61 orang. Dengan rincian sebagai berikut :
1. Kabupaten Sikka : 26 pasien Covid-19
2. Kota Kupang : 15 pasien Covid-19
3. Manggarai Barat : 12 pasien Covid-19
4. Sumba Timur : tambah 3 menjadi 7
5. Rote Ndao : 2 pasien Covid-19
6. TTS : 2 pasien Covid-19
7. Ende : 1 pasien Covid-19
8. Nagekeo : 1 pasien Covid-19
9. Manggarai : 1 pasien Covid-19
Sumber : Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT
Melihat data stastik yang ada, ancaman serius sudah di depan mata. Kini tidak boleh lagi hanya menata taman-taman di setiap sudut untuk mengelokan pandangan mata setiap pengunjung Kota Kupang.
Sekarang, mau atau tidak harus mulai menata sebuah lokasi yang dikenal dengan sebutan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Damai Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Mulai menggali liang kubur sebanyak-banyaknya dan tidak boleh menunggu lagi. Kini sudah waktunya melakukan persiapan yang matang.
Kalaupun tidak bisa menyiapkan fasilitas layaknya sebuah rumah sakit di Ibu Kota Negara, Jakarta, paling tidak mulai menggali liang kubur dalam jumlah banyak.
• VIDEO - VIRAL - Bidan Muslimah Terinfeksi Virus Corona di Doakan Masyarakat Kristen
• VIDEO - VIRAL - Pria Ngaku Dokter Cekcok Dengan Aparat Jaga Perbatasan PSBB
• VIDEO - Update Corona Sumba Timur - Dua Pasien Positif Dari Kluster STT Jakarta
Tentunya ini adalah langkah terakhir yang bisa dilakukan pihak pemangku kebijakan dalam melayani warganya untuk terakhir kali.
Mempersiapkan liang kubur dalam jumlah banyak akan jauh lebih baik ketimbang hanya satu lubang untuk kuburan masal tanpa nisan kelak.
Hal inilah yang telah dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Kupang. Mulai menggali liangg kubur sebanyak-banyaknya.
Berdasarkan hasil pantauan POS-KUPANG.COM, di TPU Damai Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Minggu 17 Mei 2020, terlihat sebuah axcavator berada di lokasi itu. Alat berat yang dipakai untuk menggali lubang itu diduga milik Dinas PUPR Kota Kupang.
Di saksikan POS-KUPANG.COM di lokasi itu terlihat 20 buah lubang yang telah selesai digali. Masing-masing lubang berukuran kurang lebih 1x2 meter dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter.
Sang Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore, tentu sudah tau, kemana semua ini akan bermuara. Hal ini terlihat dari aksi nyata yang ada di lapangan.
Alat berat telah dikerahkan untuk mulai menggali puluhan lubang kuburan masal. Puluhan liang kubur telah ada hari ini.
Mungkin esok akan ditangkatkan menjadi ratusan bahkan ribuan liang kuburan. dalam rangka menunggu serangan maha dasyat sang virus mematikan itu.
Kini bukan waktunya untuk memusuhi apalagi memerangi Corona, sang mahkota pembunuh itu. Corona bukan lagi musuh saat ini.
Sekarang pilahan paling aman adalah bersahabat, berdampingan dan mengakrabinya untuk menghindari stress atau serangan jantung sekalipun. Salam. (POS-KUPANG.COM, John Taena)
Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM
Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.
Update info terkini via ONLINE : https://kupang.tribunnews.com/
INSTRAGAM poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangco
FACEBOOK : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ