Satu Minggu Warga Reaktif Belum Ditemukan, Gugus Tugas Ende Minta Polisi Lacak
Satu warga yang reaktif rapid test dari Laboratorium Mahardhika Kabupaten Ende belum ditemukan untuk diisolasi dan diambil swab
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Sudah seminggu satu warga yang reaktif rapid test dari Laboratorium Mahardhika Kabupaten Ende belum ditemukan untuk diisolasi dan diambil swab.
Nomor handphone warga tersebut tidak lagi aktif ketika dihubungi Gugus Tugas Covid-19 Ende. Hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Sementara, empat warga lainnya yang reaktif rapit tes yang juga dari Laboratorium Mahardhika sudah diambil swab (sampel lendir hidung dan tenggorokan) dan swabnya sudah dikirim ke Kupang.
• Pemkab Sumba Timur Perketat Penjagaan Perbatasan, Simak Liputannya
"Yang satu ini belum kita temukan, awalnya kita hubungi via handphone nomornya aktif tapi tidak respon, lalu kita hubungi lagi tidak aktif lagi hingga sekarang," ungkap dr. Muna Fatma Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende di Kantor Bupati Ende, Jumat (15/5/2020).
Ditanya apa upaya yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Ende, dr. Muna Fatma mengatakan, pihaknya baru saja meminta bantuan pihak kepolisian untuk melacak keberadaan warga tersebut.
• Surat Edaran Gubernur NTT, ASN Masuk Kerja 18 Mei, Bupati Tahun: Kita Akan Mengikuti
"Berdasarkan KTP, diketahui alamat warga tersebut di Lombok Barat , sementara alamatnya di Ende, itu di Ende Tengah, kami sudah sudah cari di Ende Tengah tetapi warga setempat katakan tidak ada lagi dia yang reaktif itu," ungkap dr. Muna Fatma.
Dia mengatakan, warga tersebut bersama empat warga lainnya sebelumnya mengurus surat keterangan sehat (bebas Covid-19) di Laboratorium Mahardika Ende untuk keperluan bepergian ke luar daerah.
Lanjutnya, dari hasil rapit tes di Laboratorium Mahardika, lima warga tersebut dinyatakan reaktif. Pihak Laboratorium Mahardika lalu melaporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Ende. Empat warga berhasil ditemukan dan diisolasi dan sampel swabnya sudah diambil dan dikirim ke Kupang.
"Kita harap satu yang belum ditemukan ini, bisa ditemukan. Kita minta bantuan pihak kepolisian untuk lacak keberadaannya," ungkap dr. Muna Fatma. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)