Kasus Prostitusi Online

Mucikari di Sidoarjo Ini Kendalikan 600 PSK di Indonesia Lewat Hape, Ada yang dari Kotamu?

Fenomena prostitusi online di Surabaya Jawa Timur, muncikari mengendalikan ratusan PSK anak buahnya di sejumlah kota di Indonesia

Editor: Ferry Ndoen
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
ilustrasi- Mucikari di Sidoarjo Ini Kendalikan 600 PSK di Indonesia Lewat Hape, Ada yang dari Kotamu? 

"Dari 600 foto anak buah tersangka, menonjolkan pose tertentu. Ya tujuannya agar konsumen tergiur," ujar AKP Iwan.

Dari penyelidikan dan pengakuan tersangka, dari 600 perempuan memiliki latar belakang profesi berbeda.

"Ada yang pekerja kantor, SPG freelance, dan mahasiswi. Mereka itu tersebar mulai dari Surabaya, Semarang, Jakarta dan kota lain di Indonesia," tandas Iwan.

Terbaru, Subnit Jatanras Satreakrim Polrestabes Surabaya dipimpin Iptu Agung Kurnia Putra mengungkap hal serupa.

Pelaku memasarkan anak buahnya juga menggunakan jejaring sosial mulai facebook, twitter, instagram hingga MiChat.

Pekerja seks di Gang Dolly kembali beroperasi, Kamis (19/6/2014) malam, sehari pasca penutupan lokalisasi tersebut, Rabu (18/6/2014).
ilustrasi: Pekerja seks 

Seperti yang dilakukan tujuh muncikari asal Bandung yang memboyong anak buahnya ke Surabaya berenca dua pekan bermukim di hotel Surabaya. Namun setelah sepekan membuk jasa layanan hubungan badan digerebek Subnit VC Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Ketika penggerebekan berlangsung, para tersangka mengaku sudah sepekan expo di Surabaya. Kota Surabaya dipilih mucikari karena setiap expo cukup ramai konsumen dibanding kota lain.

"Sehari bisa melayani 4 sampai 5 orang tamu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran didampingi Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Agung Kurnia Putra, Kamis (14/5/2020).

Tujuh muncikari yang digiring ke Mapolrestabes Surabaya yakni, Edwin Mariyanto alias Edwin (21) dan Aziz Haryanto (27), warga Jalan Asep Berlian Gang Saluyu, Kecamatan Cibeunying Kidul Bandung, Selvia Andriani (29), Kampung Rancalame, Kelurahan Tegal Luar, Kecamatan Bojongsoang Bandung.

ilustrasi pekerja seks
ilustrasi pekerja seks (warta kota)

Juga, Akmal Muyassar Rahman alias Akmal (19), warga Sindangsari III, Kelurahan Antapani Wetan, Kecamatan Antapani Bandung, Diah Nuraeni (24), warga Jalan Baranang Siang, Kelurahan Kebonpisang, Kecamatan Sumur Bandung, Dadan (20), warga Bandung dan Edi Wiyono (30), warga Trenggalek.

Sementara tujuh PSK online yang dibawa para tersangka dari Bandung, setelah dimintai keterangan penyidik dipulangkan ke Bandung. Usianya raya-rata 25 tahun. Kulitnya kuning langsat, berparas ayu dan tinggingnya semampai. Mereka diinapkan di beberapa kamar hotel di wilayah Surabaya Timur.

Dari keterangan tersangka, menggeluti muncikari sudah lebih dari enam bulan lalu. Setiap bulannya, tersangka bisa meraup keuntungan antara Rp 5 juta hingga 10 juta.

Dalam pemeriksaan juga terungkap, tujuh muncikari setiap bulannya keliling kota-kota besar di Indonesia. Sasaran expo PSK online dan muncikari online di antaranya, Surabaya, Jakarta, Bandung, Bali dan Makassar untuk menawarkan jasa zina.

ilustrasi:
ilustrasi: (TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S)

"Anak buah para tersangka ini dibawa dari Bandung. Ada pula dari mulut ke mulut. Terkadang di tempat singgah itu, mereka mencari wanita yang bersedia untuk ditawari menjadi anak buahnya," jelas Iptu Agung Kurnia Putra.

Untuk memasarkan anak buahnya lewat jejaring sosial, tersangka menerapkan sistem down payment (DP) via rekening untuk mengunci slot layanan anak buahnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved