Corona di NTT
VIDEO - Ketua Asosiasi Penyedia Daging Kota Kupang Pertanyakan Keberadaan Tim Gugus Tugas Covid-19
VIDEO - Ketua Asosiasi Penyedia Daging Kota Kupang Pertanyakan Keberadaan Tim Gugus Tugas Covid-19
Penulis: PosKupang | Editor: Jhony Simon Lena
VIDEO - Ketua Asosiasi Penyedia Daging Kota Kupang Pertanyakan Keberadaan Tim Gugus Tugas Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Asosiasi Penyedia Daging Kota Kupang, Daud Lian pertanyakan keberadaan Tim Gugus Tugas Covid-19 sejak kabar meninggalnya pasien positif Covid-19 yang biasanya berjualan di lapak daging sapi, Pasar Kasih Naikoten I, Kupang.
• VIDEO - Dedikasi dan Komitmen TransNusa
• VIDEO - VIRAL - Tim Satgas Beri Hukuman Jongkok Bagi Para Remaja
• VIDEO - Anggota DPRD TTS Ini Jahit Masker Sendiri Untuk Dibagikan Kepada Masyarakat
Hingga jam 11 pagi tadi, ia dan para penjual menunggu kedatangan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kupang untuk mendengarkan klarifikasi soal berita yang simpang siur tentang pasien Covid-19 yang meninggal apakah memang karena virus mematikan ini dan bagaimana bisa terjangkit sekaligus menunggu untuk disterilkan area lapak yang menjadi tempat jualan pasien tersebut.
"Sampai saat ini gugus buat apa sonde turun pi pasar. Dari tadi pagi sampai jam 11 lewat ini belum ada 1 ju dong yang datang. Bilang masih rapat deng walikota. Rapat terus masyarakat sudah mati, sudah ada korban di pasar tapi masih rapat terus" ungkapnya kesal.
"Jadi sebenarnya korban pertama kali di NTT itu harus cepat turun sudah tanggap dengan situasi jangan hanya rapat - rapat terus orang butuh pelayanan bukan butuh rapat" tambahnya.
Bahkan menurut Daud, RT setempat maupun lurah juga belum meninjau lokasi lapak tersebut.
Ia mengatakan sudah coba menghubungi salah satu dari Tim Gugus Tugas namun dijawab mereka sedang rapat bersama Walikota.
"Saat ini kami butuh aksi nyata langsung turun ke sini bukan rapat, rapat, rapat. Nanti orang 1 Kupang su mati semua dong masih rapat" katanya dengan kesal.
Ia juga sangsi dengan penyakit yang diderita alm. Filmon Kiuk apakah benar Covid-19 atau karena penyakitnya yang sudah lama diderita.
"Kalau memang dia Covid-19 harusnya diisolasi lalu harusnya tim gugus tugas sudah turun buat penelusuran ke tempat jualan yang di lapak ini, cari tau dia kontak dengan siapa - siapa, kemungkinan dia sudah bisa diperiksa" tukasnya.
Tapi sampai saat ini, menurut Daud, belum ada tindakan apa - apa dari Tim Gugus Tugas Covid-19 makanya dari keluarga sendiri tidak percaya kalau dia itu menderita penyakit Covid-19 karena tidak pernah ada kontak dengan orang luar.
"Selama ini dia tidak pernah kelua kemana - mana dia tetap di sini, paling dari rumah ke pasar lalu kembali. Makanya dari kemarin sudah ada informasi dia sakit corona, dan saya sebagai saudara di sini tidak percaya karena kenapa itu tidak diisolasi" katanya.
"Yang berikut tidak datang buat penelusuran di sini dan cek bagaimana dia sudah kontak dengan siapa dari situ kita tidak percaya" lanjutnya.
"Nah kemarin ini baru buat pernyataan itu langsung ini orang meninggal jadi entah betul dia kena pun kita tidak tahu. Kalau dari medis bilang begitu berarti benar sudah, tetapi belum ada tindakan sampai saat ini" jelas Koordinator Lapak Daging Sapi Pasar Kasih Naikoten ini.
Sementara itu, Lazarus Kana (27) salah satu pembeli yang kebetulan ada saat itu mengatakan bahwa ia sudah mengetahui ada 1 pasien positif yang meninggal sejak tadi pagi namun ia tetap berbelanja ke pasar.
"Tidak ada (rasa takut) karena ketong tau sa Tuhan jaga. Begitu" ujarnya.
"Memang soal hati - hati itu pasti, selalu jaga jarak dan memakai masker" tambahnya lagi.
Selain itu, Marpuah, salah satu penjual di lapak daging ayam mengakui tidak mengetahui alm. Filmon positif Covid-19. Iapun baru mengetahui kabar meninggalnya Filmon pagi tadi.
"Positif atau nggaknya saya nggak tahu karena sudah lama (alm. Filmon) nggak jualan. Hampir sebulan. Jadi kita nggak tahu positif atau nggak" kata Marpuah.
Ia menambahkan, sebelum ini almarhum sudah sakit lambung kronis asma dan thypus sehingga mereka berpikir ia dirawat karena penyakitnya tersebut.
Para pedagang di lapak daging juga membantah kabar yang menyebutkan pasien terjatuh di lapak baru kemudian dilarikan ke rumah sakit. Mereka menegaskan itu berita hoax.
Salah satu pedagang, Zet Patola, juga membenarkan hal tersebut.
"Ada berita di HP ini yang bilang (pasien) jatuh di sini tapi itu tidak betul. Itu hoax karena orangnya sudah tidak jualan selama hampir sebulan ini" terangnya.
Selain itu, belum ada penelusuran siapa - siapa yang kontak dengan pasien tersebut.
"Paling kurang jelaskan lewat media massa, media elektronik supaya pasar ini jangan korban, karena kejadian itu pasar sudah korban. Hari ini tidak ada satupun yang laku" ungkap Daud Lian.
Para pedagang di dalam pasar Kasih Naikoten mengiyakan hal tersebut.
"Informasi yang beredar bahwa pasar ini sudah zona merah tidak boleh lagi belanja di sini sementara ini orang sudah 1 bulan tidak di pasar karena sudah sakit lama. Jadi tolong pemerintah cepat pulihkan ini pasar supaya orang sini bisa hidup" kata Daud Lian.
"Kalau bisa pasar ini kita hidupkan kembali karena ini bahaya juga. Kalau memang mereka tidak klarifikasi untuk hidupkan kembali ini pasar sebaiknya lockdown total supaya pemerintah kasih makan semua masyarakat yang ada di sini" pungkasnya. Rabu, 13/05/2020 (POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)
Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM
Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.
Update info terkini via ONLINE : https://kupang.tribunnews.com/
INSTRAGAM poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangcom/?hl=id
FACEBOOK : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ