PLN Wilayah NTT Pastikan Tahun 2023 Dibangun Gardu Induk di Malaka, Simak Liputannya
mendukung daya listrik di wilayah Perbatasan RI-RDTL, dipastikan pada tahun 2023 nanti dibangun satu gardu induk PLN di Kabupaten Malaka.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM I MALAKA--Untuk mendukung daya listrik di wilayah Perbatasan RI-RDTL, dipastikan pada tahun 2023 nanti dibangun satu gardu induk PLN di Kabupaten Malaka.
Dengan kehadiran gardu induk ini, maka akan terkoneksi dengan jaringan yang ada di Pulau Timor. Itu berarti sumber daya listriknya semakin besar karena kekuatannya mencapai 150 KV.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) PLN NTT,
Ignatius Rendroyoko menyampaikan hal ini ketika ditemui Pos-Kupang.Com di Betun, Kamis (14/5).
Kehadiran Kakanwil PLN NTT di Betun didampingi beberapa pejabat PLN Wilayah maupun PLN Cabang Atambua maupun Unit Betun.
Dijelaskan Ignatius, kehadirannya ke Betun di tengah pandemi corona sesungguhnya memenuhi janjinya dengan Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH terkait hasil survei daya di wilayah Boking.
Untuk itu, kata Ignatius, dirinya bersama tim melintasi kawasan pantai selatan Pulau Timor guna melihat sejauhmana penarikan jaringan listrik di daerah itu. Dan ternyata, sudah ada penyambungan dari Boking untuk menghubungan wilayah pantai selatan.
"Jadi saya hadir untuk penuhi janji survei daya ke Boking itu. Saat ini sudah sambung ke pantai selatan. Sistem boking sudah masuk sentra Betun," jelasnya.
Dikatakannya, untuk rencana umum kedepan, sudah dalam agenda bahwa di Kabupaten Malaka akan dibangun satu gardu induk langsung terkoneksi dengan jaringan di sepanjang Pulau Timor.
"Kalau sudah ada gardu induk sendiri, maka dengan sendirinya sumber daya tam ah besar. Dalam posisi sekarang untuk PLN Unit Betun memiliki daya 30 mega. Nanti ada gardu induk maka dayanya semakin berlipat lagi," ujar Ignatius.
Dirinya memastikan pembangunan gardu induk direalisasikan pada tahun 2023 dengan besaran daya150 KV. Soal tanah tidak ada persoalan karena langsung ke Kementrian terkait.
Ditanya soal kondisi kelistrikan di Belu dan Malaka, Ignatius menjelaskan, masih ada 20 desa yang belum terkoneksi atau masih tercatat tingkatkan pencapaian 94 persen. Dengan sisa waktu yang ada dipastikan pada tahun 2020 semua desa sudah selesai pemasangan jaringan.
"Tahun 2020 kita targetkan 100 persen desa di Belu-Malaka sudah menikmati listrik. Ini juga menjawabi target 75-100. Maksudnya pada usia kemerdekaan RI ke 75, sudah selesai 100 persen persoalan kelistrikan di daerah ini," katanya.
Menyinggung soal status PLN Unit Betun ditingkatkan statusnya menjadi Cabang, Ignatius mengatakan, itu hal teknis. Yang paling dibutuhkan sekarang adalah bagaimana menggapai target semua warga di daerah ini bisa menikmati listrik.
"Kita sangat siap memasang jaringan hingga ke pelosok dusun. Tapi tolong kami di bantu soal penyiapan Infrastruktur jalan. Dengan infrastruktur memadai kami akan cepat gerakan fasilitas dan orang untuk memasang jaringan. Saya senang karena Mesin listrik sewa pakai yang di Betun masih dalam kondisi bagus dan warga tidak perlu cemas," pesan Ignatius.(*)