Kisah Pelajar di Nagekeo Cari Signal Kerjakan UAS Hingga Satu Kilo Meter

Sejumlah Pelajar asal Mauponggo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo terpaksa mencari signal di Tanjung Wolo Mauponggo Desa Wolotelu

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan
Suasana saat mengikuti ujian dan mengerjakan tugas di Tanjung Wolo Desa Wolotelu Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Rabu (13/5/2020). 

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sejumlah Pelajar asal Mauponggo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo terpaksa mencari signal di Tanjung Wolo Mauponggo Desa Wolotelu, Rabu (13/5/2020).

Pasalnya signal dan jaringan di Mauponggo tidak mendukung bagi mereka untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) bagi siswa SMA dan bagi mahasiswa untuk mengerjakan tugas kampus.

Sejak Selasa (12/5/2020) hingga Rabu (13/5/2020) sore jaringan lumpuh total. Mereka harus menempuh jarak sekitar satu kilo meter lebih untuk mencapai tempat itu. Lokasinya memang sangat strategis.

Usia ‘Balita,’ SMAK Sta. Maria Monte Carmelo Maumere Mulai Beri Perubahan ke Peserta Didik

Disana terdapat beberapa tempat duduk dan mereka bernaung dibawa beberapa pohon rindang. Tak lupa mereka tetap menggunakan masker saat berada disana selama mencari signal.

Mereka mengikuti ujian dan mengerjakan tugas sambil menikmati penorama alam yang indah. Dari atas bukit yang berada disisi jalan raya itu dapat melihat pesona pantai Ena Gera yang membentang luas dengan ciri khas pasir putihnya.

Penjelasan Dr. Pius Weraman Terkait Meningkatnya Khasus Covid-19 di NTT

Tiga orang anak SMA Katolik Recis Bajawa yang mencari signal di Tanjung Wolo yaitu Nadia Gose, Sania Mere dan Anita Medho dan dua mahasiswa Universitas Flores yaitu Maria Fransiska Nila Pua dan Astiana Koke.

Pelajar SMA membawa Hand Phone masing-masing sedangkan mahasiswa membawa Hand Phone dan laptop untuk mengerjakan tugas kampus.

"Kami siswa dari SMA Regina Pacis Bajawa Ngada yang sedang mengikut ujian secara online hari ketiga. Ada yang kelas X dan kelas XI. Hari ini ujian mata pelajaran Matematika," ungkap Nadia Gose.

Nadia mengatakan signal di Mauponggo akhir-akhir ini sangat buruk, kadang hilang dan bahkan lumpuh total.

Nadia dan dua orang teman SMAnya terpaksa harus berjalan ke desa tetangga untuk mencari signal dan jaringan internet agar bisa online mengerjakan UAS.

Nadia mengatakan meskipun harus mencari signal untuk mengerjakan UAS namun tetap semangat agar bisa naik kelas. Jangan putus asa meskipun penuh keterbatasan namun harus berjuang demi menggapai cita-cita.

Sementara itu dua mahasiswa Universitas Flores Ende asal Mauponggo, Maria Fransiska Nila Pua dan Astiana Koke terpaksa harus bertahan dibawa panasnya trik mentari untuk mengirimkan tugas kuliah.

Selama masa pandemi Covid-19 tugas kuliah menumpuk dan jaringan internet sangat sulit diakses, terpaksa harus mencari jaringan yang bagus sehingga bisa mengerjakan dan mengirim tugas kepada dosen mata kuliah.

Keduanya merupakan mahasiswa semester V Ilmu Pemerintahan Unflor Ende.

Mereka mengaku kesal karena signal sangat tidak mendukung untuk mereka kerjakan tugas kuliah.

"Sangat kesal. Tugas sudah banyak, baru sinyal hilang lagi," ungkap keduanya.

Warga Kesal

Warga Mauponggo, Lodi Raga Muga, mengatakan, sebagian warga pelanggan telkomsel sangat kesal.

Lodi mengaku hampir 24 jam signal di Mauponggo dan sekitarnya putus total.

"Akhirnya banyak yang harus pergi ke tanjung untuk mencari sinyal, lebih banyak anak sekolah yang pusing harus mencari sinyal, karena harus mengerjakan tugas dan mengirimkannya secara online," ungkap Lodi.

Ia mengatakan semua pengguna telkomsel sangat kecewa karena kesulitan untuk mengakses jaringan.

"Terkait dengan kendala sinyal ini, kami merasa sangat kesulitan dan kecewa, karena banyak kerjaan akirnya tertunda. Saya tadi harus jauh-jauh ke Maukeli hanya untuk beli pulsa listrik, karena transaksi penjualan pulsa listrik menggunakan jaringan telepon," ungkapnya.

Ia mengatakan jaringan hilang ditengah pandemi Covid-19 ini sangat mengganggu aktivitas.

"Jaringan hilang sangat menyiksa. Karena saat pandemi ini, kita gunakan media handphone untuk pembelajaran bersama peserta didik," ungkapnya.

Ia meminta agar pihak terkait untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan agar masyarakat tidak dikecewakan.

"Kita harapkan pihak Telkomsel supaya bisa lebih cepat menyikapi masalah ini. Jangan biarkan sampai 24 jam lebih," ungkapnya.

Ia mengaku saat ini kondisi jaringan sudah normal kembali dan berharap jaringan tidak putus total lagi.

Beri Motivasi

Anggota Mapolsek Mauponggo, Bripka Yakob B. Wungbele, yang kebetulan melintas menyambangi anak-anak tersebut dan memberikan motivasi kepada mereka agar tidak boleh putus asa.

Pria yang akrab disapa Jek ini memberikan motivasi dan dorongan agar tetap semangat untuk mengikuti UAS hingga selesai.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi seperti itu. Apalagi siang itu suhu udara sangat menyengat kulit dan pelajar tersebut tetap bertahan untuk mengerjakan tugas sekolah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved