Jika Pasien Positif Covid-19 Terus Bertambah, RSUD Komodo Labuan Bajo Tidak Terima Pasien Umum
RSUD Komodo Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tidak menerima pasien umum, jika pasien positif Covid-19
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - RSUD Komodo Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) tidak menerima pasien umum, jika pasien positif Covid-19 di daerah itu terus bertambah, Kamis (14/5/2020).
Hal itu dipertegas pula melalui surat keputusan Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula yang telah dikeluarkan beberapa waktu lalu.
Hal tersebut merupakan salah satu langkah penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Mabar.
• Kabur Ke Rumah Orang Tua di Kampung, ODP Di TTS Tinggal Sendirian Di Dalam Rumah
Demikian disampaikan Plh Sekda Mabar Ismail Surdi saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis siang.
"Bilamana pasien positif Covid-19 di RSUD Komodo Labuan Bajo banyak, nanti kami akan tutup rumah sakit tersebut untuk pelayanan pasien umum. Jadi, full (penuh) untuk pelayanan pasien Covid-19," ungkapnya.
Dijelaskannya, saat ini manajemen rumah sakit telah menyediakan sebanyak 37 tempat tidur untuk pelayanan kesehatan dan penanganan pasien Covid-19.
• 40 Tenaga Kesehatan di RS Cancar Kontak Erat Dengan 1 PDP Sudah Rapid Test Hasilnya Negatif
Sementara itu, jika kebijakan tersebut dilakukan, maka para pasien umum yang tengah dirawat di rumah sakit akan dipindahkan ke Puskesmas Labuan Bajo, RS Siloam dan Klinik St Yoseph Labuan Bajo.
Dijelaskannya, ketiga sarana kesehatan tersebut telah mengkonfirmasi siap untuk melayani pasien jika kebijakan tersebut dijalankan. "Tapi belum," ungkapnya.
Sementara itu, pihak Pemda Mabar juga menyediakan Rumah Karantina terpadu yang berada di dekat GOR Labuan Bajo untuk pasien Covid-19.
"Ada 4 kamar isolasi, dan ada 1 kamar yang dapat digunakan untuk 10 orang, sedangkan GOR kami belum pakai, walaupun ada kamar berukuran besar yang dapat menampung 5 orang dan tersedia listrik dan air," katanya.
Selain itu, lanjut Ismail, saat ini Pemda Mabar memiliki kurang lebih 800 rapid test.
Sebelumnya, Pemda Mabar mendapatkan kiriman sebanyak 1.250 rapid test dan telah digunakan.
Rapid tes telah digunakan untuk para pelaku perjalanan dan warga yang pernah melakukan kontak dengan para pasien positif Covid-19 di daerah itu.
Saat terkonfirmasi positif rapid test, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel swab untuk dikirimkan ke Kota Kupang.
"Kami masih koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT, kapan waktunya pengiriman sampel swab," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)