Bulan Ramadhan Masjid Tertua di Nagekeo Sepi, Jemaah Sembahyang di Rumah Masing-Masing, Info

Masjid tertua di Kabupaten Nagekeo yaitu Masjid Baiturrahman Alorongga.Masjid ini terletak di Alorongga Kelurahan Mbay I Kecamatan Aesesa Kota Mbay K

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan
Suasana Masjid Baiturrahman Alorongga di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Selasa (28/4/2020). 

Puji Toleransi di Nagekeo

Kepala Dinas Kesbangpol Nagekeo, Pius Dhari, memuji toleransi umat beragama di Nagekeo.

Sudah sejak awal hampir hidup umat beragama di Nagekeo sangat rukun dan damai. Keterlibatan dalam kegiatan keagamaan itu sangat nampak.

Misalkan saat Sholat Ied Idul Fitri, semua OMK ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Begitu juga saat paskah dan Natal, Remaja Masjid ikut menjaga suasana keamanan di gereja-gereja.

"Kita saling menjaga, hargai satu sama lain khususnya dengan berkomunikasi dengan baik. Umat Muslim sedang beribadah kita sama-sama menjaga. Toleransi yang ada sangatlah bagus," ungkapnya.

Ia menyatakan lewat Forum Komunikasi Umat Beragama selalu diimbau untuk saling menghargai dan menghormati antara sesama.

"Kita diforum-forum sampaikan, kita harus saling menjunjung tinggi toleransi yang ada," ungkapnya.

Harus Taat dan Ikut Aturan

Sementara itu Ketua Pemuda Muhammadiyah Nagekeo, Hasbil Rena, mengatakan telah diketahui bersama bahwa ancaman Virus Corona sangat membahayakan karena proses penyebarannya yang begitu cepat dan mudah.

Beberapa sumber menjelaskan bahwa apabila ada media maka, maka Virus Corona akan cepat sekali ditularkan kepada orang lain.

Menyikapi bahaya atau ancaman Covid -19, maka berbagai pihak melakukan langkah langkah antisipasi sebagai upaya pencegahahan bahkan pemutusan mata rantai.

"Berawal dari sosial distancing, psbb bahkan ada sebagian daerah telah melalukan lockdown lokal temporer. Secara Nasional pemerintah pusat masih menetapkan indonesia dengan sosial distancing. Mendukung kebijakan pemerintah MUI Pusat telah mengeluarkan fatwa agar ummat islam melaksanakan sholat baik, sholat lima waktu maupun sholat tarwih dirumah. Sebagai umat Islam saya berpendapat bahwa, MUI sebagai lembaga yang diamanahkan untuk mengkaji dan mengeluarkan fatwa, maka umat Islam dimanapun berada harus mentaati," ungkapnya.

Ia mengatakan semua umat Muslim harus ikut aturan dan taat dan juga penganut agama lain telah secara serempak mengikuti arahan atau himbauan baik dari pemerintah maupun pimpinan agamanya.

Ia mengatakan dalam rangka menjaga dan melestarikan nilai- nilai toleransi yang sudah terwujud didaerah ini, kami mengajak kepada semua umat Islam di kabupaten ini untuk senatiasa mengikuti arahan atau imbauan pemerintah dan juga Fatwa MUI demi terwujudnya kedamaian bersama, apalagi dibulan ramadhan ini.

"Karena jika semua komponen patuh terhadap upaya upaya yang diarahkan maka insya Allah Virus Corona akan segera lenyap dari daerah bahkan negara tercinta ini, sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas kita sebagaimana biasa.
bersama lawan Covid-19 dengan diam dirumah saja," ajaknya.

Barter Ikan dengan Jagung

Sementara itu Ketua OMK St. Hubertus Wakaseko, Carlos Geri Gani, menyatakan potret toleransi di Nagekeo sejak dulu kala sangat indah.

Hingga saat ini warisan kekerabatan tak ada yang membedakan. Hidup saling berbaur dan menghargai serta menghormati perbedaan itu adalah hal yang sangat wajar.

"Toleransi di Nagekeo khususnya Wolowae sudah sejak lama ada. Nenek moyang kami hidup berdampingan dengan keluarga yang Muslim perantau dari pulau Sulawesi di Kaburea. Ayah saya selalu cerita bahwa dulu mereka sering barter Ikan dan jagung dengan keluarga muslim yg profesi nelayan," ungkapnya.

Ia menyatakan di lintas pemuda tahun 2019 kemarin ada moment kegiatan Tri Hari OMK Paroki St. Hubertus yang bertepatan dengan perayaan 17 Agustus, pembinaan kepemudaan dan promosi wisata Kotajogo-Pulau Kinde.

Polsek Paga Jerat 2 Pelaku dengan Pasal Penggeroyokan Hingga Alexius Tewas

"Kami libatkan Remaja Masjid Kaburea. Tahun ini direncanakan April kemarin kegiatan MTQ, kami OMK sudah siap bergandengan tangan sukseskan MTQ, namun pandemi corona menggagalkan semuanya," ungkapnya.

Ia menyatakan meskipun MTQ tahun ini gagal, tahun yang akan datang pasti akan sukses karena semua umat beragama ingin agar semua kegiatan keagamaan sukses.

Saling Mengisi

Sementara itu, Wakil Ketua II DPRD Nagekeo, Kris Dua Wea mengapresiasi sikap toleransi di Nagekeo. Semua umat beragama agar saling mengisi.

Menurut pria yang akrab disapa Kris ini sudah sejak lama Nagekeo terkenal dengan budaya multikultural. Budaya sangat dijunjung tinggi.

Budaya membuat perbedaan itu ada satu pandangan bahwa bukan soal apa agamanya tapi bagaimana dia menjalankan dan mengamalkan hidupnya di dunia. Amal dan bakti seperti menjunjung tinggi hidup toleransi sangat dijalankan di Nagekeo sejak dahulu kala.

"Jauh sebelum itu budaya kita telah menyatukan kita semua. Hubungan keluarga yang sangat erat antar sesama umat. Ini yang harus ditingkatkan," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, menyatakan toleransi umat beragama di Nagekeo sangat baik dan aman sejak dahulu kalah.

Ia berharap budaya dan hubungan silahturahmi antara umat beragama ditingkatkan.

Suasana Masjid Baiturrahman Alorongga di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Selasa (28/4/2020).
Suasana Masjid Baiturrahman Alorongga di Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Selasa (28/4/2020). (Pos-Kupang.Com/Gordi Donofan)


3 Lampiran

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved