News

Pemkab Sumba Timur Simulasi Pemakaman Jenazah Covid-19, Sekda Domu: Supaya Petugas Terampil Bekerja

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur menggelar simulasi penanganan (pemakaman) jenazah Corona Virus Disease (Covid-19).

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
Oby Lewanmeru
Domu Warandoy, memberi keterangan saat simulasi penanganan jenazah Covid-19 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur menggelar simulasi penanganan (pemakaman) jenazah Corona Virus Disease (Covid-19).

Simulasi ini dilakukan agar pemerintah siap melakukan penatalaksanaan penanganan jenazah Covid-19.

Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy, S.H, M.Si, menyampaikan hal ini, Jumat (8/5). Menurut Domu, Pemerintah Sumba Timur perlu melakukan simulasi penanganan jenazah Covid-19 di Sumba Timur.

"Jadi, kita perlu lakukan simulasi agar ke depan bilamana ada kasus, maka kita sudah bisa tangani sesuai protokol yang berlaku," kata Domu.

Dijelaskannya, pertemuan dan simulasi pemakaman jenazah Covid-19 itu dilakukan agar adanya pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam menangani jenazah Covid-19.

"Upaya ini kita lakukan agar memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan dalam menangani jenazah sesuai protokol penanganan jenazah Covid-19," katanya.

Dikatakannya, dalam penanganan juga tentu selain mengikuti protokol kesehatan, juga akan disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

"Kita perlu lakukan simulasi sehingga bilamana ke depan ada kasus meninggal dunia akibat Covid-19, maka sudah bisa ditangani sesuai dengan protokol yang berlaku," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, dr. Lely Harakai, M.Kes, mengusulkan perlunya melakukan simulasi penanganan jenazah yang terinfeksi Covid-19. Simulasi itu sebagai langkah antisipasi jika ada pasien yang meninggal.

Usulan Lely disampaikan dalam rapat bersama Bupati Sumba Timur, pimpinan DPRD dengan Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Aula Setda Sumba Timur, Senin (4/5).

Menurut Lely, perlu ada persiapan penanganan jenazah di rumah sakit.

"Dari sisi penanganan jenazah perlu kita siapkan bersama. Harus ada persiapan seperti tokoh agama yang mendoakan jenazah sebelum dimakamkan," terang Lely.

Dia juga menyebut persiapan lain terutama petugas yang akan menangani jenazah, alat pelindung diri (APD) dan lainnya. "Ini semua perlu ada persiapan dan simulasi agar ketika ada kasus, kita sudah bisa tangani," katanya.

Lely menambahkan, apabila ada eskalasi kasus, maka pemerintah juga perlu menyiapkan rumah sakit darurat. Lely juga menyampaikan soal kondisi penanganan ODP yang masih dipantau.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved