News
Belajar Online Bagi Siswa Woedoa-Nagekeo Masih Angan-angan, Sinyal Saja Harus 'Kejar' Sampai Aegela
Warga Desa Woedoa, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, mengeluh susah mendapatkan sinyal telepon seluler.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Gordi Donofan
POS KUPANG, COM, MBAY - Warga Desa Woedoa, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, mengeluh susah mendapatkan sinyal telepon seluler.
Jika hendak berkomunikasi, warga terpaksa harus mencari tempat yang jauh dari kampung atau menuju Aegela.
"Kami di sini susah sinyal. Ada sinyal tapi pakai cari. Kalau mau dapat sinyal bagus harus ke Tanjung arah Nangaroro atau ke Aegela arah ke Mbay," ujar warga Woedoa, Leo (40), Kamis (7/5).
Leo mengaku anaknya kesulitan jika mengerjakan tugas online karena harus berjalan jauh dari rumah atau kampung. "Memang susah sekali. Anak saya lari pergi ke Tanjung kerja tugas online itu," ungkapnya.
Warga lain, Kons, mengatakan signal memang sangat susah diakses, jika sangat butuh untuk berkomunikasi via telepon harus keluar dari kampung.
"Memang ada tapi harus cari di dinding rumah. Pegang handphone tahan di situ baru cari," ungkapnya.
Ia mengatakan saat ini ramai-ramai pemerintah mengarahkan anak sekolah ikut pembelajaran daring namun kendala di masyarakat atau di kampung signal tidak ada.
Selain itu, ada pembelajaran via televisi chanel TVRI, sementara di kampung chanel TVRI tidak ada. "Tidak bisa sama sekali. Terpaksa anak-anak belajar mandiri saja," ujar Kons. *