Jalan ke Kampung Pupung, Manggarai Timur Tetap Menjadi Fokus Perhatian Pemkab Tahun 2020
Dampak pandemi Corona virus disease atau Covid-19 mengakibatkan banyak anggaran direalokasi untuk penanganan Covid-19
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BORONG--Dampak pandemi Corona virus disease atau Covid-19 mengakibatkan banyak anggaran direalokasi untuk penanganan Covid-19, mengakibatkan 47 paket proyek jalan yang sudah direncanakan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) untuk dikerjakan pada tahun anggaran 2020, terancam dibatalkan.
Meskipun demikian, proyek pembangunan jalan ke Kampung Pupung, Desa Rondowoing, Kecamatan Rana Mese tetap menjadi fokus perhatian Pemkab Manggarai Timur di Tahun Anggaran 2020 ini.
Bupati Matim, Agas Andreas menyampaikan itu kepada wartawan, Senin (4/5/2020).
• Pemkab Manggarai Perbaiki Jalan Ruteng-Golo Cala Nilai Rp 3 Miliar Lebih
Namun demikian, bupati Agas mengaku belum dapat memastikan alokasi anggaran untuk paket proyek ke Kampung Pupung itu. Ia hanya mengatakan dananya akan disesuaikan dengan sisa anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) yang sudah dipotong atau direalokasi. Tahun 2020, untuk dana transfer pusat, khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK) semuanya dipotong.
"DAK ini semua sudah dipotong, tinggal DAU, tapi sebagianya DAU juga sudah dipotong, makanya kita lihat dulu nanti, khusus di Dinas PUPR, berapa sisa DAU setelah dilakukan rasionalisasi. Target kita setiap kecamatan dapat 14 kilometer jalan, tapi karena korona, jadi berkurang banyak, sehingga di Rana Mese, fokus jalan ke Pupung,"tandas bupati Agas.
• Update Corona TTU-Tetap Waspada! Jumlah PPDP di TTU Meningkat Menjadi 1261 Orang
Bupati Agas juga mengatakan, jika wabah korona cepat berlalu, maka proyek yang ditunda tahun ini akan dibangun tahun 2021. Untuk kecamatan Rana Mese sendiri, kata Bupati Agas, ada dua ruas jalan yang jadi fokus utama, yakni ruas jalan Ntaur-Pupung dan ruas jalan Golo Nder-Comu-Ndilek.
Selain itu kata Bupati Agas, jalur lintas luar Matim, yakni ruas jalan Pupung-Papo-Kawit-Lalang-Nanga Lanang, juga menjadi fokus perhatian pemerintah ke depanya.
Kata dia, jalur lintas luar yang sudah dibentuk itu, pernah dijanji tahun 2009. Dimana saat itu dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati ketika berpasangan dengan Bupati Yoseph Tote.
"Jalur lintas luar ini kan sudah dibentuk tahun 2009 lalu, pernah dijanjikan. Tapi mulai tahun depan, pemerintah bersama DPRD, akan siap anggarkan untuk intervensi peningkatan dari jalan tanah ke telfor atau langsung ke lapen,"kata bupati Agas.
"Tentu nanti bertahap sesuai anggaran yang ada. Karena program bangun jalan ini, kita bagi rata setiap kecamatan berdasarkan kondisi,"tambah bupati Agas.
Kadis PUPR Matim, Yos Marto, mengatakan tahun ini ada 41 paket proyek lapen sumber dari DAU yang sudah direncanakan, dengan total anggaran sekira Rp 61 miliar. Namun setelah anggaran DAU dirasionaliasi, maka sisanya sekira Rp 20 miliar.
"Tentu sisa anggaran yang ada akan dibagi rata untuk 9 kecamatan. Sementara DAK tahun 2020, khusus untuk jatah bidang Bina Marga, totalnya ada sekitar Rp 71 miliar untuk 6 paket proyek hotmix atau HRS, namun karena korona, seluruh DAK dipotong,"kata Marto.
Dikatakan Marto, jika wabah korona cepat berlalu, maka sejumlah paket proyek yang batal dilaksanakan tahun 2020, akan lanjut pada tahun 2021.
"Selama ini jalan ke Pupung, belum pernah dibangun aspal, panjang ruasnya, sekitar 3 Km dari kampung Ntaur. Tapi saya belum bisa pastikan berapa kilometer tahun ini dibangun, karena sisa anggaran DAU setelah dipotong, akan dibagi rata per kecamatan, bisa saja per kecamatan itu 2 kilometer, tapi berdoa saja, supaya tidak ada pemotongan lagi setelah ini," Imbuhnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)
