Virus Corona

WAH! Porang Baik untuk Cegah Virus Corona, Ini Deretan Prebiotik Alami untuk Daya Tahan Tubuh

Tanaman porang yang saat ini sedang dibudidayakan masyarakat NTT, seperti di Kabupaten Belu misalnya, ternyata menjadi sumber prebiotik alami

Editor: Hasyim Ashari
istimewa
Berbagai bentuk porang yang bisa dijual. Tanaman porang (kiri atas), tepung porang (kiri bawah), umbi porang (kanan atas) dan chips porang (kanan bawah). 

Anggota kelompok Tani Oreu Jaya 
Grogorius Tili juga mengaku, ia menanam porang setelah mendapat bantuan bibit dari pemerintah tahun 2018. Bibit porang yang ia tanam saat itu masih ada sampai sekarang. Tanaman porang berkembang terus di lahannya seluas sekitar satu hektare.

Terpisah, anggota kelompok Tani Setia Kawan, Frans Bouk mengatakan, ia membudidaya tanaman porang di lahan setengah hektare yang letaknya persis di belakang rumahnya.

Pertumbuhan porang sangat bagus namun belum dipanen karena curah hujan kurang sehingga umbi porang belum besar. Ia akan panen porang tersebut tahun 2020 di musim yang tepat.

Ketua Kelompok Tani Setia Kawan, Benediktus Berek Nahak mengatakan, kelompok mereka mendapat bantuan bibit porang dari pemerintah sebanyak 20 karung dengan target tanam di lahan dua hektare.

Jumlah anggota 15 orang. Semua anggota kelompok sudah menanam porang dan sampai saat ini pertumbuhan porang di kebun anggota kelompok cukup baik.

Benediktus mengaku, ada anggota kelompok yang tanaman porangnya masih sedikit karena tidak semua bibit porang yang diberikan pemerintah saat itu bertumbuh semua.

Meski demikian, seluruh anggota kelompoknya memiliki tanaman porang di kebun masing-masing.

Hal yang sama disampaikan Benyamin Nahak, Ketua Kelompok Tani Manu Kara, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk.

Katanya, anggota kelompok Manu Kara berjumlah 20 orang.

Mereka mendapat bantuan bibit porang 60 karung. Bibit porang dibagikan kepada seluruh anggota kelompok sesuai dengan luas lahan masing-masing.

Hasil pantuan Pos Kupang.Com, tanaman porang di kebun milik Benyamin Nahak cukup banyak.

Tanaman porang berkembang di bawah naungan pohon kopi, mahoni dan pohon besar lainnya.

Lahannya sangat luas sehingga tanaman porang menyebar sehingga terlihat kurang padat.

Kepala Dusun Kolo Ulun, Klementinus Kehi kepada wartawan mengatakan, para petani yang tergabung dalam kelompok tani memiliki tanaman porang di kebunnya.

Walaupun jumlahnya tidak sama banyaknya antar sesama anggota kelompok.

Di kelompok Kabila, Desa Fatubaa Kecamatan Tasifeto Timur juga mengalami hal yang sama.

Kelompok Kabila Fatubaa mendapat bibit porang 20 karung untuk luas lahan dua hektare.

Jumlah anggota kelompok 20 orang. Tiap anggota mendapatkan bibit porang satu karung.

Setelah ditanam, ada bibit porang yang tidak tumbuh sehingga terlihat tanaman porang di kebun petani hanya sedikit. Apalagi jarak tanamnya jauh.

Ketua Kelompok Tani Kabila, Maria Magdalena kepada wartawan mengatakan, anggota kelompoknya masih ada tanaman porang di kebun masing-masing walaupun tanaman yang ada saat ini tidak begitu banyak.

"Kita punya anggota kelompok ada semua maekbako di kebun. Ada yang banyak, ada juga yang sisa sedikit", ujar Maria.

Dia menyebutkan, anggota kelompok yang memiliki tanaman porang agak banyak yaitu, Petrus Nuak, Yolenta Rafu, Kanisius Fahik, Longginus Leki dan Yanata Suri.

Ketua Kelompok Moris Foun, Yosef Suriyani mengaku, kelompoknya menerima bibit porang sebanyak 20 karung dibagi kepada 14 anggota kelompok.

Target tanam seluas dua haktere. Masing-masing anggota sudah menanam sejak tahun 2018 dan sampai tahun 2020, tanaman porang masih ada di kebun petani.

Namun, tanaman porang yang tumbuh tidak banyak karena bibit porang yang dibagikan itu ada yang rusak.

Selain Yosef, ada beberapa anggota kelompok yang memiliki tanaman porang cukup banyak saat ini yakni, Mario M. Dosantos, Aleksander Edu, Lambertu Moruk dan Maksimus Toni.

Para petani berterima kasih kepada Bupati Belu, Willybrodus Lay yang telah melaksanakan budidaya porang di Belu.

Mereka optimis, ketika tiba saat panen, petani yang sudah menan porang saat ini pasti mendapatkan keuntungan.

Petani meminta kepada Pemkab Belu agar menambah lagi bibit porang karena petani sangat antusias dan semangat menanam porang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved