Masih Ingat Kasus Dugaan Penganiayaan Terhadap Edo Mense di Labuan Bajo, Ini Perkembangannya
Kasus dugaan penganiayaan oknum aparat polisi yang bertugas di Polres Manggarai Barat (Mabar) terhadap pemuda di Labuan Bajo terus bergulir
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Edo Mense yang mendapatkan 2 jahitan di pelipis kanan usai menjalani visum, langsung kembali ke Mapolres Mabar untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, pemilik stan di Pendopo tepat di samping SMK Stella Maris Labuan Bajo, Barnabas Asi (50) membeberkan kronologi kejadian tersebut saat ditemui Senin (13/4/2020) sore.
Barnabas menuturkan, kejadian tersebut berawal dari sejumlah pemuda yang mengaku baru tiba di Labuan Bajo dari luar Provinsi NTT.
Saat tiba, para pemuda tersebut meminta untuk membeli makanan karena belum makan malam. Di lain sisi, mereka juga mengaku tidak diterima keluarga mereka yang berada di daerah itu.
"Saya tidak ada nasi, sehingga saya minta anak saya masak mie dan mereka makan dengan telur," katanya saat ditemui di tempat jualannya.
Dijelaskannya, para pemuda itu pun menunjukkan bahwa telah melakukan pengecekan kesehatan di pelabuhan.
Saat para pemuda datang, telah hadir korban Edo dan rekannya yang sebelumnya berada di tempat itu.
Sekitar pukul 22.30 Wita, sebanyak 3 orang polisi datang ke lokasi kejadian dan meminta para pemuda untuk membubarkan diri.
Permintaan tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh para pemuda lantaran mereka pun tidak memiliki tempat tinggal dan ditolak keluarganya.
Para pemuda meminta agar hal tersebut dapat dimengerti oleh aparat kepolisian.
"Mereka katakan mau pulang, Pertamina sudah tutup, lalu mereka katakan akan pulang besok pagi," jelasnya menirukan perkataan para pemuda saat tiba di stan.
Tidak lama berselang, lanjut Barnabas, para pemuda dengan oknum polisi berbincang hingga tempat di mana mereka dapat tinggal.
"Kalau ada niat baik dari polisi biar kami (pemuda) ke Polres saja, biar kami di karantina, supaya kami dapat makan, biar kami tidur di Polres. Kami Terima kasih kalau polisi bisa, yang penting kami dapat makan," kata Barnabas saat menirukan perkataan pemuda kepada polisi.
Tidak lama berselang, seorang oknum polisi, jelas Barnabas, mengeluarkan kata makian kepada pemuda.
Seorang pemuda bernama Edo Mense yang berada di lokasi kejadian pun mempertanyakan kenapa sehingga oknum polisi tersebut mengeluarkan kata makian yang ditujukan kepada para pemuda.