Pemprov NTT Siapkan Bansos Pertanian Senilai 6,6 Miliar Untuk Petani
petani dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 senilai Rp 6,6 miliar. Dana tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pemprov NTT Siapkan Bansos Pertanian Senilai 6,6 Miliar Untuk Petani
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyiapkan dana bantuan sosial untuk petani dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 senilai Rp 6,6 miliar. Dana tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Ir Yohanes Oktovianus M.Si dalam keterangan pers Update Covid-19 Provinsi NTT yang berlangsung di Humas Provinsi NTT pada Rabu (29/4/2020) malam.
Bansos yang diturunkan kepada petani yang tersebar di seluruh wilayah NTT itu digulirkan untuk membantu lumbung pangan petani dan bersumber dari APBN dan APBD 1.
Dana bansos yang bersumber dari APBN dialokasikan kepada 14 kelompok tani yang tersebar di 7 kabupaten di NTT dengan perincian masing masing sebesar Rp 40 juta per kelompok. "Maka untuk anggaran bansos tersebut sebanyak Rp 560 juta," kata Oktovianus.
Sementara dana bansos dari alokasi APBD 1 diperuntukan bagi 30 kelompok tani yang tersebar di 22 kabupaten/kota dengan nilai bantuan untuk masing masing kelompok tani sebesar Rp 24,5 juta. Sehingga total dana bansos mencapai Rp 735 juta.
Selain itu, pemerintah provinsi juga menyalurkan bantuan program Kawasan Rumah Pangan Lestari atau Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program tersebut dialokasikan kepada kabupaten dengan kategori daerah stunting, dengan klaster penyuluhan dan pengembangan.
Ia merinci untuk kluster penyuluhan akan didistribusikan sebesar Rp 75 juta per kelompok untuk 32 kelompok di NTT. Sementara untuk kluster pengembangan akan didistribusikan sebesar Rp 14 juta per kelompok untuk 134 kelompok di NTT.
"Sehingga dana Bansos yang akan diturunkan dalam menyikapi Civid-19 bagi para petani mencapai Rp 6.663 juta," katanya.
Selain skema bansos, pemberdayaan petani di tengah wabah Covid-19 juga meliputi kegiatan padat karya yang meliputi rehab jaringan irigasi untuk persawahan, pembangunan umum pertanian skala kecil, serta perpipaan skala besar dan menengah.
Untuk kegiatan kegiatan tersebut, kata Oktovianus, dapat menyerap hingga 1.505 orang bekerja dalam waktu dua hingga 3 bulan.
Dalam usaha Pemberdayaan petani di tengah wabah Covid-19 tersebut, Dinas Pertanian Provinsi juga telah memberi penegasan kepada tiap kabupaten untuk tetap melaksanakan tugas dan pendampingan lapangan, pelayanan para penyuluh agar petani tetap menanam.
• PLN Peduli, Berikan 807 paket Sembako dan 1000 masker
• Update Corona TTU : Tetap Waspada! Jumlah PPDP di TTU Capai 1.240 Orang
• Makan Juga Beramal, Lewat Paket Kurma Aston Kupang Hotel
• 275 Perusahaan di NTT Alami Dampak Covid-19
Sementara untuk ketersediaan pangan, ia menjamin stok beras akan cukup hingga akhir tahun. Demikian pula stok jagung. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )