Komentar Susi Pudjiastuti di Postingan Rizal Ramli Curi Perhatian, eks Menteri Kelautan Bela Rizal?

Komentar Susi Pudjiastuti di Postingan Rizal Ramli Curi Perhatian, eks Menteri Kelautan Bela Rizal?

Editor: Eflin Rote
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti 

Ketika printing money dilakukan dan tidak dikelola dengan baik. Akibat terburuknya adalah mata uang rupiah akan kehilangan nilai jual.

Printing money digaungkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Menurutnya, ide tersebut dapat menjadi solusi jangka pendek untuk menyelamatkan ekonomi nasional.

Perekonomian Indonesia Bisa Bangkit

Sebelumnya, Rizal Ramli menilai peluang perekonomian Indonesia untuk bangkit kembali dari dampak pandemi virus corona tetap masih ada.

Menurutnya itu bisa terjadi bila tim ekonomi memiliki terobosan secara nyata yang mampu menggairahkan kembali perekonomian rakyat.

"Semua masalah pasti selalu ada jalan keluarnya, selama kita memiliki terobosan. Bahkan, masalah itu bisa menjadi peluang," ujarnya, Sabtu (11/4/2020).

Rizal Ramli mencontohkan kesuksesan tim ekonomi yang dipimpinnya pada era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dari negatif 3 persen ke positif 4,9 persen.

Kala itu, strategi kebijakan yang dijalankan pihaknya adalah melalui program restrukturisasi korporasi milik negara maupun unit usaha swasta.

"Tim ekonomi pemerintahan Gus Dur sukses mempercepat pertumbuhan ekonomi dari minus 3 persen ke positif 4,9 persen.

"Seiring dengan itu, utang-pun berkurang, dan mencapai indeks Gini Ratio terendah (0,31) sepanjang sejarah Indonesia adalah melalui program restrukturisasi korporasi milik negara maupun unit usaha swasta," kata dia.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri tersebut mengungkap beberapa contoh sukses restrukturisasi korporat.

Antara lain restrukturisasi Bulog, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemisahan manajemen PT Telkom dan PT Indosat, serta penanganan Bank Internasional Indonesia (BII). Selain itu, kebijakan di sektor properti, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Tani.

Bulog

Menurutnya, Bulog yang dikenal sangat korup diubah menjadi lembaga yang transparan, profesional, dan akuntabel dengan cara melakukan mutasi besar-besaran yang mencakup 5 pejabat eselon satu (Deputi) dan 54 pejabat eselon dua (Kepala Biro dan Kepala Dolog).

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved