Ini Cerita Awak Pesawat Komersil Tetap Bertugas Saat Pandemi Covid-19, Simak Liputannya

Sementara ribuan awak pesawat telah berhenti terbang, foto-foto Choma memberi gambaran secara sekilas akan gambaran pekerjaan tersebut saat ini.

Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
ilustrasi :Awak pesawat Merpati Nusantara 

“Saya mencoba untuk memproses apa yang sedang terjadi. Namun melakukannya dengan cara yang akan memberikan suara bagi pesawat-pesawat kosong ini,” tutur Choma.

Kendati pesawat mungkin lebih kosong, namun Choma menjelaskan bahwa suasanya terasa lebih berat.

“Selalu ada pelancong esensial di pesawat. Namun mereka selalu tertutupi oleh pelancong bisnis dan liburan,” kata Choma.

Namun saat sekarang pelancong non-esensial menghilang, penerbangan memiliki rasa yang berbeda. Rasa kebosanan dan kelelahan tersampaikan melalui foto-foto Choma.

Sebelumnya, Choma hampir setiap hari selalu berada di pesawat pada bulan Maret. Namun kini dia dalam keadaan siaga (standby) sementara sebagian besar jadwal penerbangannya dibatalkan.

“Keputusan saya untuk tetap bekerja hanyalah didasarkan pada orang-orang yang saya lihat tengah melakukan penerbangan,” kata Choma.

Interaksinya dengan penumpang dan kebutuhan mereka untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain telah membantunya dalam memahami peran penting penerbangan.

• Anies Akui Penyerahan Bansos ada yang tidak Tepat Sasaran, ini Alasannya

“Walaupun sudah tidak ada banyak penerbangan lagi, namun beberapa penerbangan yang masih tersisa sangat penting bagi mereka yang bisa dan ingin terus bekerja,” ujar Choma.

Dahulu, ibu Choma merupakan awak pesawat. Sejak kecil, Choma sadar akan bahaya yang ada saat berada dan bekerja dalam pesawat.

Choma mengatakan bahwa dia telah menerima risiko tersebut.

“Saya lebih muda, sehat, dan tidak punya anak. Saya tidak memiliki keluarga atau siapa pun yang bergantung secara finansial pada saya,” tuturnya.

Oleh karena itu, dia memilih untuk terus terbang. Namun dia menambahkan bahwa terdapat kewaspadaan yang lebih tinggi akan bahaya.

“Namun bagian dari pekerjaan saya adalah untuk selalu waspada setiap saat,” katanya.

Teman-teman Choma mendorongnya untuk mulai mengambil foto penerbangan lagi. Sebelumnya, dia mendokumentasikan Virgin Airlines saat perusahaan tersebut bergabung dengan Alaska Airlines.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved