Ditlantas Polda NTT Kucurkan Rp 3,5 Miliar Untuk Sopir Angkutan Umum Terdampak Covid-19
Ditlantas Polda NTT mengucurkan dana senilai kurang lebih Rp 3,5 miliar untuk membantu masyarakat
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Direktorat Lalu Lintas ( Ditlantas) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur ( Polda NTT) mengucurkan dana senilai kurang lebih Rp 3,5 miliar untuk membantu masyarakat khususnya mitra lalu lintas yang terkena dampak Covid-19 di wilayah Provinsi NTT.
Mitra lalu lintas yang menjadi penerima manfaat terdiri dari para sopir angkutan umum seperti bus, taksi, truk, angkot, ojek konvensional dan bemo yang beroperasi di seluruh wilayah NTT.
Bantuan sosial tersebut akan dikolaborasikan dengan pelatihan penanganan pencegahan Covid-19 dan pelatihan tertib berlalu lintas bagi para penerima manfaat.
• Kabupaten Ende Masih Negatif Virus Corona
Dirlantas Polda NTT Kombes Pol Iroth Laurens Recky mengatakan, bantuan sosial itu merupakan bagian dari Program Keselamatan Tahun 2020 yang diluncurkan oleh Korlantas Polri secara nasional. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat, khususnya kepada mitra lalu lintas yang secara ekonomis terdampak virus Corona atau Covid-19.
Untuk Polda NTT, Program Keselamatan Tahun 2020 itu menyasar 1.955 sopir angkutan umum yang terdampak Covid-19 berdasarkan data yang dihimpun dari jajaran. Mereka akan mendapat bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan.
• Menjelang Puasa Ramadhan 1441 H, Kapolda NTT Imbau Ibadah Di rumah
Dalam rangka menjaga dan melaksanakan social dan physical distancing, maka Polda NTT bekerjasama dengan BRI memberikan bantuan tersebut dalam bentuk rekening bank kepada masing masing penerima manfaat.
"Sesuai data, ada kurang lebih 1.955 sopir yang ada di NTT ini yang setiap bulan selama tiga bulan berturut-turut mendapatkan bantuan program kemanusiaan untuk penanganan dampak Covid-19 ini," kata Kombes Pol Iroth Laurens Recky kepada wartawan.
Program kemanusiaan itu diluncurkan secara nasional pada Rabu (15/4/2020) di Jakarta dan diikuti seluruh Direktorat Lalu Lintas Polda melalui telekonferensi. Sementara untuk Polda NTT, peluncuran tersebut ditandai dengan penyerahan bantuan secara simbolik kepada enam sopir angkutan umum di Mapolda NTT.
Program tersebut menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai program keselamatan Polri yang mengkombinasikan bantuan sosial dan pelatihan. Program tersebut juga merupakan wujud dari Maklumat Kapolri Jendral Polisi Idham Azis yang menyatakan keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto) dan menerapkan aturan social distancing dan physical distancing dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Untuk penyaluran bantuan, direncanakan akan dilakukan serentak dan terbagi dalam 3 tahap, yaitu pada tahap I (15 April-15 Mei), Tahap II (16 Mei-15 Juni) dan Tahap III (16 Juni-15 Juli).
Kombes Pol Iroth menjelaskan, para sopir angkutan umum yang telah didata akan dibekali dengan pelatihan bagaimana menangani Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan WHO. Selain itu, juga dibekali dengan pelatihan tertib lalu lintas dan bahasa Inggris.
Terkait besarnya dana bantuan sosial yang totalnya mencapai nilai Rp 3.519.000.000 selama tiga bulan, Kombes Pol Iroth menegaskan akan diawasi dan dievaluasi. Sehingga penggunaannya dapat tepat sasaran dan bermanfaat dalam rangka ketahanan masyarakat selama pandemi Corona berlangsung.
Salah satu sopir bemo di Kota Kupang, Lukas Manutari (27) yang ditemui pada Rabu (22/4/2020) pagi mengaku telah mendaftar untuk ikut dalam program keselamatan itu. Sopir bemo Bintang yang melayani trayek Lampu 7 (Bundaran PU-Kota Kupang) itu bahkan mengatakan telah mendaftar sejak tiga pekan lalu.
Warga Fatukoa Kecamatan Maulafa itu mengatakan sedang menunggu informasi dari pihak kepolisian terkait pendaftarannya tersebut. "Beta su daftar dari tiga Minggu lalu, ibu polwan dong yang data. Jadi sekarang sementara tunggu (informasi kelanjutan pendaftaran)," ujarnya saat ditemui di Bundaran PU, Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
Hal yang sama, juga disampaikan Tinus Rasi (48). Sopir Bus jurusan Kupang Kefamenanu TTU itu juga mengaku telah mendaftar di pihak Satlantas. Sama seperti Manutari, ia juga sedang menunggu informasi terkait hal tersebut dari pikah kepolisian.
Sementara itu, sopir bemo kota lainnya, Domi Tefi (30) mengaku tidak mengetahui informasi tentang program Keselamatan 2020 itu. Sopir yang mengemudikan bemo Terobos dengan trayek Lampu 6 itu juga mengaku belum mendaftarkan diri untuk menerima bantuan tersebut. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)