News
Sebelumnya Minum Sopi, Anggota DPRD Ini Layangkan Bogem Mentah ke Yusuf Nggeong, Ini yang Terjadi
Anggota DPRD TTS, Jean Neonufa, dilaporkan ke polisi oleh Yusuf Nggeong (58) warga Kelurahan Oebesa, Kota Soe.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Anggota DPRD TTS, Jean Neonufa, dilaporkan ke polisi oleh Yusuf Nggeong (58) warga Kelurahan Oebesa, Kota Soe. Yusuf mengaku mendapat bogem mentah atau dipukul politisi Nasdem tersebut.
"Korban dianiaya dengan cara dipukul sebanyak dua kali pada bagian pelipis kanan dan kepala. Hingga saat ini kita masih mendalami motif dari kasus penganiyaan tersebut," kata Kapolres TTS AKBP Ariasandy SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Jamari SH saat dikonfirmasi, Senin (20/4).
Korban diduga dianiaya Jean di SPBU Oenali saat tengah mengantri pengisian BBM, Jumat (17/4) sore.
Akibat penganiayaan tersebut lanjut Jamari, korban mengalami luka memar dan bengkak pada pelipis kanan.
Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelapor dan akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap para saksi sebelum memanggil terlapor untuk dimintai klarifikasi.
"Kita periksa dulu pelapor dan para saksi sebelum kita panggil terlapor," jelasnya.
Yusuf Nggeong menceritakan penganiayaan bermula saat dirinya sedang antre isi BBM di SPBU Oenali. Tiba-tiba datang Jean Neonufa.
Jean menghampiri dirinya. Dengan nada kasar Jean bertanya.
"Lu kenal beta ko sonde, beta anggota DPR," ujar Yusuf menirukan ucapan Jean.
Jean mengulang perkataannya beberapa kali sambil meminta Yusuf membuka maskernya. Yusuf kemudian membuka masker. "Saya pas buka masker dia (Jean. Red) langsung pukul saya dua kali Pak," kisahnya.
Aksi tersebut disaksikan warga yang juga sedang mengisi BBM. Setelah memukul Yusuf, Jean meninggalkan lokasi.
"Dia pukul saya itu banyak yang lihat Pak. Tapi mereka tidak buat apa-apa. Dia habis pukul saya langsung jalan begitu saja," tuturnya.
Putri Jusuf Nggeong, Fransiska Nggeong, mengaku sangat kecewa dan kesal dengan kejadian yang menimpa ayahnya. Keluarga menurutnya sudah bersepakat menutup jalan damai dan membawa masalah tersebut ke ranah hukum.
Dirinya berharap pihak kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut.