Satpam Freeport Diciduk karena Jadi Mata-mata, Pimpinan KKB OPM Tandi Kogoya Ditembak Mati TNI-Polri
Satpam Freeport Diciduk karena Jadi Mata-mata, Pimpinan KKB OPM Tandi Kogoya Ditembak Mati TNI-Polri
Dalam penyerangan ke kantor PT Freeport di Kuala Kencana itu, Ivan Sambom berperan sebagai mata-mata atau informan.
"Ivan Sambom ini selain mata-mata TPN-OPM, merangkap pula sebagai pegawai sekuriti PT Freeport Indonesia," ujar Paulus.
• Jagoan Sniper KKB Papua Ditembak Mati dalam Baku Tembak dengan TNI-Polri, KKB Gunakan Senjata Polisi
• KKB Papua Menyusup ke PT Freeport Ternyata Didukung Karyawan yang Berkhianat, Berikut Kronologinya
• Begini KKB Papua Menyusup ke Kantor Freeport, Lalu Tembaki Karyawan Usai Sosialisasi Corona Covid-19
• TERUNGKAP! Cara KKB Papua Menyusup ke Freeport dan Tembaki Karyawan,Usai Sosialisasi Corona Covid-19
• KKB Papua Bakar Gereja, Kapolda Waterpauw Sebut Kalau Benar Itu Kekejaman & Kekerasan Manusia
Dalam pemeriksaan, Ivan Sambom beberapa kali memberikan informasi ke KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau.
Informasi yang diberkan tentang posisi, situasi hingga pergeseran pasukan TNI-Polri.
"Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan logistik TPN-OPM," kata Paulus.
Penembak Jitu Ditembak
Paulus mengatakan tim gabungan TNI-Polri juga berhasil menembak mati anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang bertugas sebagai penembak jitu atau sniper bernama Menderita Walia.

Menderita Walia tewas dalam kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, pada Jumat (10/4/2020).
"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Paulus didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).
Dari penyeragapan itu, pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.
Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.
Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini. Paulus mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.
"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujarnya.
(Tribunnews.com/fel/kompas.com)