Jemaah di Ende Sedih Sambut Ramadhan di Tengah Wabah Corona

Suasana jelang ramadhan tahun ini dirasakan sangat berbeda dari tahun sebelumnya karena masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Suasana jelang ramadhan tahun ini dirasakan sangat berbeda dari tahun sebelumnya karena masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air. 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Suasana jelang ramadhan tahun ini dirasakan sangat berbeda dari tahun sebelumnya karena masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air. "Seminggu lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, sedih rasanya kita juga dihadapkan dengan mewabahnya virus corona di Tanah Air," ungkap H. Nurdiman saat ditemui POS-KUPANG.COM, di depan Masjid Nur A. Sidiq Saraboro, Kelurahan Rukun Lima Ende Selatan, Minggu (19/4/2020).

Menurutnya, semenjak ada instruksi dari pemerintah terkait social distancing dan physical distancing aktivitas keagamaan di Masjid Nur A. Sidiq Saraboro mulai berkurang.

Penumpang Kendaraan Lintasan Kupang-Atambua Wajib Periksa Rapid Test

"Yah sedih sekali dengan kondisi ini, tapi mau bagaimana lagi. Kita berharap dan berdoa agar wabah ini cepat berlalu," ungkapnya.

Sehubungan dengan pelaksanaan Tarawih, Shalat Jumat, Tadarusan dan ID 1441 H, ia enggan berkomentar. Menurutnya, hal itu sebaiknya ditanyakan kepada pengurus masjid.

Pemda Ngada Jemput Bola Bagi Pendatang Baru

Sejumlah jemaah yang usai melaksanakan shalat azhar di Masjid itu enggan berkomentar terkait ramadhan tahun ini di tengah mewabahnya Covid-19.

"Waduh yang jelas, kami sangat sedih tahun ini sangat beda sekali, kami tidak tau bagaimana pelaksanaan ramadhan tahun ini. Sebaiknya ditanyakan langsung ke pengurus masjid," ungkap beberapa jemaah sembari menunjuk rumah pengurus masjid tak jauh dari masjid.

Pantauan POS-KUPANG.COM, ada belasan jemaah yang baru selesai melakukan shalat azhar.

Di depan Masjid, disediakan tempat cuci tangan dan terpampang baliho berisi anjuran dari Kementerian Kesehatan terkait langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus Corona.

Ditemui POS-KUPANG.COM di kediamannya, Ketua Pengurus Masjid Nur A. Sidiq Saraboro mengatakan, Pelaksanaan Shalat Tarawih, Shalat Jumat dan Tadarusan serta Shalat ID 1441 H dalam bulan ramadhan yang masih didiskusikan oleh pengurus masjid setempat untuk tetap dilaksanakan berjemaah atau tidak.

Menurutnya, diskusi tersebut merupakan diskusi internal menghadirkan para tokoh agama, imam-imam masjid, kelompok remaja masjidsetempat dan pengurus masjid.

"Kita pengurus dalam kondisi yang dilematis, Pemda Ende telah beri instruksi agar dilakukan di rumah saja, namun di jemaah ada pro dan kontra apakah tetap dilaksanakan di tengah mewabahnya Covid-19 di Tanah Air atau tetap dijalankan," ungkap Irwan.

Dia jelaskan, di kalangan jemaah ada yang berpendapat bahwa Tarawih, Shalat Jumat, Tadarusan serta shalat ID 1441 H tetap dijalankan sebagaimana biasanya, karena di Kabupaten Ende, belum ada yang positif Covid-19.

Menurutnya, hasil pertemuan internal akan dibawa ke Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende. "Pada prinsipnya kita tetap bangun komunikasi dan koordinasi, hasilnya akan kita bawa ke Pemerintah," ungkapnya.

Dia mengaku, suasana jelang ramadhan tahun ini memang sangat berbeda dari tahun sebelumnya. "Yang jelas memang sangat berbeda kami juga selalu memanjatkan doa agar situasi pandemi ini cepat berakhir," ungkapnya.

Sehubungan dengan Shalat Jumat, Irwan katakan, selama ini tetap dilakukan Masjid, namun ada penerapan jaga jarak.

Dia katakan, sejak ada anjuran dari Kementerian Kesehatan mengenai antisipasi dan pencegahan Covid-19, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk rajin mencuci tangan.

"Di Masjid ada baliho terkait anjuran tersebut dan kami juga sediakan sabun antiseptik dan lakukan penyemprotan disinfektan di masjid," ungkapnya.

Pemandangan berbeda disaksikan POS-KUPANG.COM, Sabtu (19/4/2020) di Masjid Agung Nurul Hidayah Ende. Masjid ini ditutup sementara akibat masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu (18/4/2020) sore, pintu gerbang Masjid ditutup. Sementara itu di depan Masjid terpampang sebuah spanduk besar yang berisi pengumuman, 'shalat wajib lima waktu, shalat Jumat, Shalat Tarawih dan Tadarusan serta shalat ID 1441 H, ditiadakan terhitung sejak 1 April 2020 atau oleh Pemerintah telah dinyatakan telah selesai masa darurat'.

Di sekitar halaman Masjid tampak dua orang pria dewasa sedang menyapu dan membakar sampah.

Abdul Halim, Bilal (pengumdang adzan) di Masjid tersebut kepada POS-KUPANG.COM, berharap penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Tanah Air cepat berlalu.

Ia mengaku sedih karena sudah beberapa minggu suasana di Masjid Agung Nurul Hidayah sangat berbeda dari biasanya. "Yah beginilah keadaannya, akan tetapi demi kebaikan bersama kita ikuti aturan yang ada," ungkapnya.

Kendati, suasana di Masjid Agung Nurul Hidayah berbeda, kata Abdul, dia tetap semangat mengumdangkan adzan. "Yah setiap hari, saya kumandangkan, itu tugas saya," ungkapnya.

Menurutnya, umat muslim sangat berharap agar Corona ini cepat berakhir apalagi, ramadhan sudah dekat.

Menurutnya, Masjid Agung Nurul Hidayah memang sudah merencanakan berbagai kegitan sehubungan dengan Ramadhan akan tetapi jika Corona belum berakhir dan pemerintah meminta untuk tidak boleh dilakukan, maka mereka akan menuruti.

"Yah kita berharap ramadhan bisa seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi kali ini kita masih menunggu meski waktunya sudah dekat, kita tidak tau seperti apa nanti ke depan," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved