80 Persen Siswa tak Punya Hp Android, Kendala Belajar Online
Listrik menjadi kendala utama bagi para siswa untuk belajar dari rumah memakai sarana media TVRI
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan mengatakan, kegiatan belajar online tidak 100 persen efektif kalau tidak disosialisasikan, karena masyarakat lebih memilih siaran televisi swasta karena banyak hiburan.
Sedangkan dari Waikabubak dilaporkan, Wakil kepala sekolah urusan kurikulum SMKN I Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Yohana Landa, Spd, M.PDk mengatakan, tidak dapat menerapkan sistem pembelajaran online karena hampir 70 -80 persen siswa siswi SMKN I Waikabubak, Sumba Barat tidak memiliki handphone android.
Hal yang sama bila menggelar kegiatan belajar mengajar melalui siaran TVRI. Sebab, saluran siaran TVRI sinyalnya jelek sehingga gambar dan suara tidak jelas. Kondisi itu lebih parah lagi di desa.
Ketua Asosiasi Guru Penulis (Agupena) Flotim, Maksimus Masan Kian membuat sebuah grup WhatsApp, `Suara Guru Kampung". Grup tersebut menghimpun guru-guru kampung se-NTT, dari polosok Flores, Timor, Lembata, Sumba dan Alor, berdiskusi tentang pembelajaran. Beragam pengalaman para guru.
Pembelajaran di rumah semenjak semua sekolah diliburkan,semua guru nyaris mengeluhkan hal serupa, ketiadaan listrik, orang tua dan atau anak tidak memiliki android, ketiadaan jaringan internet hingga ketiadaan pulsa data. (rom/din/mm/ll/jen/ius/pet)