80 Persen Siswa tak Punya Hp Android, Kendala Belajar Online
Listrik menjadi kendala utama bagi para siswa untuk belajar dari rumah memakai sarana media TVRI
POS-KUPANG.COM | ENDE - Listrik menjadi kendala utama bagi para siswa untuk belajar dari rumah memakai sarana media TVRI karena belum semua desa teraliri listrik guna menghidupkan televisi.
"Di Kabupaten Ende ada desa-desa yang belum dialiri listrik PLN tentu akan menjadi kendala bagi para siswa untuk belajar melalui TVRI," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Maltildis Mensi Tiwe, SE, MSi, Akt kepada Pos Kupang, Jumat (17/4) di Ende.
Menghadapi kondisi demkian ujar Mensi, pihaknya mencoba memanfaatkan sarana komunikasi yang ada dengan menggunakan chanel youtube untuk memberikan arahan baik kepada para siswa dan guru selama masa pandemi Corona.
• Anggota Polres Ngada Bagi Makser Gratis untuk Warga
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lembata, Silvester Samun menjelaskan, dengan pandemi covid-19 ini sangat jelas terlihat bahwa guru tak dapat digantikan siapa pun, termasuk orang tua sekalipun.
"Saat ini, semua orang menaruh empati dan simpati pada guru. Guru juga termasuk garda terdepan. Hanya melalui guru sajalah, gerbang kecerdasan ini mampu dibuka. Peran guru tidak akan pernah bisa digantikan siapapun. Guru tetaplah guru. Meski secara fisik dan locusnya, guru tidak sedang berada di sekolah sekalipun," pesan Silvester.
Dijelaskan, guru harus mampu dan cepat berinovasi, kreatif dan tangguh dalam mencerdaskan generasi bangsa dengan caranya tersendiri, tanpa harus bertatap muka dengan peserta didiknya sekalipun.
"Di sini, dituntut kehebatan seorang guru yang luar biasa. Sebab target kita harus jelas, suatu saat wabah covid 19 ini pun akan berlalu, namun tetap tidak boleh meninggalkan generasi bangsa yang terbelakang. Generasi bangsa ini harus tetap tegar berdiri, di atas guru-guru hebat di tanah ini," ujar Silvester memberi motivasi.
Dari Kefa dilaporkan, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Yoseph Mokos meminta para orangtua siswa supaya berperan aktif memperhatikan kegiatan belajar anak di rumah.
"Orangtua yang harus berperan aktif dalam mengawasi kegiatan belajar anak, karena tidak mungkin guru dari rumah ke rumah," ungkap Yoseph.
Dijelaskannya, pemerintah pusat melalui Kemendikbud sudah merilis aplikasi terkait pola belajar daring juga sudah disosialisasikan dengan baik ke para guru melalui grup WhatsApp.
"Melalui televisi jadwalnya sudah ada. Oleh karena itu, bagi anak-anak yang memiliki televisi dan dijangkau oleh jaringan internet, maka belajar juga melalui siaran televisi," ungkapnya.
Olah karena itu, tambahnya, para orangtua siswa yang memiliki anak PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, agar selalu memperhatikan anak-anak dalam proses belajar online baik itu melalui grup WhatsApp, internet, atau melalui siaran televisi.
Oleh karena siaran TVRI belum bisa menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), maka Dinas Pendidikan Kabupaten TTS membuat inovasi dengan meluncurkan program guru TTS mengajar. Program ini berkolaborasikan dengan Radio Pemerintah Daerah (RPD) dan disiarkan dari hari Senin hingga Sabtu.
Melalui program guru TTS mengajar, anak-anak yang duduk di pendidikan tingkat PAUD, SD dan SMP bisa mengikuti pembelajaran melalui RPD dengan narasumber guru-guru yang berkompeten.
"Kita sejak tanggal 9 April lalu sudah mulai meluncurkan program guru TTS mengajar. Satu hari tiga sesi untuk PAUD, SD dan SMP," ungkap Kadis Pendidikan, Edison Sipa.