80 Persen Siswa tak Punya Hp Android, Kendala Belajar Online

Listrik menjadi kendala utama bagi para siswa untuk belajar dari rumah memakai sarana media TVRI

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROMUALDUS PIUS
Kadis Dikbud Kabupaten Ende, Maltildis Mensi Tiwe, SE, Msi, Akt. Kamis, 16/04/2020 

Untuk tingkat PAUD/TK, program guru mengajar hadir setiap pukul 08.00 Wita hingga 09.00 Wita. Untuk pendidikan tingkat SD, program guru mengajar hadir pukul 10.00 Wita hingga 10.34 Wita. Sedangkan untuk tingkat SMP, program guru TTS mengajar hadir pukul 19.00 Wita hingga pukul 20.10 Wita.

"Pagi kita khususkan untuk tingkat PAUD dan SD. Sedangkan jam malam kita khususkan untuk SMP," ujar Edison.

Sejauh ini dikatakan Edison, sambutan masyarakat terhadap kehadiran program guru TTS mengajar sangat baik. Program ini menjadi solusi di tengah kebosanan anak-anak belajar otodidak di rumah.

Dengan akses jaringan yang masih buruk dan ketersediaan prasarana handphone yang memadai masih minim, membuat program belajar dari rumah menggunakan sistem online masih sulit dilakukan di TTS.

"Jujur saja kita mau belajar jarak jauh dari rumah masih sulit. Jaringan dan prasarana belum memadai. Akhirnya anak-anak hanya diberikan tugas dan belajar otodidak di rumah. Kehadiran program guru TTS mengajar sejauh ini menjadi solusi yang tepat untuk memaksimalkan waktu pembelajaran dari rumah," pungkasnya.

Mengajar Melalui RRI

Mengajar melalui radio juga dilakukan guru-guru SMAK Surya Atambua, Kabupaten Belu. Guru-guru tersebut mengajar secara online melalu Radio Republik Indonesia (RRI) Atambua dalam program Ibu Pertiwi Memanggil.

Kepala SMAK Suria Atambua, Romo Benyamin Seran, Pr kepada Kamis (16/40) menjelaskan, awalnya RRI yang menawarkan dan disambut antusias oleh pihak sekolah yang menjadwalkan guru untuk mengajar. Para guru juga antusias mengikuti program ini karena guru juga merasa jenuh dengan situasi liburan panjang pasca virus corona merebak di Indonesia.

Menurut Romo Min, keunggulan dari program mengajar online ini karena RRI langsung live streaming di FB dan juga melalui saluran radio dengan menjangkau seluruh wilayah yang dijangkau RRI seperti di Kabupaten Alor.

Kepala LPP RRI Atambua, Agus Sukoyo, AMd, Asp, M.Ap mengatakan, pembelajaran online ini disajikan dalam bentuk live streaming facebook dan frekuensi siaran RRI.

Murid bisa mengakses atau mendengar langsung melalui frekuensi siaran pro 1 RRI Atambua di 91,52 FM dan juga 90,7 FM di daerah Kefa, 97, FM di daerah Malaka serta 97,2 FM untuk daerah Alor

Menurut Agus, RRI sudah menawarkan beberapa sekolah di Belu untuk memanfaatkan program ini namun yang pro aktif baru SMAK Surya sehingga SMAK Surya dijadwalkan lebih dahulu. Program pembelajaran online melalui RRI ini tidak dipungut biaya malah RRI memberikan uang transportasi bagi guru yang datang mengajar di RRI.

Sejumlah warga menyatakan perlu ada pengawasan orangtua saat anak-anak mengikuti pelajar sekolah via siaran televisi. Jika tidak diawasi anak-anak tidak konsen mengikuti pelajaran karena gambarnya sangat hidup.

"Harus diawasi, karena memang bagus sekali pelajaran yang ditampilkan. Anak-anak betah namun harus ada pengawasan," ujar Maria Katarina Manu (40), orangtua siswa.
Maria menyatakan selama beberapa hari ini dirinya ikuti mengawasi kedua anaknya mengikuti pelajaran via siaran televisi.

Siswa SMP Negeri 2 Bajawa, Igen mengaku senang bisa mengikuti pelajaran via televisi sehingga menambah wawasan dan pengetahuan baru.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved