Hingga Kini BPS NTT Belum Kantongi Data Difabel di NTT
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga kini belum mengantongi data riil para penyandang disabilitas di NTT
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Hingga Kini BPS NTT Belum Kantongi Data Difabel di NTT
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga kini belum mengantongi data riil para penyandang disabilitas di NTT. Hal ini diakui Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, Darwis Sitorus saat ditanya wartawan.
Meski demikian, Sitorus berjanji dalam Sensus penduduk 2020, BPS NTT akan memastikan data riil penyandang disabilitas.
“Untuk sekarang belum ada, tetapi sesudah sensus penduduk 2020 kita sudah punya data penyandang disabilitas di NTT,” ujar Darwis, Senin (13/4/2020).
Menurut Darwis, sensus penduduk 2020 akan dilakukan dengan metode kombinasi kepada seluruh warga negara Indonesia atau warga negara asing minimal yang telah tinggal satu tahun di Indonesia, termasuk perwakilan Indonesia di luar negeri.
Terkait hal tersebut, koordinator riset Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) NTT, Berti Soli Dima Malingara meminta BPS NTT segera berkoordinasi dengan dinas sosial untuk mendapat data lengkap kaum difabel NTT.
"Dalam survey sensus, tidak ada pertanyaan tentang identitas penyandang difabel. Misalnya, apakah anda mengalami hambatan mental atau intelektual? Itu tidak ada. Apakah BPS sudah berkoordinasi dengan Dinsos atau seperti apa? Setahu saya, selama ini belum," ujar Soli Dima.
Menurut dia, dalam data sensus penduduk 2020, tidak ada pertanyaan tentang hambatan atau kekurangan peserta sensus.
Ia berharap, ke depan BPS NTT lebih merujuk pada UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang difabel, sehingga, penggunaan istilah ragam difabel harus disesuaikan dengan UU itu.
• Warga Desa Pada Minta Waktu Bicara Dengan Pemdes Soal Lokasi Karantina
• Solidaritas Kepada Tenaga Medis, Perhimpunan Dokter Hewan Sumbang APD Untuk Penanganan Corona
• Update Corona NTT: ODP NTT Fluktuatif, ODP 831 Orang,Sembuh 476,Kabupaten SBD, Mabar &TTS; Terbanyak
"Apakah selain sensus online ada juga Susenas dilakukan sehingga bisa dipastikan data difabel? Ini perlu dijelaskan oleh BPS NTT," tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )