Warga Desa Pada Minta Waktu Bicara Dengan Pemdes Soal Lokasi Karantina
Situasi sempat memanas di akhir pertemuan karena belum adanya kesepakatan dan titik temu bersama tim Gugus Tugas Covid-19
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Warga Desa Pada Minta Waktu Bicara Dengan Pemdes Soal Lokasi Karantina
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Pertemuan pemerintah kecamatan dan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Lembata di Aula Kantor Desa Pada pasca aksi blokade dan penolakan Puskesmas Lewoleba sebagai tempat karantina, Selasa (14/4/2020), masih belum menemukan jalan keluar.
Camat Nubatukan Maria Anastasia dan dr Geril Huarnoning dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata sudah menjelaskan kepada warga perihal pemanfaatan lokasi karantina dan bagaimana penularan Covid-19 itu terjadi.
Keduanya bahkan menjamin warga yang ditampung akan dipantau ketat sesuai standar dan prosedur.
Keduanya juga memastikan Warga Desa Pada tidak akan terdampak penularan Covid-19 dari pelaku perjalanan yang dipantau di lokasi karantina.
"Apa yang terjadi juga jadi bagian dari kami, tidak ada niat pemerintah untuk menyusahkan warga. Kita mau sampaikan supaya apa yang kita sampaikan jadi jelas," terang Camat Maria Anastasia.
Ketua RT 8 Karolus Laga meminta waktu beberapa hari agar persoalan ini dibicarakan bersama pemerintah desa sebab menurut dia masih banyak warga yang tidak hadir mengikuti pertemuan tersebut.
Dia bahkan mengklaim kalau sudah ada warga desa yang memilih tinggal di pondok di hutan dan pantai karena takut akan virus corona.
Donatus Geli, salah satu Warga Desa Pada, mengatakan pihaknya masih belum menerima lokasi karantina di Puskemas Lewoleba yang baru dibangun di Desa Pada itu.
Situasi sempat memanas di akhir pertemuan karena belum adanya kesepakatan dan titik temu bersama tim Gugus Tugas Covid-19. Mereka masih minta waktu untuk membicarakan persoalan ini bersama pemerintah desa.
Dimintai tanggapannya secara terpisah, Anggota DPRD Lembata, Paulus Makarius Dolu mengungkapkan
sikap warga yang menolak lokasi karantina itu menunjukkan bahwa mereka mencintai kehidupan.
Paul yang berdomisili di Desa Pada ini menilai warga sangat sadar akan hak hidup untuk semua. Oleh sebab itu, mereka meminta pemerintah bicara dulu terkait pemanfaatan Puskesmas Lewoleba sebagai tempat karantina yang letaknya d dalam wilayah Desa Pada.
"Pemda segera mensosialisasi hal terkait virus corona dan peyebarannya juga dampaknya sehingga masyarakat bisa mengetahui dan pertimbangkan pemanfaatan gedung itu sebagai tempat karantina yang lebih tertib penanganannya," jelas wakil rakyat dari Partai Gerindra ini.
• Solidaritas Kepada Tenaga Medis, Perhimpunan Dokter Hewan Sumbang APD Untuk Penanganan Corona
• Bupati Ray Instruksikan Warga TTU yang Baru Saja Pulang dari Daerah Terjangkit Wajib Dikarantina
• Update Corona NTT: ODP NTT Fluktuatif, ODP 831 Orang,Sembuh 476,Kabupaten SBD, Mabar &TTS; Terbanyak
"Sosialisasi juga untuk linmas yang jaga terkait penyebaran covid dan orang yang rentan, biar mereka juga tetap jaga stamina," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)