VIDEO – Gegara Covid-19, Mertua di Lapas Kupang Bantah Pernyataan Pasien Positif Corona

VIDEO – Gegara Covid-19, Mertua di Lapas Kupang Bantah Pernyataan Menantu di RSU Kupang. Pernyataan membias soal Covid-19 dan napi di Lapas Kupang.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Frans Krowin

VIDEO –  Gegara Covid-19, Mertua di Lapas Kupang Bantah Pernyataan Pasien Positif Corona

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Adam Herewila (60), narapidana yang kini menghuni Lapas Kelas IIA Kupang, membantah pernyataan menantunya, EYA yang kini sedang dirawat di RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang.

Adam Herewila merupakan ayah mertua dari EYA, seorang ASN di lingkungan Pemkab Kabuaten Alor dan kini sedang dirawat di RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, karena terpapar virus corona atau Covid-19

Bantahan sang ayah mertua itu mengemuka setelah EYA merilis video di Youtube yang berjudul "Klarifikasi Untuk Yang Membuli - Mohon Tetap Ikut Anjuran Pemerintah - Pakai Masker - Cuci Tangan" di akun YouTube pribadinya pada 11 April 2020.

VIDEO - Update Corona NTT : ODP NTT 794 Orang, 313 Sembuh, Kota Kupang Tertinggi Disusul Mabar

VIDEO - Cegah Corona di NTT : Naldo Letto: Masyarakat Sudah Cukup Paham

VIDEO - UPDATE CORONA SIKKA : Kontak dengan EA, Suami-Istri Asal Sikka Dijemput Tengah Malam

Video klarifikasi EYA di YouTube yang kini viral di dunia maya itu berdurasi 20 menit, 23 detik.

Dalam video tersebut, EYA memberi pernyataan tentang kondisi ayah mertuanya di Lapas Kelas IIA Kupang sekaligus meminta dukungan dari masyarakat  kepadanya.

Dalam video tersebut EYA menyebutkan, "Istri saya kontak lagi bahwa mertua saya yang ada di Lapas, dan sekarang dia harus dikasih masuk di ruang tersendiri, ruang Baminal, kalau tidak salah itu ruangan untuk napi yang dihukum," demikian pernyataan EYA dalam video tersebut.

Ayah mertuanya  itu ditempatkan di ruangan tersebut lantaran beberapa hari sebelumnya, EYA menemui ayah mertuanya dan saat itu keduanya sempat melakukan kontak dan cium hidung.

Saat itu, katanya, tanggal 2 April 2020, keponakannya menjemputnya di bandara lalu membawanya membesuk ayah mertuanya di Lapas.

Saat itu, ia dan ayah mertuanya sempat cium hidung, tradisi bersalaman ala Orang Sabu Raijua.

Selain menuturkan hal tersebut, dalam video itu juga EYA mengatakan, bahwa pihak Lapas menelepon ibu mertuanya terkait persoalan itu.

"Memang stresingnya bagus tapi ini harus dilihat kembali, karena mertua saya ditempatkan di ruangan khusus dan sepengetahuan kami, ruangan itu diberikan kepada napi yang dihukum dan juga dilarang untuk berkomunikasi selama 14 hari ke depan," beber EYA dalam video YouTube.

Saat itu, EYA juga meminta dukungan masyarakat dalam persoalan yang dialami ayah mertuanya.

"Saya mohon melalui video ini ada yang bisa meneruskan tolong dilihat lagi, walaupun ditahan di ruang hukuman, ini salah saya karena saya harus pergi ke Jakarta, tapi saya membawa virus ini dampaknya sampai di mertua," demikian pinta EYA.

Ditemui POS-KUPANG-COM di Lapas Kelas IIA Kupang pada Minggu (12/4/2020) siang, Herewila membantah apa yang disampaikan menantunya, EYA.

Ia mengatakan, EYA tidak mengetahui apa yang sebenarnya dirinya alami di Lapas Kelas II KUpang. “EYA tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi kemudian memberikan pernyataan yang tidak tepat kepada public,” ujar Herewila.

"Itu ada kekeliruan. Mereka tidak tahu, mereka tidak bisa bedakan tentang itu. Itu kesalahan, salah," ujar Herewila ketika ditanya tentang apa yang disampaikan EYA.

Demikian pula tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya di Lapas Kelas IIA Kupang.

Herewila menuturkan, ia memang ditempatkan di ruang isolasi khusus, tapi ruangan itu khusus untuk ODP yang menggunakan Blok Mapenaling dengan jumlah 11 kamar.

"Jadi tidak benar itu. Saya bukan di strap sel, tetapi saya ada di bilik isolasi, karena saya menjadi ODP," ujar Herewila.

Ia mengatakan, lokasi atau ruang isolasi memang dikhususkan untuk melakukan isolasi mandiri bagi ODP di dalam Lapas Kelas IIA Kupang.

Tempat tersebut diakuinya layak digunakan sebagai tempat isolasi mandiri.

"Ruangan ini tempat yang bersih, luas, air cukup, penerangan cukup, tempat yang bagus, jadi bukan di strap sel," katanya.

Terkait kondisi kesehatannya, Herewila mengaku fit dan sehat meski saat ini menjadi ODP.

Berdasarkan informasi dari pihak Lapas, direncanakan akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan lengkap dengan rapid test ke RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang pada Senin (13/4/2020).

Kepada Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Herewila bahkan menyampaikan permintaan maaf, karena informasi yang disampaikan ke public, tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi dan yang dialaminya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kupang Badarudin mengatakan, pihak Lapas bertindak cepat setelah tahu bahwa Adam Herewila pernah kontak dengan EYA.

Atas informasi tersebut, lanjut Badarudin, ia langsung melakukan protap karantina mandiri kepada narapidana tersebut, karena memiliki riwayat kontak dengan keluarga pasien positif virus corona atau Covid-19.

"Kami bertindak cepat sesuai protap dan aturan untuk melaksanakan karantina mandiri kepada narapidana tersebut. Karantina mandiri itu kami lakukan di tempat yang sudah disiapkan sesuai instruksi Dirjen Pemasyarakatan dan SK ibu Kakanwil Kemenkumham NTT," jelas Badarudin.

VIDEO – Lihat Ulah Oknum Pedagang di Kota Kupang Ini, Membuang Ikan Yang Tak Laku Dijual

VIDEO - Menikmati Dinginnya Cuaca di Manggarai, Sambil Memancing di Tambak Dalo

VIDEO – Peristiwa Unik di TTS, Anak Babi Punya 6 Kaki, 2 Badan, 2 Lidah dan Satu Kepala

Ruangan isolasi mandiri tersebut,  lanjut Badarudin, menggunakan ruangan Mapenaling agar memudahkan seluruh akses dan dipisahkan dari blok hunian.

"Kami menyayangkan apa yang disampaikan saudara EYA kepada public. Pernyataan itu sama sekali tidak benar,  telah menyerang dan merugikan Lapas. Harusnya dia konfirmasi ke pihak Lapas," kata Badarudin.

Ia berharap, pernyataan-pernyataan yang tidak bertanggung jawab tidak lagi dikeluarkan oleh yang bersangkutan karena dapat membangun opini sesat dan meresahkan publik.

"Kami berharap tidak lagi ada pernyataan yang tidak bertanggung jawab. Kami di sini mengurus ratusan orang baik pegawai maupun narapidana,” ujar Badarudin.

Ia mengatakan, selama ini pihaknya senantiasa berusaha agar semua penghuni Lapas tak tertular Covid-19.

Oleh karena itu, bila ada narapidana yang pernah memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19, maka pihaknya langsung mengambil tindakan cepat  dengan mengarantinakan narapidana tersebut.

Semua tahapan yang dilakukan, lanjut dia, tentunya sesuai dengan protap penanganan Covid-19.  (POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM

(POS-KUPANG.COM)

Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.

Update info terkini :via: https://kupang.tribunnews.com/

Instagram poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangcom/?hl=id

Facebook : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved