Corona di ntt

Sekolah & Perguruan Tinggi di Sumba Timur Temukan Kendala Saat Pelajar Belajar Online Akibat Covid

salah satu sistem perkuliahan dengan metode daring. Sementara waktunya juga masih tetap mengikuti sistem perhitungan SKS.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Sekolah & Perguruan Tinggi di Sumba Timur Temukan Kendala Saat Pelajar Belajar Online Akibat Covid
POS KUPANG.COM/Screenshoot/ISTIMEWA
Percakapan antara siswa dan guru di SMAN 2 Waingapu melalui pesan WatsApp

Sekolah dan Perguruan Tinggi di Sumba Timur Temukan Kendala Saat Pelajar Belajar Online Akibat Covid-19

POS-KUPANG.COM| WAINGAPU--Akibat menularnya virus corona penyebab covid-19, para siswa di rumahkan guna mencegah mata rantai penularan virus mematikan ini, sistem belajar mengajar pun secara online.

Namun dengan sistem ini sejumlah sekolah di Sumba Timur menemukan kendala yakni ada siswa yang tidak memiliki hand phone android, tidak memiliki data dan tidak memiliki signal internet.

Kepsek SMAN 2 Waingapu Nimrot Ndjuka Mbani, S. Pd ketika dikonfirmasi POS-KUPANG. COM, Kamis (26/3/2020) mengatakan proses belajar mengajarnya secara online ini sesuai surat edaran gubernur NTT, dimana sekolah dapat menempuh beberapa cara sesuai kondisi dan fasilitas yang ada dan dimiliki siswa.

Pada umumnya siswa diberi materi dan tugas lewat watsapp (WA) grup kelas masing dan disitu terjadi interaksi antar siswa dan guru Mapelnya atau sebelum di rumahkan diberikan tugas dan hasilnya diserahkan pada guru Mapel saat masuk kembali, bila mendapat masalah atau kendala juga tetap berkomunikasi lewat WA grup kelasnya atau grup mata pelajarannya.

Terkait dengan waktu sistem belajar online, kata Nimrot tidak dibatasi. Kapan mengalami kendala yang dialami para siswa guru selalu siap dikontak melalui telepon atau pun WA.

"Waktunya tidak dibatasi karena guru selalu siap,"tandas Nimrot.

Ketika ditanya bagaimana interaksi saat pembelajaran berlangsung, Aku Nimrot, interaksinya berlangsung dengan baik. Komunikasi lewat WA grup kelas maupun grup Mapel.

Namun Nimrot, mengaku ada kendala yang ditemukan jika belajar secara online ini, yakni tidak semua anak memiliki handphone android, tidak punya paket data, kurang perhatian dan pengawasan dari orang tua dan kurang kesadaran siswa sendiri untuk menggunakan waktu belajar di rumah.

Kepala sekolah Kepsek SMA Negeri 1 Matawai La Pawu, Sumba Timur, Christian Nengi Rutung juga kepada POS-KUPANG.COM mengatakan untuk mencegah virus corona ini para siswa dirumahkan sesuai surat edaran gubernur NTT. Namun, para siswa dan guru tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa dengan cara online dan mandiri.

Dijelas Christian, untuk guru mencarikan tugas melalui situs di website ruang guru.com. Tugas tersebut kemudian dikirim ke anak-anak melalui WA group atau Email dan bagi yang tidak memiliki handphone android, pulsa paket dan juga tak ada signal internet diberikan tugas secara mandiri sebelum dirumahkan.

"Kalau kami di kampung rata-rata belum menggunakan tugas online. Hanya diberikan tugas mandiri karena masih banyak yang tidak punya handphone android, paket data dan banyak siswa yang memiliki signal internet tidak bagus serta listrik tidak ada,"ungkap Christian.

"Tapi kalau ada yang punya handphone android dan paket data kita komunikasi melalui group WatsApp atau email. Kalau yang tidak punya kita berikan tugas mandiri sebelum dirumahkan,"tambah Christian.

Sedangkan terkait dengan waktu belajar, kata Christian disesuaikan dengan jam belajar mengajar pada saat jam sekolah. Durasi belajar disesuaikan dengan lamanya waktu belajar sekolah atau disesuaikan sikon di rumah.

Kepala Sekolah SMA Kristen Payeti, Dra Maria Yuliana Galla juga mengatakan pihaknya sementara tidak menggunakam belajar secara online mengingat tidak semua siswa punya HP Android.

"Kami hanya memberi tugas manual saja untuk dikerjakan di rumah selama dirumahkan. Untuk memudahkan komunikasi antara guru Mapel dan siswa, mereka membuat WA group bagi siswa yang punya HP, begitu juga WA group dengan para wali kelas,"jelas Maria.

Menurutnya dengan sistem ini juga ada dampak positifnya dimana, pekerjaan rumah (PR) yang diberikan untuk mengikat siswa tidak bersantai atau keluar rumah.

Namun disisi lain ada kendala dimana berat juga bagi para siswa karena semua guru Mapel memberi tugas disaat dunia sedang ketakutan dengan covid-19.

Rektor Unkriswina Sumba Rektor, Pdt. Norlina Rambu Jola Kalunga, S.Si (Teol).,M.Si juga kepada POS-KUPANG.COM menjelaskan berdasarkan acuan Kemendikbud Direktorat Jendral Pendidikan tinggi dengan Nomor : 262/E.E2/KM/2020 23 Maret 2020, perihal Pembelajaran Selama Masa Darurat Pandemi COVID-19, maka pihaknya menerapkan beberapa metode Pembelajaran dan sangat tergantung dengan jenis mata kuliah dan pokok bahasan yang disampaikan.

Dikatakan, Pdt Norlina, salah satu sistem perkuliahan dengan metode daring. Sementara waktunya juga masih tetap mengikuti sistem perhitungan SKS.

"Ada topik-topik tertentu dimana mahasiawa belajar mandiri misalnya penelitian mandiri,"ungkap Pdt Norlina.

Pdt Norlina mengaku, namun secara umum metode daring ini memiliki kendala, dimana lebih melelahkan bagi dosen dan interaksi dengan mahasiswa tidak terlalu maksimal.

"Karena itu saya menginstruksikan kepada dosen saya untuk menggunakan berbagai metode pembelajaran tanpa tatap muka dalam kondisi sekarang ini,"ungkap Pdt Norlina.

Pemda Ende Belum Berencana Lakukan Lockdown

Kadis P dan K Kota Kupang : Sistem Belajar Online di Kota Kupang Sebagian Sudah Berjalan.

Bandara Komodo Labuan Bajo Tidak Bisa Ditutup, Ini Komentar Wakil Bupati Maria Geong

Polda NTT Cekal Pengusaha Terkait Korupsi Pengadaan Bibit Bawang Kabupaten Malaka

Selain itu, kendala tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas internet di tempatnya masing-masing. Karena itu pihaknya mengunakan berbagai metode selain tatap muka dan berkelompok demi proses belajar para siswa berjalan maksimal selama wabah virus corona masih menghantui dunia. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved