Cegah Covid-19, Pemkab Lembata Liburkan Sekolah Hingga 4 April 2020
Perintah meliburkan sekolah ini tertuang di dalam instruksi bupati yang keluar menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Cegah Covid-19, Pemkab Lembata Liburkan Sekolah Hingga 4 April 2020
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Pemerintah Kabupaten Lembata akhirnya meliburkan sekolah dari tingkat satuan pendidikan terendah TK/Paud sampai SMP dari tanggal 20 Maret 2020 hingga tanggal 4 April 2020 guna mencegah penularan Covid-19.
Perintah meliburkan sekolah ini tertuang di dalam instruksi bupati yang keluar menindaklanjuti surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 dan Instruksi Gubernur NTT tentang Pencegahan Covid-19.
Instruksi bupati ini dibacakan langsung dalam pertemuan Wakil Bupati Thomas Ola Langoday bersama para kepala sekolah di SMPK Santo Pius Lewoleba, Jumat (20/3/2020).
Selain meliburkan sekolah, pemerintah juga menunda sementara ujian sekolah (US) dan ujian nasional (UN).
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menegaskan instruksi bupati ini dikeluarkan untuk dilaksanakan dan bukan untuk didiskusikan.
Wabup Langoday mengatakan saat ini ada tujuuh Orang Dalam Pantauan (ODP) di Lembata. Dua dari 7 ODP itu saat ini sementara dirawat di RSUD TC Hillers Maumere. Instruksi bupati dikeluarkan supaya mencegah jangan ada warga Lembata yang terpapar virus berbahaya ini.
Pada kesempatan itu, Dokter Geril Huarnoning juga memberikan Sosialisasi peningkatan kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Covid-19. Dokter Geril menegaskan saat ini sudah tercatat 7 ODP di Lembata yang masuk dari luar Lembata.
"Tidak hanya dari luar negeri tapi juga dari daerah yang sudah ada transmisi lokal Covid-19. Kalau baru pulang dari Jakarta misalnya akan dipantau selama 14 hari, dikarantina di rumah. Kalau tidak ada gejala bisa self isolasi sendiri di rumah. Dinas kesehatan akan keluarkan sertifikat bebas Covid-19 untuk OPD," paparnya.
"Virus ini seperti flu tapi bedanya dia ada sesak napas, kita minum obat bisa makin buruk gejalanya. Yang buat kematian tinggi juga karena sesak napas dan bahayanya itu paru-paru tidak mengembang sehingga butuh ventilator," kata Direktur RS Bukit ini. Dia meminta Warga Lembata untuk sementara jangan bepergian keluar daerah dulu.
• Cegah Virus Corona, Perjalanan Dinas DPRD Kupang Keluar NTT Sementara Waktu Dipending
• Jalan Salib yang Ditiadakan di Katedral Kupang
• Panduan Cara Mudah Buka Pesan WhatsApp yang Sudah Dihapus Pengirimnya, Ikuti Langkah Ini
"Kalau sampai ada yang positif di sini dengan faskes yang minim maka tingkat mortalitasnya tinggi. Apalagi bagi yang berusia di atas usia 50 tahun, itu sangat berisiko," bebernya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)