Warga Desa Dulir Kesal Maraknya Bom Ikan di Laut Selatan Lembata
Masyarakat Desa Dulir Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata merasa kesal dengan maraknya aksi bom ikan di laut selatan Pulau Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Masyarakat Desa Dulir Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata merasa kesal dengan maraknya aksi bom ikan di laut selatan Pulau Lembata. Illegal fishing dan pengeboman ikan yang merusak biota laut hampir setiap hari terjadi di sepanjang Pantai Selatan Lembata yang kaya ikan itu.
Hal ini diungkap oleh salah satu masyarakat Desa Dulir Alexander Igo dalam reses Anggota DPRD Provinsi NTT di Aula Kantor Desa Dulir, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, Rabu (18/3/2020).
• Terapkan Hidup Sehat Antisipasi Virus Corona
Dia meminta Pemerintah Kabupaten Lembata menangani serius persoalan illegal fishing ini. “Pemerintah harus secepatnya menyikapi pengeboman ikan yang sering terjadi di laut selatan Lembata. Apabila ini akan terus dibiarkan, maka akan perdampak pada trumbu karang di laut,” ujarnya.
Keluhan nelayan tersebut disambut baik oleh Anggota DPRD Propinsi Nusa Tenggara Timur, Alexander Take Ofong.
Alex mengatakan maraknya aksi bom ikan disebabkan karena lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah, dan provinsi serta Polisi Perairan (Polair) Polres Lembata.
• Pilkada Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni, Ajak Para Kandidat Saling Mendukung
Politisi Partai NasDem ini meminta Pihak Polair Polres Lembata secara serius menangani kasus pengeboman ikan di perairan Lembata dan menindak tegas para pelaku bom ikan dengan hukuman pidana.
“Karena itu, kita harapkan pemerintah, khususnya instansi teknis bisa melihat kondisi ini serta lakukan upaya pencegahan. Selama ini juga meminta aparat keamanan, baik Poloairud, dan juga nelayan agar turut menjaga agar tidak terjadi bom ikan lagi,” katanya.
Ia berharap pemerintah dan pihak keamanan terus menjaga laut kita sehingga terhindar dari pencarian ikan dengan pemboman. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA, Ricko Wawo)