Tak Ingin Warga Panik, Bupati Lembata Tegur ASN yang Sebarkan Identitas Pasien Secara Detail
Tak ingin warga panik, Bupati Lembata tegur ASN yang sebarkan identitas pasien secara detail
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Tak ingin warga panik, Bupati Lembata tegur ASN yang sebarkan identitas pasien secara detail
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur tidak ingin warga Lembata merasa panik dengan informasi adanya pasien yang baru pulang dari Inggris yang berada dalam pemantauan Covid-19 di ruang isolasi RSUD Lewoleba.
Oleh karena itu, dia sangat menyayangkan ulah oknum ASN lingkup Pemkab Lembata yang menyebar informasi pasien secara detail di media sosial dan membuat kegaduhan di seantero Lembata.
• 8 Tersangka Pertikaian Sandosi
Dia meminta kepala dinas yang bersangkutan sebagai atasan menegur keras oknum ASN yang menyebar informasi secara detail.
"Itu tidak boleh, apalagi informasi itu simpang siur, tidak melihat langsung dari sumber yang lain, saya sudah minta atasan untuk tegur secara keras, tidak boleh diulangi lagi, semua postingan dihapus," ungkap Bupati Sunur usai mengikuti acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Perpustakaan di Lewoleba, Sabtu (14/3/2020).
Dirinya juga sudah menunjuk langsung Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata sebagai juru bicara perihal virus corona yang bisa memaparkan persoalan ini secara teknis dari sisi medis.
• Liverpool Bisa Juara 5 April
Bupati Sunur juga menegaskan pasien yang sementara diisolasi di RSUD Lewoleba ini juga masih belum bisa disebut suspect karena perlu kajian lebih lanjut secara medis di Maumere.
Dia juga meminta Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata membuat laporan kronologis perihal ini dan langsung dikirim ke Gubernur NTT untuk kemudian diteruskan ke pemerintah pusat.
Pemerintah Kabupaten Lembata juga akan melakukan pendataan dan pemantauan terhadap keluarga pasien di Lembata terutama yang melakukan kontak langsung dengan pasien.
Dijadwalkan Sabtu siang ini, dua orang pasien tersebut dirujuk ke Maumere untuk dikarantina di sana menggunakan kapal milik Pemkab Lembata.
Dalam rangka pencegahan, Bupati Sunur menyebutkan kapal yang digunakan ini juga nantinya tidak akan dilabuhkan di pelabuhan umum.
Kapal tersebut akan ditambatkan di tengah laut selama 14 hari sambil dilakukan sterilisasi.
Bupati Sunur menjelaskan meskipun tidak dilakukan proteksi berlebihan, para awak kapal juga akan diproteksi dan dipantau perkembangan kesehatannya setelah menunaikan tugas tersebut.
"Saya minta para camat dan kepala desa untuk berikan edukasi kepada masyarakat supaya bisa kenal corona ini. Kita tetap waspada. Kita belum tahu pasien ini masuk suspect atau apa tapi mungkin derajatnya masih di bawah," ujarnya di hadapan para kepala dinas di Gedung Perpustakaan Lewoleba. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)