Ahmad Atang: Posisi Bergaining antar-Partai Koalisi Dapat Dibangun Melalui Dialog dan Negosiasi

Kata Ahmad Atang: posisi bargaining antar-Partai Koalisi dapat dibangun melalui Dialog dan Negosiasi

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Ahmad Atang: Posisi Bergaining antar-Partai Koalisi Dapat Dibangun Melalui Dialog dan Negosiasi
POS KUPANG/NIA
Dr. Ahmad Atang, MM

Kata Ahmad Atang: posisi bargaining antar-Partai Koalisi dapat dibangun melalui Dialog dan Negosiasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pengamat Politik dari Universitas Muhammadyah Kupang, NTT, Dr. Ahmad Atang memberi analisis terkait peluang koalisi antar parpol di Pilkada serentak di 9 kabupaten di NTT tahun 2020 ini.

Ahmad Atang kepada Pos-Kupang.com di Kupang, Selasa (10/3) menjelaskan, dalam menghadapi pilkada di sembilan kabupaten, partai politik pengusung pasangan calon harus membangun koalisi. Persoalan format koalisi dan posisi bergaining antarpartai koalisi dapat dibangun melalui dialog dan negosiasi.

Antisipasi Virus Corona Petugas CIQS di PLBN Sudah Dilengkapi Alat Pelindung Diri

Pilihan mitra koalisi selalu didasarkan pada kepentingan politik jangka pendek dan cenderung pragmatis dan sedikit yang karena kesamaan ideologis.

Karena itu, pertimbangan konteks lokalis kadang juga menjadi rujukan koalisi. Pilihan koalisi antarpartai tidak selalu sama antara satu daerah dengan daerah yang lain.

Sungguhpun begitu secara internal boleh jadi ada pertimbangan politis hubungan antarpartai. PDIP misalnya, secara psikologis politis memiliki jarak politik dengan NasDem sehingga akan menghindari koalisi antarkeduanya.

Bupati Niga Dapawole Minta Pensiunan ASN Kembalikan Kendaraan Dinas

Kasus di Kabupaten Ngada dapat menjadi rujukan untuk membangun argumen ini dan bisa jadi akan diikuti dengan kabupaten lain. Relasi politik antarpartai memberikan garansi terhadap kerja-kerja politik, sehingga ganjalan politik dapat menjadi batu sandungan dalam membangun koalisi.

PDIP sebagai partai besar dengan jumlah kursi signifikan akan mengambil sikap politik sebagai pengusung bukan sebagai pendukung. Oleh karena itu, PDIP akan selektif membangun mitra koalisi

Jika kita runut relasi antara PDIP dan NasDem sesungguhnya di tingkat sama- sama merupakan partai pendukung pemerintah. Namun belakangan keduanya mengambil sikap politik yang berbeda untuk kepentingan 2024.

Di tingkat lokal, Nasdem dan PDIP merupakan rivalitas di pilgub yang dimenangkan oleh NasDem-Golkar. Sikap politik PDIP terhadap kekuasaan NasDem sering berseberangan, sehingga indikasi ini dapat menjadi sinyal bahwa PDIP memang lebih nyaman dengan partai lain dibandingkan NasDem untuk berkoalisi dalam menghadapi pilkada serentak nanti.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved