Disperindagkop TTS Jalin MoU Dengan Undana Kupang Terkait Pengelolaan Tambak Garam
Pihak Disperindagkop Kabupaten TTS jalin MoU dengan Undana Kupang terkait pengelolaan tambak garam
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Pihak Disperindagkop Kabupaten TTS jalin MoU dengan Undana Kupang terkait pengelolaan tambak garam
POS-KUPANG.COM | SOE - Pihak Disperindagkop Kabupaten TTS menjalin kerjasama dengan pihak Undana Kupang terkait penerapan teknologi Prisma dalam pengelolaan tambak garam Toineke. Nantinya dengan penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas garam tetapi juga meningkatkan produktivitas hasil tambak garam.
Hal ini diungkapkan Kepala Disperindagkop Kabupaten TTS, Benny F. Tobi kepada POS- KUPANG.COM, Selasa (10/3/2020) di ruang kerjanya.
• Soal Corona, UPTD Boawae Berikan Edukasi kepada Masyarakat
Ia mengatakan, tim dari Undana sudah turun guna melakukan survei lokasi tambak garam yang akan diterapkan teknologi Prisma.
Dalam waktu dekat, Disperindagkop Kabupaten TTS akan segera melakukan penandatanganan MoU dengan Undana guna penerapan teknologi Prisma.
• Seorang Saksi Melihat Pelaku Pembunuhan Ayunkan Parang ke Arah Korban Zakarias Bouk
" Untuk penerapan awal kita akan bangun 10 unit dulu. Jika hasilnya bagus baru kita tambahkan. Nantinya pihak Undana yang akan membangun alat teknologi Prisma, sedangkan untuk pengelolaannya sendiri akan dilakukan oleh pekerja tambak garam yang sebelumnya sudah mengikuti pelatihan di Jombang. Dalam waktu dekat kita akan segera lakukan penandatanganan MoU tersebut," ungkap Benny.
Dari satu unit teknologi Prisma lanjut Benny, perharinya mampu menghasilkan 35 Kg garam bersih berkualitas. Jika 10 unit alat prisma, maka perharinya mampu menghasilkan 350 Kg garam.
Selain teknologi Prisma, saat ini dalam pengelolaan tambak garam Toineke seluas 4 Ha, Disperindagkop menerapkan sistem geomembran dan tambak tradisional.
" Lahan potensial kita ada 7 Ha, namun yang baru kita kelolah 4 Ha karena keterbasan prasarana dan anggaran. Karena anggaran yang kita alokasikan untuk membangun teknologi Prisma ini masih kecil, maka tahap awal kita akan coba bangun 10 unit. Jika hasilnya bagus, maka akan kita tangga ditahun depan," ujarnya.
Dari 4 Ha lahan tambak garam yang dikelola, dalam setahun Disperindagkop mampu menghasilkan 25 hingga 30 ton garam Toineke.
Garam tersebut, selanjutnya dikemas dan jual sebagai garam konsumsi baik di Kabupaten TTS maupun di Kabupaten TTU.
" Tahun kemarin dari tambak garam kita mampu menyumbang PAD mencapai 43 juta. Jika penerapan teknologi Prisma mulai kita Lakukan saya optimis PAD kita akan naik karena produksi tambak garam kita bertambah," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)