Keluarga Duga Melito Amaral Meninggal Tidak Wajar, Polisi Anjurkan Lakukan Autopsi
Akibat lakalantas tersebut, korban mengalami luka robek di kepala, patah tulang pada kaki kanan dan meninggal dunia.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Korban sebelumnya bersama saksi FDA alias S sudah mengonsumsi miras di Desa Oebelo dan selanjutnya melanjutkan perjalanan bersama ke Kota Kupang.
Diberitakan sebelumnya, keluarga korban Melito Amaral (19) menduga korban meninggal tidak wajar.
Dugaan korban meninggal tidak wajar karena pihak keluarga menemukan luka tidak wajar di tubuh korban yakni luka diduga tusukan benda tajam di ketiak kanan, patah tulang pada paha kaki kanan dan terdapat luka sayatan diduga sayatan benda tajam di bagian telinga serta pipi korban.
Demikian disampaikan paman korban, Carlos Soares Pinto (58) ditemani sepupu korban, Francelino Pinto (21) saat ditemui di Mapolres Kupang Kota pada Selasa (14/1/2019).
"Setelah kami mandikan jenazah, kami lihat ada yang tidak beres, kami lihat ada satu luka tusukan di ketiak korban dan luka lainnya. Tidak seperti orang yang dapat luka kalau celaka motor," ujar Carlos.
Dikisahkannya, sebelum korban meninggal, ia berpamitan kepada keluarga untuk mengikuti salah satu pesta pembaptisan di salah satu rumah di Desa Oebelo pada Minggu (29/12/2019).
Selanjutnya, pihak keluarga mendapatkan kabar pada Senin (30/12/2019) sekitar pukul 04.00 Wita.
Mendengar kabar tersebut, pihak keluarga kaget dan tidak menyangka korban yang kesehariannya jarang ke Kota Kupang tiba-tiba dikabarkan meninggal.
Carlos menuturkan, korban sebelumnya dibonceng oleh rekannya bernama FDA alias S dari tempat pesta menuju rumah rekannya di sekitar tempat tinggal korban.
Selanjutnya, korban bersama rekannya FDA menggunakan motor matic Yamaha Fino warna merah meninggalkan kompleks perumahan.
Hal ini dibenarkan sepupu korban Francelino Pinto (21) yang melihat korban yang dibonceng Santet melintas ke rekan korban lainnya yang bertempat tinggal di dalam kompleks pemukiman
Saat itu, Francelino bersama sejumlah rekannya duduk di kandang Natal yang dibuat warga melihat korban dari arah pemukiman kompleks menuju ke luar lokasi.
"Saya lihat sekitar jam 1 malam mereka keluar naik motor, saya juga hampir diserempet," kata Francelino.
Francelino pun tak mengetahui korban dan FDA hendak melakukan perjalanan ke mana.
Selanjutnya, jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 07.00 Wita.