drh. Aji Winarso, M.Si : ASF Tidak Menular ke Manusia
masyarakat juga diharapkan untuk sementara waktu tidak membawa produk asal babi dari pulau Timor ke pulau lainnya.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso

Selanjutnya, jangan mencampurkan ternak babi yang baru saja dibeli dengan ternak babi yang sudah dipelihara sebelumnya, jangan membawa pulang atau membeli daging yang diduga terkena ASF, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah memberi makan ternak babi.
"Membersihkan diri dan pakaian setelah berkunjung ke pasar hewan atau kandang babi di tempat lain juga sangat diperlukan," jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk sementara waktu tidak membawa produk asal babi dari pulau Timor ke pulau lainnya.
"Ini demi kesehatan babi di pulau lain. Karena dampaknya sangat besar secara ekonomi dan kelangsungan peternakan babi di NTT," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang bangkai ternak babi karena dapat mengkontaminasi lingkungan dan merugikan peternak lain.
• Hama Grayak Serang 600 Hektar Tanaman Jagung di Belu, Pemerintah Lakukan Pengendalian
• Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat : Ini Isu yang Memalukan NTT
• Yuk ! Tingkatkan Imun Tubuh Kita dengan 5 Makanan Sehat, Selain Sayuran
• Cari Tahu Penyebabnya ! Mengapa Ada Wanita Punya Libido Tinggi &Tak; Puas saat Berhubungan Intim
"Jadi mohon kesadarannya, babi yang mati harus dikubur. Jika dikonsumsi aman, namun saat pemotongan dan pengolahan agar sisa pemotongan, alat-alat yang digunakan dan air cuciannya jgn sampai mengkontaminasi lingkungan dan laporkan kematian babi ke dinas terkait," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)