Bupati Tahun: Belum Ada Laporan Kasus Babi Mati Akibat Hog Cholera dan ASF
Kata Bupati Tahun: belum ada laporan kasus babi mati akibat Hog Cholera maupun ASF
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
Terkait teknis antisipasi yang dilakukan seperti apa, Bupati Tahun meminta agar wartawan menanyakan langsung hal tersebut kepada Kadis Peternakan.
"Untuk teknis antisipasinya seperti apa nanti langsung dengan pak kadis saja. Tapi saya sudah ingatkan pak kadis untuk waspada. Saya banyak dapat pesan WhatsApp dari teman-teman saya terkait serangan Hog Cholera dan ASF terhadap ternak babi. Oleh sebab itu saya minta kita di TTS harus antisipasi," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Peternakan Kabupaten TTS, drh. Benyamin Billy yang hendak dikonfirmasi POS-KUPANG.COM belum memberikan jawaban. Pesan WhatsApp dan telepon dari pos Kupang tak mendapat respon.
Saat dikonfirmasi ke kantor, diketahui Kadis Peternakan tak masuk kerja. Sekertaris Peternakan Kabupaten TTS pun enggan bicara saat dimintai konfirmasi.
Dia beralasan untuk informasi berlaku satu pintu hanya bisa melalui Kadis. Kecuali, ada delegasi kewenangan untuk bicara barulah ia mau memberikan keterangan.
"Pak Kadis ada sakit. Sudah dari Jumat sore beliu sakit. Nanti kalau pak kadis masuk baru kakk konfirmasi saja, saya tidak punya kewenangan untuk kasih keterangan," ujar sekertaris peternakan singkat.
Diberitakan POS-KUPANG.COM sebelumnya, ternak babi di NTT mati akibat terserang penyakit Hog Cholera dan African Swine Fever ( ASF) .
Hingga saat ini penyakit ini menyebabkan 574 ternak babi di Kabupaten Belu mati.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Dany Suhadi saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Jumat (21/2/2020).
Menurut Dany, kasus penyakit ternak babi yang terjadi di beberapa kabupaten di NTT sudah ditangani oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan NTT yang berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten tempat terjadinya kasus. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, dion kota)