News

Heboh, Berta Sila Temukan Bom Jenis Torpedo di Pantai Atapupu, 'Harta Karun' Bekas Perang Dunia II

Di lokasi temuan bom, ada pekerjaan pengerukan tanah sehingga bagian atas bom terlihat jelas, sedangkan bagian yang lain berada dalam tanah

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Bom ukuran besar ditemukan warga di Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Atapupu, Kabupaten Belu, Sabtu (15/2/2020). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Warga Dusun Fatukaduak, Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, digegerkan dengan penemuan benda mirip bom jenis torpedo berukuran besar, Jumat (14/2), sekitar pukul 10.00 Wita. Penemu bom adalah Berta Sila (47) ketika ia sedang mencari kayu bakar di pesisir Pantai Atapupu.

Di lokasi temuan bom, ada pekerjaan pengerukan tanah sehingga bagian atas bom terlihat jelas, sedangkan bagian yang lain berada dalam tanah sekitar 5-6 meter.

Saat ditemukan, benda mirip bom ini dalam kondisi berkarat. Panjangnya lebih dari satu meter, berat sekitar 500 kilogram. Prakiraan berat benda ini diketahui karena saat mengangkat benda ini membutuhkan tujuh orang dewasa.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, benda mirip bom yang sudah berkarat ini masih diidentifikasi tim Jihandak Brimob Belu. Ditemukan dalam posisi terkubur di dalam tanah. Bagian ekor dari benda tersebut muncul di atas permukaan tanah.

Melihat benda tersebut, Berta Sila menyampaikan kepada tetangga untuk mengambilnya. Beberapa tetangganya datang dan menggali benda tersebut dan dibawa ke rumah Mateos da Silva menggunakan mobil pikap.

Berta Sila menyimpan benda tersebut di rumahnya dan ia sempat membuka bagian permukaan, namun dilarang anaknya karena benda tersebut diduga bom. Mendengar sebutan bom, Berta Sila tidak berani lagi mendekat. Warga pun sepakat melaporkan kepada Babinsa Desa Jenilu, Serka Januar.

Kapolsek Kakuluk Mesak, Danramil Kakuluk Mesak, Pasi Intel Kodim 1605 Belu, Kanit Bom Sat Intelkam Polres Belu langsung turun ke TKP mengamankan bom yang kondisinya sudah berkarat.

Sampai saat ini, petugas penjinak bahan peledak (Jihandak) Sub Den Brimbo Atambua masih melakukan identifikasi. Meski belum diidentifikasi oleh tim Gegana, namun dilihat dari bentuknya, warga menyebut benda tersebut adalah Torpedo, sebuah jenis bahan peledak peninggalan perang dunia II.

Wakapolres Belu, Kompol Herman Bessie, mengakui polisi sudah mengamati dan memastikan benda yang ditemukan warga Desa Jenilu itu adalah bom.

Polisi, katanya, sudah mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi di sekitar bom tersebut dengan radius sekitar 200 meter. Selain memasang garis polisi, polisi sudah mengimbau warga agar tidak melintas dan beraktivitas di sekitar lokasi bom tersebut.

"Setelah mendapatkan laporan temuan bom oleh warga, saya didampingi Kapolsek Kakuluk Mesak, Iptu Soleman Maunino, langsung mendatangi lokasi mengamankan dan memasang garis polisi (police line)," ujar Kompol Herman, Sabtu (15/2).

Demi keamanan warga setempat, lanjut Wakapolres, polisi meminta agar sementara waktu mengungsi dan menginap di rumah keluarga yang berada jauh dari lokasi penyimpanan bom.

Terkait dengan penanganan terhadap bom tersebut, Polres Belu telah melapor ke Polda NTT dan sementara menunggu Tim Gegana Satuan Brimob Polda NTT dari Kupang untuk mengamankan dan menindaklanjutinya.

Terpisah, Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho, mengatakan, sesuai pengamatan TNI, benda tersebut diduga bahan peledak besar seperti torpedo laut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved