Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia

Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia

Editor: maria anitoda
XIONG QI / XINHUA via Kompas.com
Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia 

Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia

POS-KUPANG.COM - Lebih Ganas Dari Virus Corona Inilah Penyakit Menular yang Habisi 100 Juta Manusia di Seluruh Dunia

Pandemi merupakan sejarah mengerikan dalam kehidupan umat manusia mirip seperti virus corona.

Beberapa pandemi mematikan bahkan pernah nyaris memusnahkan umat manusia.

Salah satu kasus besar yang tercatat dalam sejarah adalah pandemi flu Spanyol pada 1918 dan baru berakhir pada 1920.

Warga Hambapraing, Sumba Timur Mengeluh Ternak Mereka Sering Mati Terkena Penyakit

Gempa Bumi Magnitudo 4.5 SR Guncang Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT

Tekan Angka Kasus DBD, Dinkes TTU Koordinasi Dengan Dinkes Belu

Akibat dari penyakit mengerikan ini, sekitar 50 hingga 100 juta nyawa manusia harus melayang, yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.

Bahkan penyakit tersebut membuat semua orang pada saat itu berpikir bahwa manusia telah diambang kepunahan.

September 1918, saat Perang Dunia I akan berakhir, tepatnya pada 11/9/1918 di Manchester Inggris, orang-orang menyambut Perdana Menteru Lloyd George di Albert Square.

Para warga bahagia dengan kemenangan sekutu yang dikirim.

Flu Spanyol
Flu Spanyol ()

Namun, Perdana Menteri Inggris tiba-tiba mengalami sakit tenggorokan, demam tinggi, dan hilang kesadaran.

Selama 10 hari berikutnya, PM Lloyd George diisolasi di kamar rumah sakit di Manchester.

Kala itu perawat mengangkut pasien pandemi flu Spanyol.

Sang Perdana Menteri tidak bisa berjalan, dan harus memakai tabung pernapasan.

Namun, dia beruntung selamat dari perawatan karena pada saat yang sama 150 orang di Kota Manchester meninggal hanya dalam waktu satu minggu.

Mei 1918, ketika Raja Alfonso XIII dari Spanyol terinfeksi virus ini semua orang masih menganggapnya sebagai flu biasa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved