Tekan Angka Kasus DBD, Dinkes TTU Koordinasi Dengan Dinkes Belu

angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga tidak menjadi wabah penyakit yang sangat berbahaya dan menakutkan.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Thomas Lake. 

Tekan Angka Kasus DBD, Dinkes TTU Koordinasi Dengan Dinkes Belu

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dinas Kesehatan setempat terus menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sehingga tidak menjadi wabah penyakit yang sangat berbahaya dan menakutkan.

Untuk Dinas Kesehatan TTU telah membentuk tim teknis untuk turun ke masyarakat melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan terutama terkait dengan pola hidup bersih dan sehat.

"Kita sudah bentuk tim untuk melakukan penyuluhan terkait pola hidup sehat dan bersih," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Thomas Laka kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Thomas mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belu untuk melakukan fogging bersama di sepanjang garis perbatasan Kabupaten yang terdapat di Pantai Utara untuk mencegah beredarnya wabah penyakit DBD di wilayah tersebut.

"Dan kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Belu untuk melakukan fogging serentak dan bersama di wilayah perbatasan tepatnya di Desa Motadik," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus DBD di wilayah Kabupaten TTU mencapai sembilan kasus. Dari sembilan kasus DBD tersebut, satu pasien dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit (P2P), pada Dinas Kesehatan Kabupaten TTU, Theofilus Bifel mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di ruang kerjanya belum lama ini.

Theofilus mengatakan, delapan pasien DPB tersrbut berasal dari Desa Maukabatan, Kecamatan Biboki Anleu, sedangkan satu pasien berasal dari Kecamatan Kota Kefamenanu.

"Satu korban yang sampai meninggal itu berasal dari Desa Maukabatan, Kecamatan Biboki Anleu, sedangkan delapan korban lainnya menjalani perawatan medis dan sudah berangsur pulih," ungkapnya.

Dijelaskan Theofilus, dengan jumlah kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten TTU, maka kasus DBD tersebut masih bersifat sporadis, dan belum dinyatakan sebagai wabah.

"Kasus DBD di TTU ini masih berjalan normal dan belum bisa dikatakan sebagai wabah," terangnya.

Atas kasus tersebut, jelas Theofilus, Dinas Kesehatan TTU melakukan penyuluhan kesehatan kepada seluruh masyarakat dengan melibatkan petugas Puskesmas dan petugas kesehatan di Pustu serta polindes.

Selain itu juga, tambah Theofilus, Dinas Kesehatan juga melakukan fogging di lokasi DBD tepatnya di Desa Maukabatan, Kecamatan Biboki Anleu.

Intip Ramalan Zodiak Besok Senin 10 Februari 2020 Gemini Usaha Dong Jangan Menyerah Pisces Cemburu

Satu Pasien DBD di TTU Meninggal Dunia

Puluhan Ekor Ternak Milik Warga Hambapraing, Sumba Timur Mati Karena Ketiadaan Pakan

"Karena pasiennya DBD di Desa Maukabatan banyak, maka kita akan lakukan fogging sebanyak tiga kali supaya tidak ada kasus lagi di sana. Kemudian kita juga akan lakukan fogging di daerah kota," ungkapnya.

Theofilus berharap, masyarakat di Kabupaten dapat menerapkan pola hidup sehat dengan membersihkan tangan sebelum makan, dan juga membersihkan lingkungan sekitar rumah agar terhindar dari DBD. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved